Program BISA di Sumedang dan Bandung Barat Berperan Ikut Menurunkan Angka Stunting
![Program BISA di Sumedang dan Bandung Barat Berperan Ikut Menurunkan Angka Stunting](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/06/d2eb0f8df709f412a77f2bcf4112f480.jpg)
NUTRITION Internasional dan Save The Children mengakhiri program Better Investment for Stunting Alleviation (BISA) di Indonesia.
Program yang sudah diluncurkan sejak 2019 itu dilaksanakan di Kabupaten Bandung Barat dan Kabupaten Sumedang, di Jawa Barat, serta Kabupaten Kupang dan Kabupaten Timor Tengah Utara, di Nusa Tenggara Timur.
Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Vini Adiani Dewi mengakui program BISA telah berkontribusi terhadap penurunan angka stunting di Sumedang dan Bandung Barat. Advokasi lewat program BISA telah mampu melakukan perubahan perilaku pada warga.
Baca juga : Pemprov Jawa Barat Ajak ICMI dan Mahasiswa Ikut Tangani Stunting
Di Sumedang, daerah yang pernah menduduki posisi terbawah dengan angka stunting tinggi, kini sudah berada di bawah target nasional. Pada 2018, angka stunting di daerah ini mencapai 32,7% bisa tuturn menjadi satu digit atau 9,12% pada 2022 lalu.
Penurunan terus terjadi pada 2023 menjadi 7,96%. Sementara pada 2024 ini, pemerintah pusat menargetkan penurunan angka stunting sebesar 14%.
Sementara di Kabupaten Bandung Barat, angka stunting masih tinggi, meski dari tahun ke tahun terjadi penurunan. Terakhir pada 2022 lalu, angka stunting mencapai 27,3% turun dari tahun sebelumnya 29,6%.
Baca juga : Berdasarkan Status Gizi, Kasus Stunting di Kota Sukabumi Cenderung Turun
Vini mengakui program Bisa yang dilaksanakan di dua kabupaten itu ikut mempengaruhi penurunan angka stunting. Untuk itu, pihaknya mendukung replikasi program tersebut ke 25 kabupaten dan kota lain di Jawa Barat.
"Jawa Barat sendiri kasus stuntingnya masih tinggi. Pada 2022 lalu berada di angka 20,2% dan naik menjadi 21,7% pada 2023. Untuk itu, kita akan bekerja keras untuk mencapai target 14% tahun ini," tandasnya di Bandung, Selasa (11/5).
Advokasi perilaku
Baca juga : Turunkan Stunting, Jawa Barat Terapkan Gotong Royong
Sementara itu Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia, Badan Perencanaan Pembangunan (Bappeda) Jawa Barat Ane Carolina program BISA telah mampu melakukan perubahan perilaku dan sosial masyarakat di Sumedang dan Bandung Barat. BISA sangat berperan melakukan advokasi percepatan penurunan stunting.
"Ke depan, Jawa Barat bisa mereplika program ini untuk daerah lain. BISA terbukti mampu meningkatkan akses program Tablet Tambah Daerah (TTD) dan sejumlah kegiatan lain dalam upaya menurunkan angka stunting," tandasnya.
Pada kesempatan yang sama, Herrio Hattu, Direktur Nutrition Internasional Indonesia, mengungkapkan Program BISA di Jawa Barat fokus pada kampanye yang bertujuan mengubah perilaku dan norma terkait pemberian ASI, air, sanitasi dan kebersihan. Selain itu juga soal pemberian makanan pendamping dan edukasi gizi untuk remaja putri.
Baca juga : Dana CSR di Jawa Barat Capai Rp251 Miliar pada 2023
"Bisa juga meningkatkan kapasitas petugas kesehatan, staf pengawas dan pemangku kepentingan untuk memberikan layanan gizi berkualis. BISA juga mendukung implementasi kebijakan nasional di tingkat pemerintah kabupaten," paparnya.
Selama 5 tahun digelar di Jawa Barat, BISA telah mendorong dinas kesehatan kabupten, dinas pendidikan dan kementerian agama untuk menerapkan ketat suplementasi Tablet Tambah Darah mingguan. "Dampaknya ada peningkatan hingga 30% jumlah sekolah yang menerapkan program tersebut."
Selain itu, kesadaran dan konsumsi tablet tambah daerah oleh remaja putri meningkat sebesar 34% dari 2020 hingga 2023 di Bandung Barat dan 47,1% di Sumedang.
Terkini Lainnya
Keluarga Korban Perdagangan Manusia di Myanmar Minta Pertolongan ke Presiden Jokowi
Tangani Sampah, Pemkab Bandung Rangkul Telkom University
Syukuran Nelayan Desa Ciwaru Diharapkan jadi Daya Tarik Wisatawan
PKS Dukung Cecep-Asep di Pilkada Kabupaten Tasikmalaya
HUT Kota Cirebon, Great Sale Digelar 1-14 Juli
Jelang PON, Jawa Barat Berangkatkan 145 Atlet dan Pelatih ke Korea Selatan
PKS Usung Aep Syaepuloh sebagai Calon Bupati Karawang
Bandung Gelar Asia Afrika Festival 2024, Sabtu dan Minggu
Batu Bara masih Dibutuhkan dalam Pembangunan Indonesia
Jawa Barat Tuntas Distribusikan Pompa Air Persawahan Bulan Ini
Prof Arief S Kartasasmita Pimpin Universitas Padjadjaran sampai 5 Tahun ke Depan
Terdakwa Pembunuh Ibu dan Anak di Subang Dituntut Hukuman Seumur Hidup
15 Kecamatan di Tasikmalaya Terdampak Tanah Longsor dan Pergerakan Tanah
Libur Tahun Baru Islam, PT KAI Bandung Jalankan KA Lodaya Tambahan
Saksi Ahli Praperadilan Pegi Jelaskan Soal Alat Bukti
Pemkab Bandung Tekan Inflasi, Buka Kios di Pasar Tradisional
Aliran Sungai di Cianjur Mengandung E-Coli
Balon Gubernur Jabar, Ilham Akbar Habibie Susuri RW, Kunjungi Pengelolaan Sampah Mandiri
Fresh & Fun, Liburan Sekolah di Bandung bersama GH Universal Hotel
Ben Alhajj, Jejak Perubahan untuk Mercure Bandung Nexa Supratman
Jelang Idul Adha, Peternak Sapi di Cirebon Kebanjiran Pesanan
Liburan Sekolah, Paket School Holiday di The Jayakarta Suites Bandung, Spesial untuk Keluarga
Nikmati Kenyamanan Menginap di Sutan Raja Hotel and Convention Centre
Perkuat Hubungan dengan Mitra Bisnis, PT KAN Gelar Aroma Nusantara di Bandung
750 Pelari Meriahkan éL Run 2024 di Kota Bandung
Kunjungan Wisata ke Jawa Barat Meningkat
6 Wisata Alam di Sukabumi yang Wajib Dikunjungi, Bisa Kemping Dekat Curug
10 Tempat Wisata di Bandung Paling Hits dan Favorit Dikunjungi saat Liburan
7 Gunung di Jawa Barat yang Cocok untuk Pendaki Pemula
Cianjur Dorong Pengembangan Potensi Desa Wisata
7 Tempat Kuliner Hits di Cianjur, Wajib Dikunjungi saat Liburan
15 Rekomendasi Kuliner di Bogor yang Wajib Dikunjungi, Ada yang Buka Cuma 2 Jam
Membawa Jamu ke Era Boba
Spill & Bites Hadirkan Fried Chicken Renyah dari Peternakan Sendiri
De Braga by Artotel Hadirkan Jelajah Kuliner Jawa Tengah dan Jawa Timur
The Trans Luxury Hotel Sajikan Daging Asap dan Panggang Karya Chef Fracesco Bettoli dari Italia
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap