visitaaponce.com

11 Pertanyaan Khusus agar Bunda Mudah Mengenali Tanda Lupus pada Anak

11 Pertanyaan Khusus agar Bunda Mudah Mengenali Tanda Lupus pada Anak
Cara mengenali lupus pada anak(Kemenkes)

LUPUS merupakan penyakit inflamasi kronis yang disebabkan oleh sistem imun tubuh yang bekerja menyerang jaringan dan organ tubuh sendiri bukannya melindungi. Hal yang harus diwaspadai adalah lupus yang dapat terjadi pada anak.

Anggota Unit Kerja Koordinasi Alergi Imunologi Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Reni Ghrahani Majangsari mengatakan bahwa umumnya lupus memang terjadi pada orang dewasa. Namun demikian, hampir 20% lupus terjadi pada anak.

“Gejalanya lebih berat pada anak dibanding dewasa. Juga keterlibatan organ lebih banyak,” ungkapnya dalam Webinar IDAI Bertajuk Lupus Pada Anak, Selasa (7/5).

Baca juga : Lupus Juga Bisa Menyerang Anak-Anak

Lebih lanjut, Reni mengatakan lupus pada anak kebanyakan terjadi kepada perempuan. Bahkan dikatakan perbandingan lupus yang terjadi pada anak perempuan dan laki-laki mencapai 9:1.

Rata-rata penderita lupus pada anak terjadi kepada remaja dengan rentang usia 11-12 tahun. Selain itu, populasi di Asia cenderung memiliki manifestasi yang lebih berat.

“Sementara itu, tanda lupus pada anak salah satunya demam yang hilang timbul dan tingkatnya tidak terlalu tinggi sampai tinggi. Anak sering dirawat karena demam berkepanjangan juga tampak pucat. Kadang disarankan opname oleh dokter dan transfusi darah. Lalu kelelahan, penurunan berat badan, kerontokan rambut dan nyeri badan dan kaku pada pagi hari,” kata Reni.

Baca juga : Durasi Bermain Gawai Bisa Picu Tantrum Anak

Menurutnya lupus dapat mengenai segala organ dan penyakit yang melibatkan seluruh dan sistem organ baik itu saraf, paru, sel darah merah dan putih, serta organ lain yang akan menyebabkan penurunan sel darah, pembesaran kelenjar getah bening, puber terlambat, ruam di wajah atau berbagai bagian tubuh, gangguan ginjal, peradangan sendi, dan banyak lagi.

Mengenali Lupus Anak Lewat Menjawab 11 Pertanyaan

Terdapat 11 pertanyaan yang dapat dijawab untuk menentukan anak seseorang terkena lupus atau tidak di antaranya:

  1. Apakah anak sering mengeluh persendianya terasa sakit, nyeri, atau bengkak lebih dari 3 bulan?
  2. Apakah jari tangan dan/ jari kaki anak pucat, kaku atau tidak nyaman saat dingin?
  3. Apakah anak pernah menderita sariawan lebih dari 2 minggu?
  4. Apakah anak mengalami kelainan darah seperti anemia, leukositopenia, atau trombositopenia?
  5. Pernahkah pada wajah anak terdapat ruam kemerahan berbentuk kupu-kupu yang sayapnya melintang dari pipi ke pipi?
  6. Apakah anak sering mengalami demam di atas 38° C dengan sebab yang tidak jelas?
  7. Apakah anak pernah mengalami nyeri dada selama beberapa hari saat menarik napas?
  8. Apakah anak sering merasa sangat lelah dan sangat lemas, bahkan setelah cukup peristiranat?
  9. Apakah kulit anak hipersensitif terhadap sinar matahari?
  10. Apakah terdapat protein pada pemeriksaan urin anak?
  11. Pernahkah anak mengalami serangan kejang?

Jika minimal 4 pertanyaan di atas menjurus pada jawaban iya, terdapat kemungkinan anak yang dimaksud terkena lupus dan perlu dilakukan konsultasi kepada dokter.

Selain itu, tingkat kesintasan selama 10 tahun dan 15 tahun terhadap lupus mencapai lebih dari 85%. Kematian pada beberapa tahun pertama penyakit lupus paling sering disebabkan oleh infeksi, penyakit ginjal stadium akhir dan kekambuhan lupus berat, penyakit jantung dan pembuluh darah juga dapat terjadi dan komplikasi lain seperti gagal ginjal, osteoporosis, infeksi, dan lainnya

“Penyakit lupus adalah penyakit kronis yang dapat mengenai berbagai organ. Mengenali lebih dini, pengobatan lebih dini, dan hasil pengobatan akan menjadi kondisi pasien lupus lebih baik,” pungkas Reni. (Z-10)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat