Lupus Juga Bisa Menyerang Anak-Anak
DOKTER spesialis anak Rumah Sakit UI Annisa Rahmania Yulman menjelaskan penyakit lupus juga bisa menyerang anak-anak.
"SLE (systemic lupus erythematosus) ini bisa muncul di segala usia. Namun memang jarang sekali terjadi di bawah lima tahun. Biasanya prevalensi akan semakin meningkat ketika anak melebihi usia 10 tahun atau melewati masa dekade pertamanya. Sehingga pada anak, usia yang sering mengalami itu remaja," kata Annisa, dikutip Jumat (26/5).
"Sama seperti pada dewasa, memang yang sering terkena adalah perempuan dibandingkan dengan laki-laki. Walaupun pada anak-anak dikaitkan dengan estrogen pada perempuan, tapi pada prapubertas pun di mana kadar estrogennya belum terlalu tinggi, anak-anak perempuan juga lebih banyak mengalami," imbuhnya.
Baca juga: Ini Perbedaan Lupus dengan Alergi
Lebih lanjut, Annisa juga mengatakan gejala lupus pada anak-anak tidak berbeda seperti yang dialami oleh orang dewasa. Gejalanya bisa mengalami fatigue atau mudah lemas, demam, perubahan berat badan, nyeri otot atau nyeri tekan, dan pembesaran kelenjar.
"Gejala spesifik organnya itu pada anak-anak biasanya gejala awalnya kok tiba-tiba bengkak di area ujung-ujung jari, pergelangan atau lutut. Kemudian kulit juga bisa timbul kemerahan di area pipi, sangat sensitif dengan sinar matahari, dan sariawan berulang juga termasuk yang sering pada anak," jelasnya.
Selain itu, Annisa juga menjelaskan anak yang mengidap lupus juga bisa mengalami masalah pada ginjal dari 27% hingga 59%. Gejala yang dialami misalnya urine berwarna coklat seperti teh dan urin semakin sedikit.
Baca juga: Hati-hati! Perempuan Lebih Sering Terkena Lupus, Ini Alasannya
"Kalau diperiksakan di laboratorium biasanya juga kita lihat adanya kebocoran protein dalam urine. Ini merupakan indikasi dilakukannya biopsi atau pemeriksaan lanjutan untuk melihat gambaran ginjal anak," kata Annisa.
Annisa mengatakan gejala neurologis juga cukup sering ditemui pada anak-anak dengan lupus. Mereka akan mengalami kesulitan dalam konsentrasi dan berpikir, kebingungan atau kehilangan memori, depsis atau kecemasan, nyeri kepala, kejang, kebas, hingga kepanasan atau kesemutan pada tangan dan kaki.
"Mata juga termasuk gejala yang sering pada anak. Biasanya ditemukan mata kering yang mudah diidentifikasi. Kemudian kita juga sering temui gejala hematologi. Jadi anaknya ini tampak pucat, gampang memar, terus bintik-bintik merah," terangnya.
Jika mengalami gejala-gejala tersebut, Annisa mengimbau para orangtua agar segera memeriksakan anaknya ke dokter bagian alergi dan imunologi. Jika tidak ada, orangtua juga bisa pergi ke bagian dokter anak umum.
"Dari dokternya itu biasanya minimal 4 dari 11 kriteria positif menunjukkan 96% sensitivitas dan 96% spesifisitas untuk mendiagnosa SLE. Meskipun diagnosa ini sangat sulit, butuh waktu. Tapi dengan gejala yang semakin sering atau semakin nyata terlihat itu bisa diidentifikasi cepat untuk mendapatkan pengobatan," tutur dia.
"Jika anak menderita lupus, karena ini pengobatan jangka panjang kemudian mengalami kerusakan berbagai organ, jadi kita pemantauannya itu harus komprehensif dan disiplin. Jadi harus sabar sebagai orangtua atau anaknya mengikuti program atau tata laksana yang sudah dianjurkan," saran Annisa. (Ant/Z-1)
Terkini Lainnya
Penyakit Kawasaki, Kenali dan Waspadai Gejalanya
Ini Gejala Stroke di Usia Muda dan Cara Pencegahannya
Pakan Unggas Berbasis Maggot dan Ekstrak Daun Meniran Dikembangkan
Apakah Bawang Putih Efektif Redakan Flu? Simak Penjelasannya
Khitan Bisa Mengurangi Potensi Tertular Penyakit Seksual
Penyakit Jantung Koroner Bisa Dicegah Sejak Usia 35 Tahun
Lupus si Penyakit Seribu Wajah, Diderita oleh Selena Gomez dan Isyana Sarasvati
Halsey Ungkap Dirinya Idap Lupus dan Leukemia
Anda Berisiko Terkena Lupus? Pastikan Cukup Istirahat
Penderita Lupus Diminta tidak Konsumsi Suplemen Penguat Imun
Anak Perempuan Diingatkan Waspadai Lupus Sejak Dini
Kasus Penyakit Autoimun Diprediksi Meningkat Pasca Covid-19, Perempuan Waspadalah!
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap