visitaaponce.com

Kuliah Online, Alternatif Cara Jadi Sarjana Sambil Bekerja

Kuliah Online, Alternatif Cara Jadi Sarjana Sambil Bekerja
Kuliah online bisa dilakukan kapan saja, di mana saja.(Dok. Freepik)

LADIES, kalian termasuk lulusan SMA/sederajat atau D3 yang sudah bekerja dan ingin lanjut kuliah jenjang S1? Selain mengikuti program kuliah kelas karyawan, ada lho alternatif lain yang bisa ditempuh, yaitu program kuliah online. Program ini menyediakan jadwal perkuliahan yang fleksibel dan bisa dilakukan di mana saja, sepanjang ada akses internet. Dengan demikian, kuliah sambil tetap bekerja bisa diwujudkan.

Seperti apa gambaran sistem kuliah online? Berikut penjelasan Vice President of Binus Higher Education & Direktur Binus Online, Prof. Harjanto Prabowo, pada perayaan 15 Tahun Binus Online, baru-baru ini.

Fleksibel, tak Perlu ke Kampus

Kurikulum program kuliah online sama dengan kuliah biasa. Hanya saja, semua pembelajaran dan aktivitas perkuliahan lainnya dilakukan secara online. Hal ini memungkinkan mahasiswa bisa melakukan pembelajaran tanpa dibatasi ruang dan waktu, tidak perlu menghabiskan waktu untuk perjalanan pulang pergi ke kampus. Mahasiswa bisa berasal dari berbagai daerah di Indonesia, bahkan yang sedang di luar negeri pun bisa mengikuti. Hal ini berlaku juga untuk dosennya, orang yang tinggal di luar negeri pun bisa menjadi dosen.

Baca juga : Kuliah Program Kelas Karyawan untuk Perluas Akses Pendidikan

“Program ini bisa diikuti oleh lulusan SMA/sederajat yang baru saja lulus atau mereka yang sudah bekerja. Bagi pekerja, sistemnya berbeda dengan kelas karyawan yang mewajibkan mahasiswa hadir di kelas, biasanya setelah jam kerja atau di akhir pekan. Kuliah online lebih fleksibel, cenderung tidak melelahkan,” terang Prof. Harjanto.     

Tetap bisa Jalin Pertemanan

Kuliah online mencakup penyampaian materi untuk dipelajari secara mandiri, tatap muka dan konsultasi dengan dosen secara virtual sesuai jadwal yang dipilih, diskusi di forum antarmahasiswa, dan mengerjakan dan upload tugas individu maupun kelompok. Lalu, secara berkala dilakukan reviu dan ujian, juga secara online. “Tentu, sistemnya sudah dirancang untuk mencegah mahasiswa melakukan kecurangan saat ujian. Pun demikian untuk tugas-tugas yang dikumpulkan, sudah ada sistem yang bisa mengecek apakah plagiat atau bukan. Ini bagian dari upaya menjaga mutu kuliah online,” ujar Prof. Harjanto.

Meski seluruh prosesnya dilakukan secara online, bukan berarti para mahasiswanya tidak bisa berteman. Sebab, ada sejumlah kegiatan yang mengharuskan mahasiswa bekerja sama, misalnya kerja kelompok. “Mahasiswa bisa melakukan aktivitas di course room dan team room. Forum team room inilah yang bisa digunakan mahasiswa untuk mengerjakan tugas kelompok. Jadi, meskipun perkuliahan dilakukan secara online, para mahasiswa tetap dapat menjalin relasi dan pertemanan,” kata Prof. Harjanto.

Baca juga : Butuh Kolaborasi untuk Cari Solusi Persoalan Biaya Kuliah yang Tinggi

Bisa Lulus Lebih Cepat

Sama seperti kuliah biasa, kuliah online berlangsung selama 8 semester. Namun, pada kuliah online yang mengadopsi sistem Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL), mahasiswa yang sudah memiliki pengalaman kerja minimal 3 tahun dapat lulus lebih cepat. Sebab, pengalaman kerja itu bisa disetarakan dengan satuan kredit semester (SKS) mata kuliah. Jadi, untuk mata kuliah tertentu ia tak lagi wajib mengikuti.

Kemendikbud Ristek menyebutkan, RPL merupakan pengakuan atas capaian pembelajaran seseorang yang diperoleh dari pendidikan formal, nonformal, informal, dan/atau pengalaman kerja sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan formal dan untuk melakukan penyetaraan dengan kualifikasi tertentu. “Prosesnya, ada tim penilai yang melakukan asesmen, capaian pembelajaran yang diperoleh dari pengalaman kerja dan/atau pelatihan bersertifikasi ditetapkan menjadi raihan SKS. Jumlah maksimal mata kuliah yang bisa diperoleh adalah 15 mata kuliah. Kekurangan kredit selanjutnya dipenuhi melalui pelaksanaan perkuliahan sesuai kurikulum program studi yang diambil,” terang Prof. Harjanto.

Biaya Lebih Murah

Selain fleksibel, ada satu lagi keunggulan kuliah online. Yaitu, biayanya lebih murah daripada kuliah biasa, selisihnya bisa sampai 50%. Nantinya, ketika lulus, mahasiswa program kuliah online akan memperoleh ijazah yang sama dengan mahasiswa biasa. Wisudanya pun dilakukan secara luring. Satu keterbatasan kuliah online, jurusan yang tersedia saat ini masih belum sebanyak kuliah biasa. Sebagai contoh, di Binus, program kuliah online yang disebut Binus Online baru mencakup lima program studi, yaitu akuntansi, business management, sistem informasi, teknik industri, dan teknik informatika.

“Nantinya akan ada penambahan lagi, yaitu program studi business analytics, digital business management, data science, dan finance,” ujar Chief Operating Officer of Binus, Stephen Wahyudi Santoso, pada kesempatan sama.

Ia berharap, ke depan Binus Online bisa terus memberikan pendidikan yang berkualitas serta kesempatan merata bagi masyarakat agar dapat mengenyam pendidikan tinggi. “Masih terkait dengan tujuan tersebut, pada perayaan HUT ke-15 Binus Online ini kami meluncurkan 15.000 Konten Pembelajaran bagi Nusantara yang dapat diakses secara gratis oleh seluruh masyarakat,” pungkasnya. (X-8)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Eni Kartinah

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat