Moms, Ini Dua Jenis Tantrum yang Dialami Anak
![Moms, Ini Dua Jenis Tantrum yang Dialami Anak](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/05/e5c6bd027ad498d1bba68bab54825f63.jpg)
TANTRUM pada anak terbagi menjadi dua jenis, yakni tantrum manipulatif dan tantrum verbal frustration. Tantrum manipulatif adalah ketika anak tidak mendapatkan apa yang diinginkan kemudian ia bersiasat, mencari perhatian, dan terjadi marah hingga menangis, sedangkan tantrum verbal frustration ketika anak sulit menyampaikan sesuatu karena kemampuan bahasa yang belum sempurna sehingga menjadi tantrum.
Dokter spesialis anak Brawijaya Hospital Depok dr Reza Abdussalam menjelaskan ilustrasi tantrum pada anak dimulai dengan ketika anak menginginkan sesuatu, tetapi dengan kemampuan bahasa ekspresif yang belum sempurna sehingga anak tidak mampu menyampaikan hal yang diinginkan kepada orangtuanya dan anak mengalami tantrum.
Selanjutnya, anak melakukan perilaku buruk untuk meminta perhatian orangtuanya. Sayangnya, ada orangtua yang salah mengartikan sehingga bukannya menenangkan justru memberikan hukuman.
Baca juga : Anak Sedang Tantrum? Moms Bisa Coba Cara Ini
"Tantrum pada anak merupakan masalah perilaku yang umum dengan mengekspresikan kemarahan. Biasanya tantrum dimulai pada usia 18 bulan hingga 4 tahun dan anak mengalami tantrum pada usia 2 sampai 3 tahun," kata dr Reza dalam Fombex Talks, beberapa waktu lalu.
Selain itu, tantrum merupakan hal yang alamiah yang harus dilalui sehingga anak pasti mengalami tantrum. Fase itu berhubungan dengan kemampuan bahasa ekspresif anak.
Penyebabnya pun beragam mulai stress, seperti dalam perjalanan, lelah, mengantuk, lapar, emosi yang kuat, seperti ketakutan, malu, marah, hingga situasi yang tidak dapat diatasi, misalnya ada anak lebih besar yang merebut mainannya. Gejalanya ada ledakan emosi yang kuat, marah, menangis, sikap agresif, menjerit, mengentakkan kaki, menendang, menjambak, mencubit, dan lain sebagainya. "Durasinya pun tidak lama kok jadi kita harus lebih sabar," sebutnya.
Reza juga mengatakan tantrum juga memiliki jenis abnormal, yakni anak ketika marah berperilaku agresif, seperti menendang, menjambak, hingga melempar, dan self injury, seperti menggigit, mencakar diri sendiri, hingga membenturkan kepala.
"Kemudian, tantrum pada anak di atas 4 tahun kita curiga itu tantrum yang abnormal sehingga perlu pemeriksaan apakah ada gangguan perkembangan lain seperti anak gangguan autis, anak gangguan ekspresif, atau anak dengan ADHD," ungkapnya. (H-2)
Terkini Lainnya
Anak Sedang Tantrum? Moms Bisa Coba Cara Ini
Bingung Cara Menghadapi Orang Narcisstic Personality Disorder? Ini Cara Bijak Menghadapinya
5 Fakta Terkait Pembunuhan Balita oleh Ayah Kandung di Serang
Hobi Menimbun Barang Lama? Waspada, Bisa jadi Hoarding Disorder
Kemen PPPA Kawal Penanganan Kasus Ibu Cabuli Anak Kandung
Kesehatan Mental Generasi Muda Penting dalam Proses Pembangunan Bangsa
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Manajemen Haji dan Penguatan Kelembagaan
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap