visitaaponce.com

Sambal Rampai, Pedas dan Lancarkan Metabolisme

Sambal Rampai, Pedas dan Lancarkan Metabolisme
Sambal rampai berbahan cabai rawit mentah yang kaya manfaat.(Dok Sambal Rampai Geh)

Sambal rampai menjadi salah satu pelengkap sajian paling populer di Lampung serta wilayah Sumatera bagian selatan lainnya, termasuk Bengkulu. Pedas dan segar, itulah sensai yang ditawarkan. Di Provinsi Bengkulu, jejak kekayaan tradisi kuliner suku Lampung itu terhitung kental karena suku Lampung juga menghuni wilayah Merpas, Nasal, serta Kaur. Maka, sambal rampai mudah dijumpai di sejumlah kedai di Bengkulu yang menyajikan aneka sajian ikan, ayam dan bebek yang digoreng dan dibakar dengan sambal rampai sebagai jagoannya.

Sambal rampai yang merupakan ulekan bawang merah, rawit serta rampai, sejenis tomat berukuran kecil yang menjadi andalan para ibu di wilayah Lampung dan sekitarnya.

Sebelum memasukkan sambal rampai sebagai daftar masakan yang akan jelita jajal, yuk cari tahu manfaat cabai rawit bagi kesehatan yang ternyata dapat meningkatkan metabolisme hingga 50% sampai tiga jam setelah dikonsumsi.

Baca juga : Kreasi Hidangan Idul Adha: Resep Sambal Paru ala Devina Hermawan

Cabai rawit membantu membakar lemak sepanjang hari dan menurunkan berat badan lebih cepat dalam jangka panjang. 10 gram cabe rawit hijau telah terbukti meningkatkan pembakaran lemak baik pada pria maupun wanita. Cabai rawit dapat menstimulasi sistem pencernaan dalam tubuh dengan meningkatnya produksi enzim, tentunya dalam porsi yang wajar ya!

Sekarang, kembali lagi ke sambal rampai, variasi sambal ini adalah disertakannya tempoyak atau fermentasi durian sebagai bahan utamanya serta kuah pindang ikan yang kemudian dicampur dengan aneka sayuran rebus hingga ikan bakar. Gaya penyajian ini disebut seruit dan menjadi favorit saat acara makan bersama keluarga. Seruit juga sangat populer di kalangan warga Provinsi Lampung, namun juga bisa dijumpai di berbagai kedai di Bengkulu.

Rasanya pedas nan segar yang dihasilkan dari rampai yang diulek kasar, berpadu dengan aroma terasi yang menggoda. Salah satunya di Pecel Lele Toha di Kawasan Penurunan Kota Bengkulu. Sementara di Jabodetabek, sajian serupa kini bisa dijumpai di kedai-kedai Nyambel Rampai Geh yang kini hadir di sejumlah lokasi, lengkap dengan layanan pesan antar.    

Baca juga : Pecinta Pedas Ngumpul, Tanboy Kun Buka Resto dengan Andalan Sambal Tempong di Serpong

Sambal mentah yang dalam versi aslinya tak ditambahkan gula untuk memaksimalkan sensasi segarnya, berpadu harmonis dengan ayam atau ikan yang digoreng atau dibakar. Kawannya, aneka lalapan mentah maupun direbus.  

Jenis sambal mentah yang mengandalkan segarnya tomat, aroma terasi bakar serta dalam versi lainnya dikucuri jeruk limau, juga bisa dijumpai dalam tradisi kuliner di Nusa Tenggara Barat berwujud plecing, di Bali dengan sebutan sambal tempong, serta di Surabaya dan sekitarnya dengan sebutan sego sambal. Pembeda rasa utamanya, konon terasi yang digunakan di masing-masing daerah yang bukan cuma meninggalkan rasa yang khas, namun juga aromanya yang sedap!  (X-8)  

Sambal Rampai TOHA
@pecelele_toha
Jalan Putri Gading Cempaka, Penurunan, Kota Bengkulu

Nyambel Rampai Geh
@sambelrampai_official

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Iis Zatnika

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat