visitaaponce.com

Berkurang 278 Orang, RSDC Wisma Atlet Tampung 1.881 Pasien Covid-19

Berkurang 278 Orang, RSDC Wisma Atlet Tampung 1.881 Pasien Covid-19
Pengemudi ojek online mengantar barang ke Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC) Wisma Atlet, Kemayoran, di Jakarta.(ANTARA FOTO/Galih Pradipta)

SAAT ini Rumah Sakit Darurat Covid-19 (RSDC) Wisma Atlet Kemayoran menampung pasien sebanyak 1.881 pasien covid-19. Angka ini dihimpun berdasarkan data per Kamis (3/3). Adapun pasien ditempatkan di 4 tower di RSD Wisma Atlet yakni Tower 4, 5,6 dan 7.

Hal ini diungkapkan oleh Pegawai Harian Lepas (PHL) Penerangan Komando Gabungan Wilayah Pertahanan (Kogabwilhan) I Septiono Prayogo. Pihaknya juga mengatakan ada pengurangan jumlah pasien hari ini dibandingkan sehari sebelumnya.

“Jumlahnya berkurang 278 orang dari hari kemarin. Semula 2.159 orang menjadi 1.881," kata Yogo dalam keterangan resminya, Kamis (3/3).

Sementara itu, untuk data rekapitulasi sejak Wisma Atlet beroperasi pada 23 Maret 2020 lalu sudah sebanyak 158.301 orang yang dirawat.

Baca juga: Tingkat Kesembuhan Pasien Covid-19 di Jakarta Mencapai 95,5 Persen

Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, mengatakan tren kasus covid-19 di Jakarta sudah mengalami penurunan. Saat ini Bed Occupancy Rate (BOR) isolasi turun menjadi 37%, sementara untuk keterisian ICU sebesar 46%.

“Ada penurunan jumlah kasus covid-19. BOR itu turun menjadi 37% dan ICU-nya 46%. Terkait Omikron itu mencapai 4.823 orang,”kata Riza di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (2/3) malam.

Sebelumnya, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Dwi Oktavia mengatakan jumlah kasus aktif covid-19 kini sebanyak 38.131 (orang yang masih dirawat/isolasi).

"Kami turut mengimbau agar masyarakat juga mewaspadai penularan Varian Omikron yang kini juga meningkat di Jakarta,” kata Dwi dalam keterangannya.

Untuk positivity rate atau persentase kasus positif sepekan terakhir di Jakarta sebesar 13,7%, sedangkan persentase kasus positif secara total sebesar 12,1%. WHO juga menetapkan standar persentase kasus positif tidak lebih dari 5%. (Hld/OL-09)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat