visitaaponce.com

Masuki Usia 31, Perumda Paljaya Ingatkan Pengelolaan Air Limbah

Masuki Usia 31, Perumda Paljaya Ingatkan Pengelolaan Air Limbah
Aris Supriyanto.(DOK Pribadi.)

KEGIATAN penggunaan air sehari-hari masyarakat menghasilkan air limbah. Air limbah tersebut jika dibuang langsung ke badan air tanpa diolah terlebih dahulu bukan hanya menimbulkan kerusakan lingkungan tetapi juga mengancam kesehatan masyarakat karena menyebabkan penyakit-penyakit berbasis air (waterborne disease) seperti diare, tipes, disentri, dan kolera. Agar hal tersebut tidak terjadi, kita harus memastikan bahwa air limbah yang kita hasilkan sudah diolah sebelum dibuang ke badan air.

"Air limbah juga menyebabkan anak menjadi stunting. Ini karena air limbah mengandung bakteri E. coli sehingga anak mudah sakit sehingga pertumbuhan mereka terganggu," tutur Dirut Perusahaan Umum Daerah Pengolahan Air Limbah Jakarta (Perumda Paljaya) Aris Supriyanto usai perlombaan sepeda santai (fun bike) yang digelar pada Minggu (25/9) yang diikuti oleh sekitar 200 peserta, Jakarta.

Pengelolaan air limbah dapat dilakukan melalui dua pendekatan. Pendekatan pertama dan umum digunakan di Jakarta yaitu pengelolaan dengan sistem setempat. Warga menggunakan tangki septik sesuai standar dan pengolahan lanjutan seperti bidang resapan maupun kolam sanita serta melakukan penyedotan lumpur tinja dari tangki septik secara berkala minimal 3 tahun sekali untuk memastikan agar air dikembalikan ke lingkungan sudah aman dan tidak mencemari air tanah atau air permukaan. 

Untuk sistem setempat ini, Paljaya memiliki layanan penjualan tangki septik Biopal, penyedotan lumpur tinja dan pengolahannya di Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja (IPLT). DKI Jakarta memiliki dua IPLT yang berlokasi di Pulo Gebang dan Duri Kosambi yang dioperasikan oleh Paljaya dengan kapasitas total 1.800 m3/hari. Untuk sistem setempat, Pemprov DKI juga melalui Paljaya melaksanakan Program Revitalisasi Tangki Septik untuk area-area yang belum dijangkau jaringan perpipaan air limbah sehingga masyarakat sudah menggunakan tangki septik yang aman.

Pendekatan kedua yaitu msistem pengelolaan secara terpusat. Air limbah yang dihasilkan langsung dialirkan melalui jaringan perpipaan air limbah dan diolah di Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Saat ini Paljaya dengan IPAL Setiabudi dan IPAL Krukut melayani zona 0 (salah 1 zona dari total 15 zona pengelolaan air limbah di DKI Jakarta) dengan kapasitas total sekitar 30.000 m3/hari yang saat ini melayani sekitar 2.699.205 people equivalent (PE) dan akan terus bertambah seiring perluasan jaringan perpipaan. 

Jika tempat tinggal/tempat kerja sudah dilalui jaringan perpipaan air limbah, kita dapat menyambungkan dan membuang air limbah, baik air limbah kakus (blackwater) maupun air limbah nonkakus (greywater) yang berasal dari cucian, dapur, dan sebagainya ke jaringan perpipaan tersebut untuk dialirkan ke IPAL tanpa perlu bergantung pada tangki septik lagi dan tidak memerlukan penyedotan air limbah lagi. Berdasarkan Master Plan Tahun 2012, diproyeksikan mayoritas wilayah di DKI Jakarta akan menggunakan sistem terpusat dengan jaringan perpipaan air limbah pada 2050. 

"Melalui Perumda Paljaya, Pemprov DKI Jakarta berupaya menghadirkan layanan pengelolaan air limbah yang seluas-luasnya bagi masyarakat Jakarta. Hal tersebut yang menjadikan motivasi kami untuk terus berinovasi dalam memberikan pelayanan yang lebih baik untuk mewujudkan Kota Jakarta yang sehat melalui sanitasi yang aman," ujarnya. Dalam melaksanakan tugas tersebut, Perumda Paljaya juga bekerja sama dengan berbagai stakeholders terutama untuk mendukung pemenuhan target standar pelayanan minimal yang diamanatkan oleh PP Nomor 2 Tahun 2018. Pihaknya menargetkan agar hasil olahan dari air limbah baik berupa air yang selama ini hanya dikembalikan ke badan air sehingga nanti dapat dijadikan bahan baku lebih lanjut untuk penyediaan kebutuhan air bagi warga Jakarta sebagai dukungan terhadap pengelolaan air berkelanjutan di DKI Jakarta dan terciptanya circular economy dalam pengelolaan air limbah. 

Bertepatan dengan Ulang Tahun Paljaya ke-31 pada 26 September 2022, Paljaya menyadari bahwa untuk mencapai tujuan di atas dibutuhkan kolaborasi aktif bukan hanya dari unsur pemerintah dan BUMD tetapi juga partisipasi aktif seluruh lapisan masyarakat sebagai faktor kunci. Acara sepeda santai untuk menyambut HUT itu diikuti jajaran direksi, komisaris, dan karyawan Paljaya, perwakilan SKPD Provinsi DKI Jakarta, serta masyarakat umum, dan komunitas sepeda. Titik start berlokasi di IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah) MBBR Krukut Jalan Masjid Hidayatullah, Karet Semanggi, Jakarta Selatan, kemudian menyusuri jalur Car Free Day (CFD) sampai ke Patung Kuda lalu kembali ke titik start. HUT Paljaya tahun ini mengusung tema Sanitasi Aman Untuk Jakarta. (RO/OL-14)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat