visitaaponce.com

Kerja Sama Pengelolaan Sumber Air, Mencegah Krisis Berkelanjutan

Kerja Sama Pengelolaan Sumber Air, Mencegah Krisis Berkelanjutan
Teknologi berbasis IoT yang diciptakan Bima Sakti Alterra(Dok. Bima Sakti Alterra)

​​KOMISI Ekonomi dan Sosial PBB untuk Asia dan Pasifik (ESCAP) menyoroti dua langkah penting untuk mencegah kelangkaan musiman, kekeringan, dan bencana air agar tidak berkembang menjadi krisis air bersih yang berkelanjutan.

Wakil Sekretaris Jenderal ESCAP Armida Alisjahbana menjelaskan bahwa langkah pertama adalah melalui kerja sama dalam pengelolaan air bersama, dengan memperkuat upaya kolaboratif antara negara, wilayah, sektor, dan para pemangku kepentingan.

"Selain memobilisasi sumber daya baru dan mempromosikan inovasi, kolaborasi dapat membantu menutup kesenjangan pembiayaan. Kemitraan publik-swasta untuk efisiensi air dapat berkontribusi," ujar Armida dalam konferensi pers di sela-sela World Water Forum ke-10 yang dikutip dari Antara, Selasa (21/5)..

Baca juga : Trio Mitsubishi Bergabung Dirikan Perusahaan EVNION

Armida menambahkan bahwa tindakan kolaboratif yang fokus pada mitigasi, adaptasi, dan agenda pengurangan risiko bencana juga dapat membantu mengurangi kesenjangan pembiayaan.

"Kebutuhan pembiayaan adaptasi yang belum terpenuhi di kawasan Asia dan Pasifik diperkirakan mencapai rata-rata 144,74 miliar dolar AS per tahun," jelasnya.

Langkah kedua untuk mencegah krisis air, menurut Armida, adalah investasi dalam sistem data untuk peringatan dini bencana.

Baca juga : Honda Rangkul Nissan untuk Kembangkan Kendaraan Listrik

"Data yang lebih baik untuk sistem peringatan dini yang efektif dapat mengurangi kerugian akibat bencana hingga 60%," tuturnya.

Direktur Bima Sakti Alterra Putri Respati menyampaikan, bekerjasama dengan pelaku industri seperti Bima Sakti Alterra, pemangku kepentingan dapat mengintegrasikan solusi teknologi terkini yang dapat diterapkan di berbagai wilayah di Indonesia, berdasarkan praktik terbaik yang telah berhasil diimplementasikan di berbagai negara. 

“Tentunya, solusi teknologi kami disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi iklim di Indonesia. Bima Sakti Alterra memiliki informasi buatan dalam negeri yakni PDAM Pintar yang terbukti bermanfaat bagi perusahaan air minum. Selain itu, ada pula solusi Smart Water Management System milik kami yang secara komprehensif bisa memonitor proses produksi, distribusi, dan konsumsi air,” jelas dia.

Baca juga : IMBI dan Jasa Raharja Gelar Safety Riding Course di SMA PGRI Plus Cibinong

Kolaborasi antara pemerintah, pelaku kepentingan, dan masyarakat dalam mengatasi krisis air bersih di Indonesia. Dalam hal ini, pihaknya akan terus berkomitmen untuk memberikan solusi yang menyeluruh dan terpadu, dari hulu hingga hilir.

“Dengan prediksi PBB mengenai kelangkaan air ekstrim yang akan mempengaruhi 700 juta orang pada tahun 2030, kami berkomitmen untuk terus berinovasi dan menyediakan solusi guna mengatasi krisis air global. Platform IoT dari Bima Sakti Alterra diharapkan bisa diimplementasikan secara lebih luas untuk memantau, menganalisis, dan mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya air yang terbatas,” ujar Putri.

Bima Sakti Alterra juga menyatakan kesiapannya untuk berkontribusi melalui transfer teknologi, pendampingan implementasi, dan penyediaan pelatihan bagi wilayah yang memerlukan solusi pengelolaan air modern dan efisien. Dalam World Water Forum di Bali, perusahaan akan berbagi pengalaman dan praktik terbaiknya dalam membantu lebih dari 100 PAM di Indonesia untuk beralih ke era digital. Cerita sukses tentang penerapan sistem manajemen air pintar dan pengurangan NRW akan dipresentasikan sebagai inspirasi bagi negara dan organisasi lain.

Baca juga : Grab Gandeng Fakultas Psikologi UI Jalankan Riset Peningkatan Keamanan

Pengolahan Limbah Domestik

Melalui unit bisnisnya, PT Tirta Alterra Jinluo (TAJ), Bima Sakti Alterra berharap dapat memperluas penerapan solusi pengelolaan air limbah domestik yang telah dikembangkan. Solusi ini sangat cocok untuk diterapkan di lebih banyak wilayah perkotaan dan kawasan padat penduduk di Indonesia, sehingga dapat meningkatkan akses masyarakat terhadap sanitasi yang layak serta mengurangi pencemaran air. 

Untuk mencapai tujuan tersebut, Bima Sakti Alterra berkomitmen untuk menyediakan dana yang dibutuhkan oleh Pemerintah Daerah atau Pemerintah Kota untuk teknologi yang diperlukan. Dana ini nantinya bisa diangsur secara berkala oleh Pemda dan Pemkot dengan harga yang terjangkau bagi masyarakat.

“ Komitmen ini didasari keyakinan perusahaan bahwa siklus air harus terus berkelanjutan dan dimanfaatkan secara optimal,” tandas dia. (Z-10)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat