visitaaponce.com

MTs 19 Masih Terendam Banjir, Kemenag Cari Tempat untuk Siswa Belajar

MTs 19 Masih Terendam Banjir, Kemenag Cari Tempat untuk Siswa Belajar
Sejumlah petugas Damkar dan BPBD DKI Jakarta melakukan penyisiran untuk mencari korban robohnya tembok MTs Negeri 19, Kamis (6/10).(ANTARA/Muhammad Iqbal)

SALAH satu tembok pembatas di sekolah Madrasah Tsanawiyah (MTS) Negeri 19 Pondok Labu, Cilandak, Jakarta Selatan, roboh akibat banjir setelah hujan deras yang mengguyur dari Kamis (6/10) siang. Tiga orang siswa dinyatakan tewas dalam kejadian tersebut. Polisi pun memasang garis polisi di tempat kejadian.

Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Jakarta Selatan Nur Pawaidudin mengatakan saat ini kondisi sekolah tidak memungkinkan untuk menyelenggarakan proses belajar mengajar setelah diterjang banjir dan tembok pembatas sekolah roboh. Ia mengatakan pihaknya akan mencari tempat untuk siswa melanjutkan proses belajar mengajar.

"Untuk proses belajar mengajar kita lihat dulu. Tentu kondisi yang kena banjir tidak mungkin digunakan, sebelum diperbaiki mungkin kita cari tempat lain agar proses belajar tetap berjalan. Jadi anak-anak gak boleh rugi," kata Nur di lokasi, Kamis (6/10) petang.

Namun, ia belum memastikan tempat untuk siswa melanjutkan proses belajar mengajar. Ia mengatakan saat ini pihaknya fokus untuk penanganan lokasi dan korban dalam kejadian tersebut.


Baca juga: Satu Siswa MTs Korban Tembok Roboh tengah Dievakuasi


"Kita hari ini fokus pada penanganan bencana dulu," ujarnya.

Lebih lanjut, ia mengatakan pihaknya akan menanggung semua biaya perawatan korban luka-luka. Selain itu, pihaknya juga akan menyantuni korban yang meninggal dunia.

"Besok insya Allah kita dari kemenag ke rumah duka baik yang di Depok dua orang, Jakarta satu orang," katanya.

Diberitakan sebelumnya, tembok di sekolah Madrasah Tsanawiyah (MTs) Negeri 19 Pondok Labu, Cilandak, Jaksel, roboh akibat banjir imbas hujan deras yang terjadi sejak siang. Tiga siswa dinyatakan tewas, yakni Dika, Dendis, dan Adnan E. Mereka merupakan siswa kelas 8.

Berdasarkan pantauan Media Indonesia pada pukul 18.15 WIB, di sekolah tersebut masih terendam banjir sekitar 30 sentimeter. Barang-barang seperti meja hingga kursi yang berada di dalam sekolah terlihat mengambang akibat genangan air.

Sejumlah petugas Suku Dinas Penaggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Sudin Gulkarmat) mengerahkan mobil pompa untuk menyedot air dari dalam sekolah. Selain itu, petugas lainnya menyisir lingkungan sekolah guna memastikan tidak adanya lagi korban yang tertinggal. (OL-16)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat