BaznasBazis DKI akan Bangun Rumah Korban Kebakaran di Pela Mampang
BAZNAS (Bazis) Provinsi DKI Jakarta akan membangun rumah korban kebakaran di kelurahan Pela Mampang, Jakarta Selatan dengan konsep bedah kawasan.
Bedah kawasan mengusung konsep pembangunan hunian bagi para korban kebakaran yang layak, ramah, sehat dan menciptakan ekosistem hunian yang baik dan tangguh dari bencana kebakaran maupun banjir.
Konsep bedah kawasan Baznas (Bazis) DKI untuk rumah korban kebakaran Kelurahan Pela Mampang saat ini dalam proses pembahasan mengenai konsep hunian yang akan dibangun.
Pada Selasa (31/1), Baznas (Bazis) Provinsi DKI Jakarta mengadakan Focus Group Discussion (FGD) guna membahas konsep Bedah Kawasan rumah bekas Kebakaran Kelurahan Pela Mampang, Jakarta Selatan.
FGD menghadirkan para narasumber di antaranya Yu Sing (arsitek Akanoma), M. Retas Aqobah (partner at Shirvano Consulting), Amalia Nur Indah Sari (arsitek Rujak), Titik Efianti (konsultan PT. Baraka Karta Jaya), dan Amri Cahyo (urban planer IAP).
FGD dilaksanakan di Ruang Rapat Kantor Baznas (Bazis) DKI Jakarta di Gedung Graha Mental Spiritual Lantai 5, Jl. Awaludin II, Tanah Abang, Kota Jakarta Pusat.
FGD Baznas (Bazis) DKI dilaksanakan dengan tujuan untuk membedah konsep bedah kawasan eks kebakaran Kelurahan Pela Mampang sehingga menemukan konsep hunian yang tidak hanya ramah dan sehat tetapi siap terhadap ancaman bencana banjir dan kebakaran.
FGD dipimpin langsung oleh Saat Suharto Amjad, selaku Wakil Ketua II Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Baznas (Bazis) Provinsi DKI Jakarta.
Baca juga:
Dalam sambutanya, Saat Suharto Amjad mengatakan pembangunan rumah korban kebakaran di Kelurahan Pela Mampang tidak sekedar untuk membangun kembali rumah para korban kebakaran tapi membangun ekosistem hunian yang layak, sehat, ramah dan juga tangguh.
"Pembangunan rumah sehat di eks kebakaran Pela Mampang ini tidak hanya untuk membangun kembali rumah yang terbakar beberapa waktu yang lalu, tapi juga membangun ekosistem yang lebih baik dan hunian yang layak, sehingga bisa menciptakan lingkungan yang ramah dan sehat," jelas Saat Suharto dalam sambutan FGD.
FGD kemudian dilanjutkan dengan pemaparan dari para narasumber dengan mempresentasikan konsep dan rancang bangun hunian bedah kawasan eks kebakaran Kelurahan Pela Mampang.
Yu Sing (arsitek Akanoma), M. Retas Aqobah (partner at Shirvano Consulting), Amalia Nur Indah Sari (Arsitek Rujak), Titik Efianti (konsultan PT. Baraka Karta Jaya) Amri Cahyo dan Endang Senjaya (Urban Planer IAP) secara bergantian memaparkan konsep hunian bedah kawasan eks kebakaran Kelurahan Pela Mampang.
Selain rancang bangun, berbagai simulasi proses pembangunan juga turut menjadi perbincangan hangat narasumber dengan peserta FGD.
Diantaranya adalah konsep ketinggian bangunan, desain tata ruang, desain tangguh bencana dari kebakaran dan banjir, rencana pelebaran jalan, ruang interaksi, hingga sustainability pembangunan yang juga dapat meningkatkan ekonomi masyarakat korban kebakaran.
Bedah kawasan Pela Mampang dalam forum FGD tersebut diungkapkan nantinya juga mengusung konsep hunian yang tahan terhadap banjir dengan memperbanyak sumur resapan, memgatur jarak rumah dengan pinggir sungai, pembangunan jembatan penyebrangan kali krukut untuk mempermudah mobilisasi warga.
Usai FGD, Saat Suharto Amjad, menyampaikan terimkasih kepada seluruh pihak yang telah hadir dalam FGD dan memberikan kontribusi positif untuk rencana bedah kawasan korban kebakaran Kelurahan Pela Mampang.
"Hari ini sangat produktif sekali, terima kasih sekali lagi. Kita sudah membedah konsep bedah kawasan eks kebakaran Kelurahan Pela Mampang". Tutup Saat Shuarto Amjad dalam closing statemennya.
BAZNAS (BAZIS) DKI dalam beberapa tahun terakhir sangat massif melakukan bedah kawasan di berbagai titik di wilayah DKI Jakarta.
Seperti Bedah Kawasan Kampung Gembira Gembrong, yang sebelumnya rumah warga ludes terbakar kini menjadi kawasan hunian layak huni. Kemudian di Kampung Melayu juga telah dibangun bedah kawasan dengan konsep kampung regeneration bedah kawasan dengan konsep kampung tangguh bencana dan layak huni.
Di Jaksel juga di bangun Bedah Kawasan Kampung Kumuh Petogogan di wilayah Jaksel serta berbagai program bedah kawasan lainnya yaitu bedah rumah dhuafa. (RO/OL-09)
Terkini Lainnya
PSI Jakarta Barat Usul Enam Nama Calon Gubernur, Ada Deddy Corbuzier
Kualitas Udara Jakarta Pagi Ini Masuk Kategori Sedang
Fenomena Bulan Baru, Waspadai Banjir Rob di Pesisir Jakarta sampai 9 Juli 2024
PKB Pertimbangkan Duet Anies Baswedan-Andika Perkasa di Pilgub DKI Jakarta
Heru Budi Ungkap Rencana saat tak Lagi Jadi Pj Gubernur DKI Jakarta
Mabes Polri Berikan Asistensi dalam Penanganan Kasus Tewasnya Wartawan di Sumatra Utara
Pria Ditemukan Tewas Terbakar di Kompleks Ruko Nusa Indah
Kebakaran Hanguskan Basecamp Outbound di Kota Bengkulu
Anggota Diduga Terlibat Kebakaran Rumah Wartawan, Kaidispenad: Kalau ada Bukti Laporkan
Komnas HAM Dorong Penegakan Hukum Kasus Kebakaran Rumah Wartawan di Sumut
TNI Buka Suara Soal Dugaan Anggota Terlibat Kebakaran Rumah Wartawan
Setelah Menang Presiden, Pezeshkian Kini Menghadapi Jalan Terjal
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap