visitaaponce.com

Dalam Enam Bulan, Sambal Bu Nik Buka 13 Cabang

Dalam Enam Bulan, Sambal Bu Nik Buka 13 Cabang
Cabang Sambal Bu Nik di Lenteng Agung, Jakarta Selatan.(Dokumentasi pribadi.)

SAMBAL Bu Nik dapat menjadi pilihan warga saat buka puasa bersama. Nikmatnya Sambal Bu Nik tergolong fenomenal. Soalnya, hanya dalam hitungan 6 bulan, sejak dibuka pada September 2022, Sambal Bu Nik telah melebarkan sayap dengan membuka cabang hingga 13 tempat. 

Lokasi usaha di bawah pengelolaan manajemen PT Makanan Asli indonesia yang juga dibesut Ahmad DS selaku Direktur Marketing itu kini tersebar di Jabodetabek, antara lain Jatiasih, Pamulang, Citayam, Lenteng Agung, Kranji, Cinere, Serpong, M. Toha Tangerang, Bojongsari, Kamal Jakarta Utara, Teluk Jambe, Karawang, dan Jababeka Cikarang. Bahkan pada Juli 2023, gerai baru akan hadir di Karawaci, Tangerang, dan Kota Wisata Cibubur serta Dewi Sartika, Jakarta Timur.

Ahmad DS mengungkapkan, ekspansi bisnis akan terus dilakukan dengan merambah sejumlah kota di luar Jabodetabek.
Dia mengklaim hampir seluruh cabang tidak pernah sepi pengunjung dan pembeli. Bahkan pelanggan harus rela menunggu untuk beberapa menit berganti tempat duduk dengan konsumen lain demi menyantap Sambal Bu Nik. 

Baca juga: Ramadan Berkah dan Berbuka Puasa di Kimaya Slipi Jakarta By Harris

"Seperti yang teman-teman media lihat, selalu ramai pelanggan di setiap cabang Sambal Bu Nik, seperti di Lenteng Agung, Jakarta Selatan. Tiap beberapa menit ada saja konsumen datang silih berganti untuk menikmati sensasi sambalnya Sambal Bu Nik yang fenomenal dan sangat enak untuk disantap bersama keluarga dan teman-teman dekat," ujarnya.

Rahasianya ada pada konsep pengelolaan Sambal Bu Nik yang berbeda dengan destinasi kuliner lain. "Sambal Bu Nik menerapkan open kitchen menjadi teater sambal yang bisa dilihat oleh semua pembeli ketika datang ke outletnya," tandas Ahmad.

Baca juga: Ngabuburit dengan Nonton Dokumenter Kuliner Nusantara

Kekuatan Sambal Bu Nik yaitu memiliki aneka lauk sampai 30 jenis. Aneka lauk yang dipajang seperti gaya prasmanan dengan menggunakan bahan-bahan segar sebelum digoreng. Ini memastikan gizi yang cukup dan sangat sehat untuk dikonsumsi. Sambal lalapan, aneka jenis sambal, dengan pilihan nasi liwet serta nasi biasa pun bisa dinikmati berkali-kali secara free alias gratis.

Dia menyebut kekuatan sajian Sambal Bu Nik salah satunya ialah sambal rampai. Sambal ini didominasi buah tomat. Namun bentuknya kecil-kecil dan didatangkan dari tempat yang jauh, seperti Lampung. "Di Jakarta tidak ditemukan buah tomat tersebut, termasuk di Pasar Induk Kramat Jati. Ini berbeda dengan tomat hasil tanaman budi daya yang banyak dijual di pasar-pasar tradisional," ungkapnya.

Setiap hari tomat khas ini langsung didatangkan dari Lampung berpeti-peti, termasuk cabai dan terasi. Produknya dibuat juga dengan komposisi yang membutuhkan riset hingga dua minggu untuk menghasilkan rasa sambal yang enak dan otentik.

Pihaknya telah mengumpulkan sambal khas seluruh daerah di Nusantara. Namun akan diluncurkan bertahap per tiga bulan sekali sehingga akan menimbulkan efek penasaran bagi para konsumen. "Khasnya lagi ada sambal bawang geprek Yogyakarta, sambal hejo khas Garut, dan sambal khas pecel lele Lamongan," katanya.

Berikutnya lagi, ungkapnya, akan ada sambal kluwek khas Pacitan, sambal ganja khas Aceh, sambal kecombrang khas Tapanuli. Ada juga sambal rotan muda, sambal matah khas Bali, sambal dabu-dabu khas Manado. Tak ketinggalan, disajikan sambal balado khas Padang. 

"Untuk pilihan cabai kami mencari cabai setan yang tidak biasanya. Kami riset cabai setan jenis ini selama dua minggu. Lalu kami cari bumbu dengan terasi Bangka, Mojokerto, dan Medan yang dicampur garam Himalaya, bukan garam asal-asalan lho. Kami olah tidak memakai micin karena sudah asin dan manis gula sehingga rasanya gurih," ucapnya. Harapannya, keluarga Indonesia tidak perlu harus keliling Indonesia untuk menikmati aneka sambal yang lezat tersebut melainkan cukup mengunjungi outlet sambal Bu Nik yang ada di Jabodetabek.

Untuk menarik konsumen, pihaknya memasang banner raksasa Sambal Bu Nik serba Rp10 ribu ada 30 aneka lauk. "Makan sepuasnya tambah nasi cuma-cuma dan ambil sambal sepuasnya. Begitu juga lalapan bebas ambil. Alhasil dampaknya, setiap cabang selalu ramai pembeli," pungkasnya. (RO/Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat