visitaaponce.com

KAI Commuter Siap Layani 1 Juta Penumpang Dengan 1.133 Perjalanan

KAI Commuter Siap Layani 1 Juta Penumpang Dengan 1.133 Perjalanan
Calon penumpang memasuki stasiun KRL Bogor.(MI/Fauziah)

KAI Commuter mempersiapkan diri menghadapi potensi peningkatan jumlah penumpang. Diprediksi memasuki paruh kedua 2023 ini, jumlah penumpang KRL Jabodetabek akan mencapai 1 juta penumpang per hari dan bisa mencapai 1,5 juta penumpang pada akhir tahun.

Salah satu persiapannya adalah dengan meningkatkan frekuensi perjalanan dari saat ini seribu perjalanan menjadi 1.133 perjalanan melalui Grafik Perjalanan Kereta (Gapeka).

"Pada 1 juni 2023, KAI Commuter melakukan penyesuaian perjalanan dengan memberlakukan Gapeka 2023," ungkap VP Corporate Communications KAI Commuter Anne Purba dalam konferensi pers, Senin (29/5), di Stasiun Juanda.

Baca juga: Gapeka Baru Aktif Bulan Depan, KRL Relasi Cikarang Makin Ngebut

Peningkatan frekuensi perjalanan dalam Gapeka 2023 ini terselenggara melalui dukungan Kementerian Perhubungan dan Ditjen KA, yang meningkatkan sarana dan prasarana seperti modernisasi persinyalan.

Sebanyak 98 trainset akan melayani penumpang dalam 1.133 perjalanan tersebut. Line Bogor masih menjadi line dengan frekuensi perjalanan terbanyak yakni 420 perjalanan serta memiliki 'headeay' tersingkat yakni 5 menit. Disusul line Cikarang dengan 282 perjalanan dan memiliki 'headway' 9 menit.

Kemudian line Rangkasbitung dengan 221 perjalanan dan 'headway' 12 menit. 

Baca juga: Erick Thohir Tunggu Kajian PT KCI dan Inka Soal Impor Kereta Bekas

Untuk line Rangkasbitung ada sebanyak 16 perjalanan yang semula hanya sampai Parung Panjang dan kembali lagi ke Rangkasbitung. Namun, Anne mengatakan KAI memperpanjang perjalanan KRL di 16 perjalanan ini hingga ke Tanah Abang guna mengakomodir penumpang sehingga memiliki 'headway' yang makin singkat.

Untuk line Tangerang memiliki 'headway' 18 menit dengan 124 perjalanan. Terakhir ada line Tanjung Priok dengan 86 perjalanan dan memiliki 'headway' 18 menit.

"Modernisasi persinyalan juga dilakukan guna memastikan peningkatan frekuensi perjalanan ini. Contohnya dulu Rangkasbitung headway-nya bisa 1,5 jam. Sekarang hanya 12 menit," jelas Anne.

Guna menambah frekuensi perjalanan ini, KAI Commuter juga melakukan rekomposisi rangkaian KRL. Saat ini, Anne mengatakan, komposisi rangkaian yang terbanyak adalah stanformasi 8 dan stanformasi 10. Sementara stanformasi 12 KRL masih tetap ada di beberapa jalur tersibuk. (Z-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat