Simak, 2 Hal Ini Jadi Biang Kerok Tingginya Angka Kecelakaan di Jakarta
![Simak, 2 Hal Ini Jadi Biang Kerok Tingginya Angka Kecelakaan di Jakarta](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2023/07/d8ce8e00d0da2cb8e22eb334aa367bf6.jpg)
Pengamat Transportasi, Djoko Setijowarno turut menyoroti tingginya angka kecelakaan lalu lintas di DKI Jakarta.
Sebab berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) DKI Jakarta, jumlah kasus kecelakaan lalu lintas di DKI Jakarta mencapai 7.133 kasus, yang menyebabkan 6.051 korban luka ringan, 668 luka berat dan 414 meninggal dunia.
Djoko menilai tingginya angka kecelakaan di DKI Jakarta didominasi oleh kendaraan roda dua.
Baca juga: Sepanjang 2022, 7.133 Kecelakaan Lalu Lintas Terjadi di Jakarta
"Memang angka kecelakaan DKI Jakarta itu masih sangat tinggi, di mana kendaraan roda dua tercatat paling banyak yang mengalami kecelakaan lalu lintas," katanya, saat dihubungi Media Indonesia, Minggu (2/7).
Di mata Djoko, dominasi kendaraan roda dua dalam kasus kecelakaan di DKI Jakarta tidak terlepas dari para pengendara yang nekat berkendara tanpa memiliki SIM.
Baca juga: Kecelakaan Beruntun Di Kendal Tewaskan 4 Pengendara Sepeda Motor
Bahkan ada juga beberapa pengendara yang mendapatkan SIM melalu 'jalur belakang' dan bukan ditempuh melalui jalur tes formal layaknya yang tertuang dalam peraturan perundang-undangan.
"Banyak pengendara motor yang tidak punya SIM tetapi mereka masih tetap nekat naik motor, padahal SIM itu kan kompetensi bagi para pengemudi. Jadi SIM dan motor jadi dua penyebab angka kecelakaan tertinggi selama ini," ujarnya.
Berdasarkan data dari PT Jasa Raharja, 77,29% kecelakaan lalu lintas yang terjadi didominasi oleh kendaraan roda dua, di mana 40,93 korban berasal dari usia produktif dan 32, 37% korban berusia pelajar dan mahasiswa.
Untuk mengatasi hal ini, pemerintah melalui Kementerian Pendidikan sudah saat mulai menerapkan materi pendidikan karakter. Di mana isi dari materi salah satunya membahas tentang pemahaman tertib berlalu-lintas sejak dini.
"Kementerian Pendidikan seharusnya punya materi pendidikan karakter yang ada kaitannya dengan tertib berlalu lintas sejak dini. Jadi, anak-anak itu harus mulai dibiasakan dan ditanamkan pemahaman tentang tertib di jalan raya, seperti di Jepang mereka sudah punya hal seperti itu," tuturnya.
Djoko juga menyoroti proses pembuatan dan pengajuan SIM yang ada di negeri ini. Sebab tak jarang para pengendara mendapatkan SIM lewat "jalur belakang".
"SIM itu seharusnya dibuat susah untuk mendapatkannya, tetapi kalau di kita saat ini ketika tidak lulus bikin SIM tinggal bayar langsung lulus, begitulah realitanya saat ini," tutup Djoko. (Z-10)
Terkini Lainnya
Lima Lokasi Layanan SIM Keliling yang Buka Hari ini di Jakarta
Justin Timberlake Ditangkap atas Tuduhan Mengemudi dalam Pengaruh Alkohol
Jelang Idul Adha 2024, 376 Ribu Kendaraan Meninggalkan Jabotabek
Jasa Marga Prediksi Puncak Lalu Lintas saat Libur Idul Adha Hari Ini
Pemerintah Kota di Indonesia Harus Menyiapkan APBD untuk Membangun Moda Transportasi Massal
Lima Lokasi Gerai SIM Keliling di Jakarta yang Buka Hari ini
Ini Penyebab Motor Mengeluarkan Asap Putih
Ini Penyebab Motor Sulit untuk Dihidupkan
4 Penyebab Kabel Rem Motor Putus
7 Penyebab Kanker Payudara, Begini Gejalanya
Ini Penyebab Motor Mati Mendadak saat Jalan
5 Penyebab Motor Tidak Bisa Starter
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap