visitaaponce.com

WFH ASN DKI Baru Capai 22,4, Ini Sebabnya

WFH ASN DKI Baru Capai 22,4%, Ini Sebabnya
Karyawan Badan Kepegawaian Daerah (PNS-BKD) Pemprov DKI beraktivitas pada hari pertama masuk kerja kebijakan WFH(MI/Susanto)

JURU bicara Satgas Pengendalian Pencemaran Udara Pemprov DKI Jakarta Ani Ruspitawati mengungkapkan tingkat ASN DKI yang menerapkan kerja dari rumah atau 'work from home' (WFH) selama KTT ASEAN sekaligus untuk mengurangi polusi udara baru mencapai 22,4%.

Ani mengungkapkan, rendahnya tingkat partisipasi WFH oleh ASN ini disebabkan beberapa hal.

"Jumlah ini mungkin kurang dari 50% ini disebabkan karena ada beberapa dinas yang memang tidak bisa dilakukan WFH yaitu seperti Dinas Kesehatan, Dinas Pendidikan, dan Damkar itu tidak seluruh pegawainya bisa melaksanakan WFH," ujar Ani dalam konferensi pers di Balai Kota, Jumat (8/9).

Baca juga : Buruknya Polusi Udara Jadi Isu Global

Sementara itu, untuk swasta, Ani menyebut tingkat WFH karyawan sebesar 20%. Namun, menurut Ani, ada perusahaan swasta yang menerapkan WFH lebih dari 50% bahkan 70%.

"Sementara untuk pelaksanaan WFH di kantor swasta sampai saat ini tercatat sudah dilaksanakan di 168 kantor dengan persentase pegawai WFH di kisaran 20% hingga ada juga beberapa kantor yg melaksanakan WFH pegawainya di atas 70%," jelasnya

Di sisi lain, pihaknya terus menggaungkan langkah percepatan pengurangan polusi udara dengan melibatkan seluruh pihak termasuk swasta yakni dengan mewajibkan gerakan menanam pohon.

"Ada surat imbauan dari masing-masing wali kota kepada seluruh pemilik gedung yang ada di wilayah masing-masing untuk melakukan penanaman pohon dengan minimal berdiameter 20 sentimeter dan tinggi antara 3 sampai 5 meter," tuturnya. (Put/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat