visitaaponce.com

Siswa SMP 132 Terjatuh dari Gedung Lantai 4, FSGI Minta Disdik Evaluasi Sekolah

Siswa SMP 132 Terjatuh dari Gedung Lantai 4, FSGI Minta Disdik Evaluasi Sekolah
Siswa SMP 132 Jakbar lompat dari gedung lantai 4(Ist)

FEDERASI Serikat Guru Indonesia (FSGI) mendorong agar Pemprov DKI Jakarta melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kondisi sekolah-sekolah di Ibukota. Hal ini menyusul terjadinya kembali peristiwa jatuhnya pelajar dari lantai 4 gedung sekolah.

Sekjen FSGI Heru Purnomo mengatakan, dari dua kejadian didapati satu persamaan yakni diduga ada permasalahan psikologis yang mendera dua korban.

Berdasarkan kronologi yang ia dapatkan dari laporan guru sekolah tersebut, korban siswa SMP 132 tewas usai terjatuh dari lantai 4 sekolahnya, Tawang Mangu I, Kedaung Kali Angke, Cengkareng, Jakarta Barat, Senin (9/10). Siswa itu awalnya bersama beberapa temannya akan merokok di dalam ruang kelas 9. Kemudian, dia lari dan melompat keluar jendela.

Baca juga: Terjatuh dari Lantai 4 Gedung Sekolah, Siswa SD di Jaksel Meninggal Dunia

"Saat itu, jendela tidak ada pengaman maupun ada kaca. Yang jadi pertanyaan ada tekanan apa sehingga dia tanpa pikir panjang langsung melompat keluar jendela? Ini kan secara langsung dia sesungguhnya sudah melakukan kekerasan terhadap dirinya sendiri," kata Heru saat dihubungi Media Indonesia, Selasa (10/10).

Untuk itu, ia meminta agar ada penelusuran mendalam terhadap prilaku korban selama ini di sekolah serta penyebab korban dapat berprilaku tersebut. Penelusuran tidak hanya dari sisi sekolah maupun teman-temannya di sekolah tetapi juga melibatkan orangtua, keluarga, hingga teman dekat di lingkungan tempat tinggalnya.

Baca juga: Disdik DKI Perlu Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Siswi SD Jatuh dari Gedung

"Bagaimana sistem pendukungnya tidak berjalan sebagaimana mestinya," ujarnya.

Selain itu, ia juga meminta agar Disdik DKI memastikan Satgas Pengawasan dan Pencegahan Kekerasan (PPK) di sekolah dihidupkan. Sebab, satgas inilah yang seharusnya berperan untuk mengendus kondisi-kondisi tidak wajar para peserta didik dan melakukan pencegahan agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.

Sementara itu, dari sisi gedung sekolah, ia tidak bisa menyalahkan hadirnya gedung sekolah di DKI yang memiliki ketinggian vertikal tertentu karena keterbatasan lahan.

"Memang ini menjadi perdebatan. Sebelumnya saya sebagai kepala sekolah juga pernah berdebat. Sebagai pengamanan apa mau dikasih teralis atau jaring. Tapi yang dikhawatirkan apabila terjadi bencana seperti kebakaran atau gempa. Dikhawatirkan teralis atau jaring itu justru jadi penghambat. Jadi itu juga masih harus dikaji," imbuhnya.

Sebelumnya terjadi kembali jatuhnya siswa dari gedung sekolah. Kejadian ini menimpa siswa SMP 132 tewas usai terjatuh dari lantai 4 sekolahnya, Tawang Mangu I, Kedaung Kali Angke, Cengkareng, Jakarta Barat, Senin (9/10). Korban dikabarkan meninggal dunia.

Sementara itu pada Selasa (26/9) lalu juga terjadi jatuhnya siswi kelas 6 SDN 06 Petukangan Utara, Jakarta Selatan. Siswi tersebut sempat dibawa ke RSUP Fatmawati namun nyawanya tidak tertolong. (Z-10)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat