visitaaponce.com

Sebagian Besar Sapi Kurban di Sulsel Berasal dari NTB

Sebagian Besar Sapi Kurban di Sulsel Berasal dari NTB
Peternak memberi makan sapi miliknya di kandang penggemukan sapi Reyan Baru di Kecamatan Gerung, Lombok Barat, NTB(ANTARA FOTO/Ahmad Subaidi)

MENJELANG Idul Adha, sudah ratusan bahkan ribuan sapi kurban terjual di wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel). Dan ternyata, sapi-sapi tersebut, sebagian besar berasal dari Nusa Tenggara Barat (NTB). Meski demikian, semuanya dinyatakan dalam kondisi sehat.

Hal itu diungkapkan Direktur Operasional Perusahaan Daerah Rumah Potong Hewan Kota Makassar, Wahyudin Kasim.

"Sapi yang masuk sudah dilakukan pemeriksaan, dilengkapi dengan barcode yang ada di telinga. Jika kita scan itu barcode akan terbaca berat sapi, terus umur terus asal sapi," ungkapnya, Selasa (11/6).

Baca juga : 6 Syarat Sah Hewan Kurban yang Harus Dipenuhi dalam Islam

Dia pun meyakinkan masyarakat, agar tidak ragu memotong hewan kurbannya di RPH. Pasalnya, sudah ada berbagai fasilias halal yang dibuktikan dengan sertifikasi halal.

"Kami juga dibekali dengan para pemotong yang memang sudah terakreditasi. Sudah ditangani langsung oleh dari Dinas Perikanan dan Pertanian yang yang memang ahli di bidang pemotongan hewan," kata Wahyudin.

Untuk mendapatkan sapi kurban khususnya, di sepanjang Jalan Letjen Hertasning, perbatasan Kota Makassar dan Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan, berjejer penjualan hewan kurban.

Baca juga : Ini Berat Sapi Raksasa Asal Subang yang Dipilih Jokowi untuk Kurban

Salah satu penjual sapi kurban, Daeng Rate (47) mengaku telah menjual lebih dari 20 ekor sapi sejak sepekan terakhir. Sapi yang paling banyak peminatnya adalah jenis sapi Simental dan sapi Bali.

"Kalau bos-bos yang berduit paling suka beli sapi lokal karena besar dan unik. Kalau yang lainnya biasanya sapi Bali banyak juga yang suka," aku Daeng Rate.

Harga juga bervariasi, mulai dari belasan juta hingga puluhan juta. Harga tergantung jenis, bobot, dan kondisi sapi. Sapi dengan bobot 300 kg, dibanderol dengan harga Rp55 juta.

Baca juga : Jelang Idul Adha, Harga Sapi dan Kambing Alami Kenaikan

Sapi bobot 400 kg seharga Rp75 juta hingga Rp80juta per ekor. Dan sapi bobot 70 kg seharga Rp14 juta hingga Rp15 juta per ekor.

"Sapi-sapi ini, sebelum dijual sudah diperiksa oleh tim kesehatan hewan. Sapi-sapi juga rutin dicek kesehatan seperti disuntik vitamin. Jadi tidak sembarangan membeli sapi lain di luar daerah. Ada juga sapi-sapi yang diternakkan di Malino, Kabupaten Gowa," ungka Daeng Rate.

Sementara itu, Ade Saputra,(40), warga Bumi Tamalanrea (BTP) Makassar mengaku memilih membeli sapi di pedagang sapi dadakan yang selalu ada setiap tahun. "Sapi di sini juga ad pemeriksaab kesehatannya, jadi tidak perlu khawatir," pungkasnya. (LN)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Reynaldi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat