Angkut Bahan Baku Semen Kapal Tongkang Terbalik di Selat Bali
![Angkut Bahan Baku Semen Kapal Tongkang Terbalik di Selat Bali](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2020/12/ec253840d568a8c3b323a0f97b6a603d.jpg)
KAPAL Tongkang bernama Tan 11 yang bermuatan sekitar 7.500 ton klinker bahan baku semen, terbalik di selat Bali, perairan wilayah Banyuwangi, Selasa, 22/12/2020. Kapal tersebut saat ini berada di bibir pantai Bangsring, Kecamatan Wongsorejo, Banyuwangi.
Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas III Tanjung Wangi Banyuwangi, Letkol Marinir Benyamin Ginting menjelaskan, kapal tersebut bersandar di Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III Tanjung Wangi, Banyuwangi sejak Jumat, (18/12) lalu dalam kondisi miring.
“Terkait kejadian terbaliknya kapal tongkang Tan 11 ini, dimulai sejak Jumat (18/12), dimana kondisi sebenarnya sudah miring dan sudah menyentuh air, tapi berhasil disandarkan oleh teman-teman pandu,” kata Letkol Marinir Benyamin Ginting, saat ditemui Media Indonesia di ruangnya, Selasa, (22/12).
Lanjutnya, ia menjelaskan, saat bersandar di Dermaga Pelindo III Tanjung Wangi, kondisi kapal Tongkang tersebut sudah miring, dan level air di bagian buritan belakang kiri menyentuh setengah dari ketinggian sideboard bagian belakang kiri. Sehingga, kapal tersebut tidak jadi dibongkar, mengingat kondisi kapal yang membahayakan.
“Ketika sudah sandar kondisinya miring, sehingga kegiatan bongkar yang seharusnya dilakukan dengan alat berat tidak bisa, karena alat berat tidak berani masuk ke badan tongkang,” jelasnya.
Dikatakan Benyamin Ginting, pihaknya bersama lainya, sudah melakukan berbagai upaya untuk menindak lanjuti kejadian tersebut. Namun, upaya tersebut tidak bisa dilakukan, sehingga pihak KSOP dan Pelindo III Tanjung Wangi sendiri, melakukan upaya untuk menjauhkan kapal dari dermaga. Mengingat kapal tersebut dikhawatirkan akan mengganggu aktivitas bongkar muat di pelabuhan tersebut.
“Karena memang ini tidak ada solusi, kita khawatir kapal ini akan tenggelam di dermaga dan berdampak panjang serta menghambat semua kapal yang masuk ke dermaga, maka kita mengambil langkang, kapal digeser, tujuannya adalah ke Tabuhan, karena Tabuhan terlalu jauh, sementara nakhoda melaporkan tidak nyampe, maka kita geser menuju pantai Bangsring,” tutupnya.
Dikawatirkan, terbaliknya tongkang bermuatan bahan baku semen ini akan mencemarkan perairan setempat dan membunuh ekosistem di wilayah tersebut. (OL-13).
Baca Juga: Dugaan Korupsi Bansos Sekda Riau Yan Prana Ditahan Kejati
Terkini Lainnya
Mengaku Investor, Pria AS Bawa Senjata Tajam dan Merusak Rumah Warga di Bali
Masyarakat Bali Alami Kekhawatiran Tinggi pada Dampak Perubahan Iklim
Pelestarian Budaya Sendratari Mampu Tingkatkan Potensi Desa Wisata
Gandeng Kapal Wisata, Sudamala Resorts Promosikan Potensi Pariwisata Lombok
Lembaga Kursus di Bali Targetkan Kirim 3.000 Siswa Magang ke AS hingga Taiwan
13.500 Pelari bakal Ramaikan Maybank Marathon 2024 di Bali
Pajanan Timbel Jangka Panjang Ganggu Tumbuh Kembang Anak
Sampah dan Limbah Industri Sebabkan Krisis Air Bersih
Pemkot Bandung Diminta Tinjau Ulang Strategi Atasi Pencemaran Udara
Aktivis Pro-Demokrasi Thailand Dipenjara atas Pencemaran Terhadap Raja
Perda Pengendalian Pencemaran Udara Perlu Direvisi
Restorasi Kerang Hijau Atasi Pencemaran Teluk Jakarta
Setelah Menang Presiden, Pezeshkian Kini Menghadapi Jalan Terjal
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap