visitaaponce.com

Polres Ciamis Periksa 4 Saksi terkait Musibah Susur Sungai

Polres Ciamis Periksa 4 Saksi terkait Musibah Susur Sungai
Pencarian korban susur sungai di Ciamis(Dok BPBD Ciamis)

POLRES Ciamis telah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) kegiatan susur sungai dilakukan di Sungai Cileueur, Leuwi Ili, Desa Utama, Kecamatan Cijeunjing, Kabupaten Ciamis, Jawa Barat, yang mengakibatkan 11 orang siswa MTs Harapan Baru meninggal dunia.

Dalam kejadian tersebut, pihak polres baru melakukan pemeriksaan terhadap 4 orang saksi tetapi sampai sekarang belum meminta keterangan dari pihak sekolah karena masih berduka.

Kapolres Ciamis AKBP Wahyu Broto Narsono Adhi mengatakan berdasarkan keterangan dari 4 orang saksi mata di lokasi tersebut, para siswa MTs Harapan Baru melakukan kegiatan susur sungai di Sungai Cileueur, Desa Utama, Kecamatan Cijeunjing, Jumat (15/10). Akan tetapi, susur sungai itu disebut merupakan bagian dari kegiatan Pramuka yang dilakukan madrasah.

"Kegiatan susur sungai yang dilakukan siswa pramuka itu dilakukan dari madrasah bukan dari kwartir (Pramuka) dan mereka turun ke sungai untuk membersihkan sampah dengan jumlah peserta 150 orang harus melintasi Sungai Cileueur untuk kembali ke madrasah. Namun, para siswa itu menyebrang secara bersama-sama dengan saling bergandengan tangan dari arah barat ke timur," kata Wahyu, Sabtu (16/10).

Baca juga:  Basarnas: 11 siswa MTs Tewas Tenggelam Saat Susur Sungai Cileueur

Ia mengatakan, berdasarkan olah tempat kejadian perkara (TKP), kedalaman sungai Cileueur, tempat penyebrangan, maksimal 70 sentimeter dan di situ juga banyak batu dan arus sungai relatif tenang. Namun di sungai itu terdapat muara di arah selatan kedalaman air mencapai 2 meter. Namun, ketika para siswa MTs menyebrang aliran sungai yang dangkal diperkirakan beberapa orang terpeleset hingga mereka saling menarik dan akhirnya sebagian siswa terbawa ke arah muara.

"Kejadian itu masih kemungkinan, karena kita masih menyelidiki dari 150 orang melakukan kegiatan ada 13 orang terpeleset dan hanyut ke muara hingga mereka terjebak di muara. Akan tetapi, dua orang di antaranya berhasil diselamatkan satu orang siswa dan satu orang pembina tapi dari 11 orang siswa ditemukan dalam kondisi meninggal dunia yang berada di muara tersebut," ujarnya.

Menurutnya, rombongan siswa MTs tersebut menyebrangi Sungai Cileueur dari arah barat menuju timur dengan alur sungai kedalaman sekitar 60 sentimeter dan penyeberangan itu dilakukannya secara beruntun hingga saling berpegang tangan karena lebar sungai yang diseberangi sekitar 20 meter.

"Aliran Sungai Cileueur, Leuwi ili memang dulu memiliki sejarah atau cerita nama Cileueur banyak ditemukan batu yang licin atau diinjak bisa membuat terpeleset dan Leuwi Ili, karena dulu ada warga yang bernama ili meninggal dunia tenggelam di leuwi tersebut," paparnya.

Sebelumnya, tim SAR gabungan menemukan 11 siswa MTs Harapan Baru Cijantung, Kabupaten Ciamis, meninggal dunia setelah tenggelam di Sungai Cileueur, Leuwi ili, Dusun Wetan, Desa Utama, Kecamatan Cijeungjing, Jumat (15/10) pukul 17.20 WIB. Kegiatan pramuka susur sungai yang lakukan mereka menimbulkan musibah.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik pada BPBD Kabupaten Ciamis Memet Hikmat mengatakan tim SAR gabungan menemukan 11 orang siswa MTs Harapan Baru Cijantung dalam kondisi meninggal dunia dan semuanya telah berada di kamar mayat RSUD Ciamis. Namun, dalam musibah tersebut dua korban berhasil diselamatkan hingga kondisinya masih di rawat di rumah sakit.

"Kami bersama tim SAR gabungan mulai dari BPBD Ciamis, TNI, Polri, Basarnas, Tagana, PMI, Rapi, dibantu warga setempat melakukan pencarian terhadap korban yang tenggelam di aliran Sungai Cileueur, Leuwi ili dan korban yang sudah ditemukan itu 11 orang meninggal dunia tapi ada dua orang kondisinya selamat dan sudah mendapatkan perawatan di RSUD Ciamis," ucap Memet.(OL-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat