visitaaponce.com

Klaster Covid-19 PTM di Solo ditemukan di SD dan SMP

Klaster Covid-19  PTM di Solo ditemukan di SD dan SMP
Wali kota Solo, Gibran Rakabuming Raka.(MI/Widjajadi)

PEMBELAJARAN Tatap Muka (PTM) di Kota Solo memunculkan klaster covid-19 baru lagi. Jika sebelumnyan di tingkat SD dengan diketemukannya 41 siswa dan 6 guru positif, kini kasus mencuat di tingkat SMP.

Ketua Satgas Covid Kota Solo, Ahyani mengungkapkan ada dua SMPN yang siswanya terpapar covid-19, yakni.dari SMPN 4 Solo dan SMPN 8 Solo. " Temuan siswa positif covid-19 itu muncul dari pelaksanaan surveilans pada beberapa hari terakhir ini," kata Ahyani, Kamis ( 21/10).

Wali Kota Gibran Rakabuming mendesak para orang tua untuk mengawasi perilaku anak-anaknya usai jam sekolah. " Jangan sampai  pulang sekolah ngopi atau nongkrong dan melakukan kegiatan lain. Ini tidak sesuai SOP ( standar operasional prosedur). Usai sekolah ya seharusnya langsung pulang," kata Gibran di Balaikota.

Dia katakan, meski kasus covid siswa bersifat OTG ( orang tanpa gejala), namun harus mendapatkan perhatian serius. " Saya tidak bisa serta merta menyalahkan sekolah. Namun ini harus ada monitoring dari orang tua. Mekanismenya jelas, dalam PTM, siswa harus diantar jemput orang tua," tegas putra sulung Presiden Jokowi ini.

Saat ini, sejumlah sekolah telah dijadwalkan tes acak dalam giat surveilans dengan metode PCR. Hal itu dilakukan pasca ditemukannya kasus klaster di 5 SD, yang juga bergulir ke SMPN 4 dan SMPN 8.

"Dari giat itu diketahui bahwa satu siswa terpapar corona dari SMPN 4 Solo dan sebelas siswa lainnya dari SMPN 8 Solo," kata dia.

Dinas Kesehatan Kota (DKK) Solo kini melakukan tracing di sekolah dan pada kontak dekat juga kontak eratnya. Sedang PTM Terbatas dihentikan dan dialihkan ke Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ).

"Sekolah kita tutup sementara. PTM ditiadakan dan diganti dengan PJJ," kata dia.

Sementara itu Kepala Sekolah SMPN 4 Solo Wuryanti membenarkan ada satu siswanya terkonfirmasi positif saat giat surveilans dilakukan pada Senin (18/10).

"Total ada 30 siswa kelas VII dan tiga guru menjalani PCR di sekolah setempat, hasil dari tes tersebut keluar pada Selasa kemarin, dengan satu siswa terkonfirmasi positif COVID-19," ujar Wuryanti.

Seiring adanya temuan kasus ini PTM Terbatas dialihkan ke PJJ dan dilakukan tracking. Untuk siswa kelas VII sendiri baru masuk untuk PTM Terbatas pada Senin (18/10) lalu. (OL-13)

 

 

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat