visitaaponce.com

Bermunajat Bersama Berharap Amuk Semeru Mereda

Bermunajat Bersama Berharap Amuk Semeru Mereda
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Bupati Lumajang Thoriqul Haq tahlil bersama pengungsi erupsi Gunung Semeru, Senin (6/12)(MI/Bagus Suryo)

TAHLIL menggema di Balai Desa Pasirian, Kecamatan Pasirian, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur, Senin (6/12). Pengungsi melantunkan selawat, khidmat berdoa berpadu dengan harap bencana segera berakhir. Mereka mendoakan para korban meninggal dunia. Doa juga untuk kesembuhan para korban amuk Semeru yang sedang berjuang segera sembuh dari luka bakar di rumah sakit.

Malam itu, Bupati Lumajang Thoriqul Haq khusyuk membacakan Surat Yasin bersama Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan tokoh agama diikuti para pengungsi.

"Malam hari ini kita berkumpul, doa kita hadiahkan pada mereka yang wafat pada bencana ini. Juga yang dirawat dapat obat, mudah-mudahan cepat sembuh," tegas Khofifah.

Khofifah berusaha menenangkan para korban bencana sembari memotivasi meski keadaan memaksa mereka tidur seadanya, tidak seperti di rumah sendiri.

"Mudah-mudahan kita semua diberikan sehat, sabar, semoga Allah membukakan pintu kemudahan untuk kita semua," tuturnya.

Selanjutnya "Seluruh korban meninggal dunia husnulkhatimah. Keluarganya diberikan ketabahan, kesabaran dan kekuatan."

Menurut Khofifah, Gunung Semeru selama ini sangat banyak memberikan kehidupan dan kesejahteraan. Di sisi lain, Tuhan memberikan ujian lengkap dengan kekuatan dalam menjalaninya.

"Dengan ujian ini mudah-mudahan Allah menaikkan kelas kita, derajat kita," katanya.

Karena itu, seyogianya harus tetap berhusnuzan, berprasangka baik terhadap kasih sayangnya Allah. Sebab, semua orang pada prinsipnya tidak mengetahui kapan dan dengan cara apa Yang Maha Kuasa memanggil.

"Maka ketabahan, keikhlasan dan kesabaran dari para keluarga menjadi sangat penting. Ikhlaskan saudara kita, keluarga kita yang dipanggil Allah."

Khofifah mengisahkan sejak lama bersahabat dengan Gunung Semeru. Saat masih SMP, setiap 6 bulan sekali ia mendaki gunung itu. Kendati bersahabat dengan gunung, kewaspadaan dan menjaga kehati-hatian menjadi yang utama. Pasalnya, gunung tertinggi di Pulau Jawa ini selain lahar dinginnya menghasilkan pasir juga guguran awan panas membahayakan keselamatan.

"Kalau telat melakukan penyelamatan diri, itu jadi ujian bagi kita semua," kata Khofifah

Saat ini, perhatian pemerintah pusat pada masyarakat Lumajang sudah luar biasa. Para menteri, Kepala BMPB, Panglima TNI, Kapolri, dan masyarakat hadir melakukan berbagai upaya membantu penanganan bencana. Presiden Joko Widodo dan Wapres Ma'ruf Amin memastikan seluruh penanganan sudah dilakukan dengan baik.

Penanganan korban luka bakar di rumah sakit pun ditangani ahli bedah plastik dari Rumah Sakit Dr Soetomo, Surabaya, dan Rumah Sakit Syaiful Anwar Malang.

"Intinya mohon panjengan tenang, jangan panik. Kami akan mencari solusi terbaik," ujarnya.

Khofifah menyerahkan santunan uang duka kepada perwakilan korban bencana yang kerabatnya meninggal dunia. Santunan diberikan langsung Rp10 juta per orang.

Sementara itu, Bupati Lumajang Thoriqul Haq menyatakan sudah melakukan penanganan bencana mulai menyelamatkan warga, pencarian korban, pengobatan dan menyiapkan pengungsian beserta menyalurkan bantuan.

"Pendataan masih terus kita lanjutkan, masih ada warga yang melaporkan anggota keluarga mereka belum ditemukan dan menunggu kabar. Saat ini korban meninggal dunia 22 orang," kata Thoriqul Haq. (OL-13)

Baca Juga: 15 Warga Meninggal Dunia dan 27 Orang Hilang Akibat Erupsi ...

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat