Pawai Ogoh-ogoh dan Pengarak Wajib Test Kesehatan
![Pawai Ogoh-ogoh dan Pengarak Wajib Test Kesehatan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/03/7b2a8b7c4b050175c1166e12b15c02f2.jpg)
WALI Kota Denpasar IGN Jaya Negara menegaskan jika Lapangan Catur Muka steril dari pawai ogoh-ogoh dalam perayaan Nyepi tahun 2022 ini yang jatuh pada Kamis (3/3). Penegasan ini disampaikan Wali Kota Denpasar sebab pawai ogoh-ogoh dilarang untuk diarak keluar dari banjar.
"Untuk ogoh-ogoh di Denpasar nanti akan ada penilaian baik itu di provinsi maupun di Kota Denpasar. Dari yowana (muda-mudi) Kota Denpasar juga akan melaksanakan penilaian untuk pengarak ogoh-ogoh dengan kriteria protokol kesehatan yang ketat. Itu akan dinilai arakan-arakannya itu dan prokes," ujar Jaya Negara di Denpasar, Rabu (2/3).
Ia meminta dalam pawai nanti dilakukan secara terbatas, tidak keluar dari wilayah Banjar. Para pengarak wajib dengan protokol kesehatan dan jumlah pengarak dibatasi.
"Prosesnya akan divideokan oleh penilai. Siapa yang terbaik itu yang mendapat penilaian," imbuhnya.
Untuk masyarakat umum yang akan menonton akan diawasi oleh Satgas Desa dan kelurahan setempat agar tidak berkerumun. Ia meminta kepada masyarakat umum agar tidak berkerumun.
"Dan kami juga sudah menyampaikan dengan pihak desa adat. Karena proses upacaranya berlangsung juga di masing-masing desa adat. Itu kan ada prosesi agamanya juga. Jadi semua harus taat," tuturnya.
Baca juga: Pemkot Denpasar Belum Tentukan Pawai Ogoh-Ogoh
Ia mengatakan sesungguhnya tidak ada yang sanksi bila ada yang melanggar. Namun pihaknya meminta pengertian masyarakat agar tidak berkerumun. Dalam konteks ini, pengertian melanggarnya itu adalah kalau masyarakat berkerumunan dan itu sesuai dengan aturan adalah melanggar protokol kesehatan.
"Kalau kerumunan kami akan atensi awal ini dengan keterlibatan pecalang adat untuk mengatur masyarakatnya," tukasnya.
Ia juga menegaskan jika Lapangan Catur Muka yang setiap tahun dilakukan pawai ogoh-ogoh kali ini steril. Walaupun lapangan itu sering kali menjadi lokasi puncak pawai ogoh-ogoh tahun sebelumnya.
"Sesungguhnya bukan steril ogoh-ogoh. Kami akan batasi semua waktu. Maksimal itu jam 9 malam akan kami atur. Kami sudah rapatkan dengan semua yowana yang ada, sudah setuju menanggapi apa yang menjadi harapan kami. Itu sudah disepakati. Karena sekarang yang terlibat di lapangan itu adalah yowana Kota Denpasar yang menjadi penggeraknya dan desa adat. Kami hanya memfasilitasi," pungkasnya.(OL-5)
Terkini Lainnya
Gandeng Kapal Wisata, Sudamala Resorts Promosikan Potensi Pariwisata Lombok
Lembaga Kursus di Bali Targetkan Kirim 3.000 Siswa Magang ke AS hingga Taiwan
2 Ton Alat Kesehatan Bermerkuri Ditarik dari Faskes di Bali
13.500 Pelari bakal Ramaikan Maybank Marathon 2024 di Bali
103 WNA asal Tiongkok, Taiwan dan Malaysia Ditangkap Imigrasi Bali
Panitia Nyepi Nasional Gelar Bakti Sosial dan Saka Yoga Festival
Komunikasi Antaragama menjadi Jembatan Keberagaman Saat Nyepi di Bali
Lomba Ogoh-ogoh Mini Tingkatkan Kreativitas Anak Muda Denpasar
Volume Sampah Kota Denpasar Pasca-Nyepi dan Ogoh-ogoh Capai 80 Ton
Perkuat Nilai-Nilai Toleransi untuk Menumbuhkan Kerukunan setiap Anak Bangsa
Kapolri Beri Ucapan Selamat Nyepi ke Umat Hindu
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Spirit Dedikatif Petugas Haji
Arti Penting Kunjungan Grand Syaikh Al-Azhar
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap