visitaaponce.com

Komunikasi Antaragama menjadi Jembatan Keberagaman Saat Nyepi di Bali

Komunikasi Antaragama menjadi Jembatan Keberagaman Saat Nyepi di Bali
Selama perayaan Hari Suci Nyepi di Bali, umat Hindu dan Muslim membangun dialog antaragama yang menunjukkan toleransi dan penghormatan. (MI/Ramdani)

HARI Suci Nyepi merupakan hari keheningan bagi umat Hindu. Namun wisatawan dan non Hindu pun tetap mengikuti aturan dengan tidak keluar rumah dan menjaga ketenangan. 

Seperti tahun lalu, Hari Suci Nyepi kembali berbarengan dengan Ramadan. Menariknya dialog antaragama kembali terjalin yang menunjukan toleransi dan penghormatan akan kepercayaan masing-masing umat. 

Melalui dialog ini umat muslim diizinkan salat tarawih di masjid dengan sejumlah keterbatasan. Para pemuka agama dari berbagai keyakinan berdialog dengan baik dan terlihat bagaiman tolerasi antara umat hindu dan muslim terbangun dengan selaras di Bali. 

Baca juga : Perkuat Nilai-Nilai Toleransi untuk Menumbuhkan Kerukunan setiap Anak Bangsa 

Sebelum Nyepi, Majelis Agama bersama Forum Kerukunan Antarumat Beragama (FKUB) telah mengeluarkan seruan resmi yang menegaskan adanya kesempatan bagi umat Muslim untuk menjalankan salat tarawih selama Hari Nyepi. 

Dilansir dari laman MediaIndonesia.com, di Denpasar, tindakan seruan bersama telah diresmikan melalui tanda tangan oleh sejumlah tokoh penting, antara lain Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Denpasar, IB Ketut Rimbawan, Kepala Kesbangpol Kota Denpasar, AAN Gede Dharma Putra Atmadja, Ketua FKUB Kota Denpasar, Profesor I Nyoman Budhiana, serta para pemimpin majelis dari enam agama yang ada di Bali.

IB Ketut Rimbawan, Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Denpasar, menyampaikan bahwa seruan bersama untuk memperingati Hari Nyepi dan Bulan Ramadhan 1445 Hijriah tahun 2024 telah resmi ditandatangani sejak 22 Februari 2024.

Baca juga : BPIP: Jadikan Hari Raya Nyepi Momentum Jaga Persatuan dan Aktualisasi Pancasila

"Seruan bersama ini telah ditandatangani sejak Kamis, 22 Februari 2024, di Aula Kantor Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kota Denpasar. Majelis Agama bersama FKUB Kota Denpasar berpartisipasi dalam Perayaan Hari Suci Nyepi Tahun Caka 1946 dan Awal Bulan Ramadan 1445 H, yang jatuh pada tanggal 11 atau 12 Maret 2024. Kami merilis seruan bersama ini dengan semangat toleransi dan persatuan antar umat beragama, serta sepakat untuk membuat seruan bersama," ungkapnya pada Senin (11/3/2024).

Dengan berkomunikasi secara terbuka dan berkolaborasi dalam menyelenggarakan kegiatan bersama, tokoh-tokoh agama dan pemimpin komunitas dapat memperkuat hubungan antarumat beragama, memperkuat rasa saling pengertian, menghormati perbedaan, dan memperkuat nilai-nilai persatuan dalam masyarakat. 

Hal ini juga dapat membantu mendorong pengertian yang lebih baik tentang keyakinan dan praktik keagamaan masing-masing, sehingga memperkuat kerjasama yang harmonis di antara mereka.

Baca juga : Bank di Bali Tutup Dua Hari Saat Nyepi dan Awal Ramadan

Interaksi positif antaragama bukan hanya terbatas pada hari Nyepi saja. Di beberapa desa, acara budaya dan warung makan buka khusus untuk wisatawan non-Hindu, menunjukkan Nyepi bukan hanya perayaan spiritual, tapi sarana memperkuat hubungan antarkomunitas.

Nyepi di Bali adalah simbol dari kedamaian dan persaudaraan, menciptakan momentum bagi semua warga untuk merayakan keberagaman dan keharmonisan yang telah menjadi ciri khas pulau ini. 

Kegiatan ini membuktikan toleransi dan kebersamaan dapat menjadi kenyataan, di mana perbedaan agama tidak menjadi sekat, melainkan jembatan yang menghubungkan hati dan pemahaman bersama.

Perayaan Nyepi menjadi lebih dari sekadar tradisi atau ritual agama, tetapi cerminan dari komitmen bersama masyarakat Bali untuk hidup dalam harmoni dan perdamaian. 

Komunikasi antaragama yang terbuka, pengertian, dan toleran memainkan peran sentral dalam menjaga perdamaian dan solidaritas di Bali selama perayaan Nyepi, memungkinkan semua warga, tanpa memandang agama mereka, untuk merayakan kedamaian dan refleksi bersama. (Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat