visitaaponce.com

Gebah Pagebluk Pandemi Covid-19, PUI UNS Ajak Dunia Menari 4.6

Gebah Pagebluk Pandemi Covid-19, PUI UNS Ajak Dunia Menari 4.6
Mahasiswa UNS menarikan Beksan Smarasanta dalam gelaran WDE 4.6 yang menarik minat 44 negara, di Kampus UNS, Rabu (30/3) sore.(DOK UNS)

PUSAT Unggulan Ipteks (PUI) Universitas Sebelas Maret (UNS) melakukan intervensi kebudayaan melalui ajakan dunia menari 4.6 ( World Dance Event 4.6) penuh suka cita, sebagai bagian upaya keluar dari pagebluk Pandemi Covid-19.
 
Kegiatan yang masih berkait dengan Dies Natalis ke 46 UNS ini berlangsung kemarin sore, dan menarik minat sedikitnya 44 negara untuk bergabung sebagai peserta WDE 4.6.
 
PUI UNS menekankan sejauh ini pemulihan kesehatan tetap menjadi kebutuhan utama. Namun, berbagai bentuk upaya lain berkait dengan ketahanan dan penguatan imunitas mental dan spiritual, pemulihan ekonomi, dan sosial masyarakat, juga sangatlah penting.
 
Rektor UNS, Prof. Dr. Jamal Wiwoho menyampaikan UNS memiliki komitmen besar mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi berbasis keunggulan budaya nasional. Dia katakan, sivitas akademika UNS senantiasa bekerja keras meningkatkan rekognisi kampus, sebagai perguruan tinggi kelas dunia, dengan cara mengembangkan kebudayaan.
 
"UNS secara konsisten mendorong peningkatan kualitas hidup masyarakat Indonesia dan segenap masyarakat dunia sesuai potensi keunggulan dalam bingkai NKRI yang Berbhineka Tunggal Ika," kata Jamal.
 
UNS, lanjut dia, akan terus tampil di depan mendorong percepatan pemulihan dan kebangkitan dari keterpurukan pandemi Covid-19 <br>
 
Tim kreatif PUI Javanologi UNS, Pujiyani dan Sugiyanto berhasil menciptakan Beksan Smarasanta atau Tarian Sang Pamomong. Beksan ini dirancang agar mudah dihafal dan ditarikan, untuk tujuan menyehatkan badan. Iringan musik Jawa rampak, bercirikan UNS.
 
Beksan Smarasanta juga membangun semangat suka cita, menumbuhkan imunitas mental dan spiritual, serta menemukan strategi budaya yang tepat untuk bangkit bersama menata peradaban di Era New Normal.
 
Dan WDE 4.6 berhasil menarik perhatian dunia. Sedikitnya ada 65 kontingen yang berasal dari unsur KBRI dari 14 negara serta dari berbagai universitas, Diaspora, lingkar Seni dan Budaya Internasional, serta mahasiswa dan siswa-siswi dari 30 negara.
 
Total peserta WDE 4.6 berasal dari 44 negara seperti Arab Saudi, Argentina, Austria, Bangladesh, Belanda, Brunei Darussalam, Tiongkok, Cile, Kosta Rika, Filipina, Finlandia, Inggris, Honduras, India, Indonesia, Irak, Italia, Jepang, Kamboja, Kazakhstan, Kroasia, Madagaskar, Malaysia, Meksiko, Myanmar, Namibia, New Caledonia, Nicaragua, Oman, Panama, Polandia, Qatar, Rwanda, Singapura, Korea Selatan, Slovakia, Suriname, Taiwan, Thailand, Togo, Amerika Serikat, Uzbekistan dan Vietnam.
 
Ketua PUI Javanologi UNS Prof. Sahid Teguh Widodo, M.Hum., Ph.D. berharap ke depan secara berkelanjutan dapat melaksanakan kegiatan serupa yaitu Teko Jahe, Javanese Cultural Award, International Meeting, Event Budaya Dunia, dan berbagai Kursus Internasional. 
 
PUI Javanologi UNS berharap tahun 2023 dapat merealisasi Program  omersialisasi dan Internasionalisasi Kebudayaan Jawa secara lebih baik sehingga memberikan sumbangan bagi perdamaian dan peradaban baru Dunia. 
 
''Tentu, hasil dari kegiatan tersebut akan semakin mengibarkan bendera dan menjadikan UNS sebagai World Class University," pungkas Sahid. (WJ/OL-10)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Denny parsaulian

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat