Sumut Baru Punya 6,8 Persen Sekolah Ramah Anak
![Sumut Baru Punya 6,8 Persen Sekolah Ramah Anak](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/06/86cc670cbcb1d3a3f5de22d97c71e305.jpg)
PEMENUHAN hak dan perlindungan khusus terhadap anak masih menjadi pekerjaan rumah bagi Sumatra Utara. Hal ini dilihat dari masih minimnya jumlah sekolah ramah anak.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Sumut Nurlela mengatakan provinsinya masih membutuhkan lebih banyak lagi unit pendidikan berstatus sekolah ramah anak (SRA).
"Baru 1.956 sekolah di Sumut yang diinisiasi sebagai sekolah ramah anak," ungkapnya, Kamis (2/6).
Jumlah itu hanya sebanyak 6,84% dari total jumlah sekolah di Sumut yang mencapai 28.590 unit pendidikan. Baik sekolah swasta maupun negeri dan mulai dari tingkat PAUD hingga SLTA.
Padahal, menurut dia, SRA sangat penting bagi pemenuhan hak dan perlindungan khusus terhadap anak. SRA merupakan satuan pendidikan formal, nonformal dan informal yang mampu memenuhi hak dan perlindungan khusus.
"Termasuk mekanisme pengaduan untuk penanganan kasus di satuan pendidikan," imbuhnya.
Baca juga: PGRI Minta Guru Ciptakan Sekolah Ramah Anak
Dia memaparkan, diperlukan upaya menciptakan suasana kondusif dan paritisipatif agar peserta didik merasa nyaman. Faktor penting yang perlu diperhatikan pihak sekolah adalah partisipasi aktif anak terhadap berbagai kegiatan yang diprogramkan, sesuai kebutuhan.
Jika suasana tersebut dapat tercipta, maka kondusifitas lingkungan akan mendukung tumbuh kembang potensi anak karena keleluasaan berekspresi. Karena itu dibutuhkan dukungan keluarga dan masyarakat yang sebenarnya menjadi pendidikan terdekat.
"Lingkungan yang mendukung, akan memberi rasa aman dan nyaman bagi anak," tambah dia.
Dia juga mengatakan, sekolah memiliki peran penting dalam pemenuhan hak anak atas pendidikan. Karena itu penyelenggaraan SRA, yang merupakan indikator kabupaten dan kota layak anak, perlu dilakukan lebih proaktif.
Terlebih, perlindungan terhadap potensi kekerasan harus dapat diberikan oleh pengelola sekolah, termasuk lingkungannya. Untuk itu perlu dibangun persepsi sekolah ramah anak dengan menciptakan suasana belajar dan pembelajaran tepat guna.(OL-5)
Terkini Lainnya
Jawaban Ujian dari Kecerdasan Buatan tidak Terdeteksi dan Ungguli Siswa
Sistem Pendidikan dan Kaderisasi Wajib Diperbaiki Demi Ciptakan Pemimpin Bangsa Berkualitas
Manajemen Sekolah Penghalau Ekstremisme Kekerasan
Tips Menyiapkan Anak Masuk Sekolah
Permasalahan Berulang, Transparansi Pelaksanaan PPDB Harus Ditingkatkan
Mams, Berapa Sih Usia Ideal Anak Masuk SD? Jadi Ini Saran Ahli
Kiat Memilih Sekolah untuk Mengoptimalkan Potensi si Kecil
Fakultas Pendidikan Psikologi UNJ Gelar Psikoedukasi Sekolah Ramah Anak
TK Prestasi Global Raih Juara 1 Lomba Sekolah Ramah Anak
Memprihatinkan, Sudah 2 Tahun Siswa SD Belajar di Kolong Rumah Warga
Belum 100 Persen Sekolah di Kota Depok Ramah Anak
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Manajemen Sekolah Penghalau Ekstremisme Kekerasan
Pemilu Iran: Pertarungan Dua Kubu Politik yang Sangat Berjarak
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap