visitaaponce.com

Kiat Memilih Sekolah untuk Mengoptimalkan Potensi si Kecil

Kiat Memilih Sekolah untuk Mengoptimalkan Potensi si Kecil
Anak membutuhkan lingkungan yang tepat agar potensinya dapat digali dan dikembangkan.(Dok. WCIJ)

BUNDA, berencana menyekolahkan si kecil tahun ini? Persiapan matang jelas diperlukan. Mengingat, anak akan menghabiskan waktu panjang bersama teman dan guru di lingkungan luar rumah. Tak hanya itu, tentu Bunda ingin anak mendapatkan pendidikan terbaik yang dapat mengoptimalkan potensi mereka.

Seperti apa konsep pendidikan bagi anak yang mampu menggali dan mengoptimalkan potensi anak? Berikut penjelasan Head of School Wellington College Independent School Jakarta (WCIJ), Christine Haslett, yang bisa jadi panduan.

Anak Punya Potensi Besar

Setiap anak pada dasarnya memiliki potensi besar. Anak memerlukan lingkungan yang tepat agar potensi tersebut dapat digali, dipupuk, dan dikembangkan. Jadi, pastikan bahwa tujuan sekolah bukan sekadar mencapai keberhasilan akademik. Lebih dari itu, sekolah harus mendukung tumbuh kembang anak secara holistis.

Baca juga : Kematangan Anak Masuk Sekolah tidak Dilihat dari Usia 

“Sebagai contoh, di WCIJ tujuan kami adalah membentuk generasi muda yang mandiri, memiliki rasa ingin tahu, tangguh, dan peduli, serta terhubung dengan dunia. Melalui pengembangan nilai-nilai kebaikan, tanggung jawab, rasa hormat, keberanian, dan integritas, anak-anak dapat mencapai lebih banyak hal,” ujar Christine pada acara Admission Event, di Jakarta, Sabtu (27/4/2024).

Kurikulum Sesuai Usia Anak

Kurikulum sekolah, baik program kurikuler maupun kokurikuler, idealnya sesuai dengan tahapan tumbuh kembang anak yang berbeda-beda sesuai usia mereka. Pada usia 3-5 tahun, anak-anak belajar lebih banyak dibandingkan dengan masa-masa lainnya dalam hidup mereka. Pemikiran dan sikap yang terbentuk di tahap ini berpengaruh besar pada pendekatan mereka terhadap pembelajaran di tahap berikutnya.

Anak-anak kecil merupakan individu yang penuh dengan imajinasi dan kreativitas. Mereka membutuhkan pengajaran yang memadukan rasa ingin tahu dengan pengajaran yang terfokus pada literasi, matematika, sains, humaniora, dan seni ekspresif. Kurikulum untuk kelompok usia ini menjadi fondasi penting untuk perkembangan fisik, emosional, dan sosial mereka.

Baca juga : TK Prestasi Global Raih Juara 1 Lomba Sekolah Ramah Anak

“Adapun untuk kelompok usia 6-11 tahun, kurikulum lebih fokus pada keunggulan akademik digabungkan dengan penekanan berkelanjutan pada kedalaman dan keluasan studi independen, yang disampaikan melalui berbagai proyek penelitian kreatif dan lintas kurikulum,” imbuh Christine.

Kolaborasi Guru dan Orang Tua

Guru-guru berkualifikasi tinggi berperan penting untuk mendorong keunggulan anak dan memungkinkan setiap murid mendapatkan jalur pembelajaran sesuai potensi masing-masing.

“Tidak peduli apakah anak Anda penyuka balet, kutu buku, hobi coding, atau sepak bola, dukungan staf pengajar yang berpengalaman diperlukan untuk memastikan bahwa setiap anak memenuhi potensi mereka dan memanfaatkan setiap peluang yang diberikan kepada mereka,” imbuh Christine.

Baca juga : Ini Syarat Anak Autisme Bisa Bersekolah Inklusif

Tapi tentu saja, orang tua juga tak bisa diabaikan. Idealnya, pendidikan di semua tingkatan melibatkan kemitraan antara guru, orang tua, dan siswa. Jadi, proses pembelajaran yang didapat di sekolah dapat diteruskan dan dikembangkan di rumah.

“Keluarga adalah elemen penting dalam budaya Indonesia. Kami sendiri di WCIJ melibatkan orang tua sebanyak mungkin dalam kehidupan sekolah untuk menciptakan kemitraan yang kuat, antara lain melalui pertemuan rutin, dikombinasikan dengan peluang untuk berbagi di festival dan edukasi pendidikan,” papar Christine.

Terkait acara Admission Event, ia  menjelaskan kegiatan itu digelar untuk memperkenalkan WCIJ yang akan memulai tahun ajaran baru pada September 2024. WCIJ merupakan sekolah swasta cabang dari Wellington College, sekolah berusia 165 tahun yang pertama kali diresmikan Ratu Victoria di Inggris pada 1859. WCIJ yang berbasis koedukasi memberikan pendidikan untuk anak-anak usia 3 hingga 11 tahun. (X-8)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Eni Kartinah

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat