Pemerintah Kota Surakarta Serius Tata Kawasan Kumuh Kota
![Pemerintah Kota Surakarta Serius Tata Kawasan Kumuh Kota](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/06/ee1e21664448b3eea261678bf0854375.jpg)
PEMERINTAH Kota Surakarta, Jawa Tengah, giat melakukan penataan kota, dengan membenahi kawasan-kawasan kumuh. Di antaranya di Kelurahan Semanggi, yang memiliki kawasan kumuh seluas 76 hektare dibenahi secara bertahap.
Warga di kawasan kumuh ini tinggal secara ilegal di atas tanah negara atau bantaran rel. Kawasan ini akan ditata. Warga akan ditempatkan di pemukiman baru yang lebih tertata serta sehat, sekaligus mendapat sertifikasi tanah dan bangunan.
Mereka yang mendiami lingkungan ilegal merupakan warga berkategori Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). Sebelum pemukiman ditata, letak rumah mereka tidak beraturan, fasilitas tidak berstandar kesehatan, karena tidak memiliki sanitasi dan air bersih.
Sementara penataan kawasan kumuh di lingkungan Semanggi direncanakan akan rampung pada 026. Program ini juga sebagai bagian dari program Kota Tanpa Kumuh (Kotaku) yang jika berjalan sesuai rencana, akan menjadi model percontohan dan direplikasi ke kota lain di Indonesia.
Program rehabilitasi yang dilakukan bersama Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat itu masuk ke dalam langkah strategis Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Surakarta 2021-2026.
Wali Kota Gibran Rakabuming Raka mengaku serius melakukan monitoring dan evaluasi. Jumat (3/6), ia bersama Deputi Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Andi Megantara dan Direktur Utama PT Sarana Multigriya Finansial Persero, Ananta, meninjau proyek penataan kawasan kumuh Semanggi, di Kelurahan Mojo, Kecamatan Pasar Kliwon.
Ananta mengatakan penanganan permukiman kumuh ini merupakan kerja sama antara PT SMF dengan Kementerian PU-Pera dan Pemkot Solo.
SMF memberikan dukungan dalam aspek bangunan, yaitu dengan peningkatan kualitas 47 rumah tidak layak huni menjadi layak huni. Progres belum tuntas, tapi ditarget akhir Juni ini selesai.
"Progres pembangunan sudah bagus, tinggal instalasi air dan listrik," ujar Gibran. Ia berharap setelah selesai pembangunan, pemilik memelihara dengan baik dan tidak menyewakan rumah mereka.
Jono Wistono, salah satu penghuni pemukiman hasik penataan merasa bersyukur bisa mendapatkan runah sehat dan legal.
"Alhamdulillah, bersyukur sekali dengan adanya program ini. Dulu rumah saya kumuh sekarang menjadi layak huni," ujarnya. (N-2)
Terkini Lainnya
Kawasan Kumuh Harus Ditata Ulang
Tersangka Korupsi Proyek Pemukiman Kumuh dan Gedung Kampus di Tanjung Pinang Masuk Penjara
Kementerian PUPR: IKN Dirancang agar Tak Miliki Wilayah Kumuh
Rancang Solusi Kelayakan Huni Daerah Kumuh, Pemuda Indonesia Juara ASEAN DSE
Rumah Kumuh di Johar Baru bakal Diganti dengan Rusun 4 Lantai
Waspadalah! 5 Kebakaran di Jakarta Terjadi Setiap Hari
Umur di Tangan Tuhan, Bantuan Hidup Dasar Mesti Dilakukan
Sengkarut-marut Tata Kelola Pertanahan di IKN
Panggung Belakang Kebijakan Tapera
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap