visitaaponce.com

Lima Orangutan Dilepasliarkan di Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya

Lima Orangutan Dilepasliarkan di Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya
Salah satu orangutan yang dilepasliarkan di Kawasan Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya, Cemong.(MI/Dok Dok KLHK)

BALAI Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya (BTNBBBR) bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Barat dan Yayasan IAR Indonesia (YIARI) kembali melepasliarkan lima orangutan di Kawasan Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya.

Kepala BKSDA Kalimantan Barat Sadtata Noor Adirahmanta mengatakan kegiatan itu merupakan bagian dari pelaksanaan program reintroduksi orangutan, sekaligus rangkaian Hari Lingkungan Hidup Sedunia yang jatuh pada Juni ini.

Kelima individu orangutan itu bernama Anjas, Cemong, Joyce, Kotap, dan Otan. Kelimanya merupakan orangutan hasil rehabilitasi di YIARI Ketapang.

Baca juga: Simak Populasinya, Orangutan Sumatera Termasuk Satwa Paling Terancam Punah

"Mereka dianggap sudah layak untuk dilepasliaran di Kawasan Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya, setelah menjalani proses rehabilitasi antara 7 sampai dengan 11 tahun di Pusat Rehabilitasi Yayasan IAR Indonesia di Ketapang," kata Sadtata dalam keterangan resmi, Selasa (21/6).

Ia menyatakan, Taman Nasional Bukit Baka Bukit Raya dipilih menjadi lokasi pelepasliaran karena di kawasan ini mempunyai kesesuaian habitat untuk orangutan. 

Selain itu, jenis-jenis vegetasi penyusun hutan di TNBBBR mempunyai kecukupan baik dalam jumlah maupun keragaman jenis sebagai pakan orangutan.

Untuk memastikan satwa endemik Kalimantan dengan status konservasi Critically Endangered (CR) berdasarkan IUCN, orangutan harus menjalani tes kesehatan sebelum pelepasliaran.

Setelah menjalani pemeriksaan kesehatan mereka diangkut mempergunakan jalan darat dari Ketapang menuju Melawi yang menempuh perjalanan selama 15 jam melewati enam kabupaten yaitu Ketapang, Kayong Utara, Sanggau, Sekadau, Sintang dan Melawi. Selanjutnya perjalanan dilanjutkan dengan mempergunakan jalan air dan berjalan kaki.

"Apresiasi saya sampaikan kepada seluruh pihak, baik itu instansi maupun lembaga nonpemerintah serta masyarakat yang terlibat dalam upaya penyelamatan satwa endemik Kalimantan ini. Namun begitu, kita masih perlu inovasi-inovasi program jangka panjang yang lebih efektif dalam upaya konservasi orangutan," pungkas dia. (OL-1)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat