Pemkot Sukabumi Kejar Target Penurunan Angka Stunting
![Pemkot Sukabumi Kejar Target Penurunan Angka Stunting](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2022/08/87d25746e0283daf19a571ff65febff7.png)
ANGKA prevalensi stunting Kota Sukabumi, Jawa Barat, berada di kisaran 19,10%. Berbagai upaya fokus dilakukan pemerintah daerah setempat mengejar target penurunan kasus stunting hingga 14 persen pada 2024.
Wakil Wali Kota Sukabumi, Andri Setiawan Hamami, menuturkan salah satu visi Kota Sukabumi yakni religius, nyaman, dan sejahtera (Renyah). Satu di antara fokus mengimplementasikan visi itu pada sektor kesehatan.
"Kami, Pemkot Sukabumi, terus melakukan akselerasi pembangunan sebagai upaya menyelesaikan permasalahan di tengah masyarakat dari berbagai sektor. Salah satu yang menjadi fokus saat ini yakni penurunan angka stunting," terang Andri, Rabu (10/8).
Andri yang juga Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Sukabumi menuturkan percepatan penurunan angka prevalensi stunting merupakan agenda nasional. Kota Sukabumi merupakan satu dari 154 kota dan kabupaten di Indonesia yang menjadi locus prioritas penanganannya. "Kami targetkan pada 2024 angka prevalensi kasus stunting di Kota Sukabumi sebesar 14 persen," sebutnya.
Di tingkat nasional, angka prevalensi kasus stunting berdasarkan Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) pada 2021 sebesar 24,4%. Di Jawa Barat, angka prevalensinya sebesar 24,5%. "Nah, kalau di Kota Sukabumi sebesar 19,10%," ujarnya.
Upaya percepatan penurunan angka prevalensi kasus di antaranya dilalukan dengan audit stunting. Dari audit tersebut akan diketahui penyebab terjadinya stunting serta upaya pencegahannya.
"Intinya, audit stunting ini lebih ke mengidentifikasi masalah dan jumlah kasus, tata kelola penanganan, tingkat efektivitas penanganan, serta kendala yang dihadapi," tegas Andri.
Sehingga dari berbagai indikator itu dicari solusi permasalahan. Hasilnya, tersusun rencana tindak lanjut hasil rekomendasi dari para pakar yang berkompeten di bidangnya masing-masing. "Jadi ada penanganan nyata yang efektif terhadap sasaran serta keluarga berisiko stunting," pungkasnya. (OL-15)
Terkini Lainnya
5,8 Juta Balita Alami Masalah Gizi
Pemkot Bandung Targetkan Angka Tengkes 14% Tahun ini
Kolaborasi Turunkan Angka Stunting lewat 100 Hari Pendampingan Gizi
Pemerintah Perlu Ambil Peran untuk Ciptakan Keluarga yang Positif
Pj Gubernur Jateng: Keluarga Berkualitas Berperan Penting Dalam Pembangunan Bangsa
Menko PMK Sebut Keluarga Kokoh Disiapkan Sejak Sebelum Pernikahan
Alami Gizi Buruk, Anak-anak Suku Asli Amazon Dirawat di Rumah Sakit
HaloPuan dan Muslimat NU Lawan Stunting di Majalengka, Jabar
Danone Ajak Masyarakat Atur Pengeluaran Agar Gizi Anak Bisa Optimal
FKUI Gelar Pelatihan Pencegahan Stunting untuk Dokter di NTT
BKKBN Apresiasi Pemkab Sumenep dalam Tangani dan Cegah Stunting
HaloPuan Melawan Stunting Dilaksanakan di Kota Bogor
Tantangan Pendidikan di Indonesia
Membenahi Pola Tata Kelola PTN-BH
Ngariksa Peradaban Nusantara di Era Digital
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap