visitaaponce.com

Pemkot Sukabumi Kejar Target Penurunan Angka Stunting

Pemkot Sukabumi Kejar Target Penurunan Angka Stunting
Ilustrasi(DOK MI)

ANGKA prevalensi stunting Kota Sukabumi, Jawa Barat, berada di kisaran 19,10%. Berbagai upaya fokus dilakukan pemerintah daerah setempat mengejar target penurunan kasus stunting hingga 14 persen pada 2024.

Wakil Wali Kota Sukabumi, Andri Setiawan Hamami, menuturkan salah satu visi Kota Sukabumi yakni religius, nyaman, dan sejahtera (Renyah). Satu di antara fokus mengimplementasikan visi itu pada sektor kesehatan.

"Kami, Pemkot Sukabumi, terus melakukan akselerasi pembangunan sebagai upaya menyelesaikan permasalahan di tengah masyarakat dari berbagai sektor. Salah satu yang menjadi fokus saat ini yakni penurunan angka stunting," terang Andri, Rabu (10/8).

Andri yang juga Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kota Sukabumi menuturkan percepatan penurunan angka prevalensi stunting merupakan agenda nasional. Kota Sukabumi merupakan satu dari 154 kota dan kabupaten di Indonesia yang menjadi locus prioritas penanganannya. "Kami targetkan pada 2024 angka prevalensi kasus stunting di Kota Sukabumi sebesar 14 persen," sebutnya.

Di tingkat nasional, angka prevalensi kasus stunting berdasarkan Studi Status Gizi Indonesia (SSGI) pada 2021 sebesar 24,4%. Di Jawa Barat, angka prevalensinya sebesar 24,5%. "Nah, kalau di Kota Sukabumi sebesar 19,10%," ujarnya.

Upaya percepatan penurunan angka prevalensi kasus di antaranya dilalukan dengan audit stunting. Dari audit tersebut akan diketahui penyebab terjadinya stunting serta upaya pencegahannya.

"Intinya, audit stunting ini lebih ke mengidentifikasi masalah dan jumlah kasus, tata kelola penanganan, tingkat efektivitas penanganan, serta kendala yang dihadapi," tegas Andri.

Sehingga dari berbagai indikator itu dicari solusi permasalahan. Hasilnya, tersusun rencana tindak lanjut hasil rekomendasi dari para pakar yang berkompeten di bidangnya masing-masing. "Jadi ada penanganan nyata yang efektif terhadap sasaran serta keluarga berisiko stunting," pungkasnya. (OL-15)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Widhoroso

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat