visitaaponce.com

Pemerintah Perlu Ambil Peran untuk Ciptakan Keluarga yang Positif

Pemerintah Perlu Ambil Peran untuk Ciptakan Keluarga yang Positif
Sejumlah peserta berfoto bersama sebelum mengikuti puncak acara Peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-31(ANTARA FOTO/Makna Zaezar)

KELUARGA merupakan unit terkecil dari komponen bangsa Indonesia. Namun demikian, masih banyak permasalahan yang meliputi keluarga, seperti stunting hingga masalah kekerasan

Pengamat sosial dari Universitas Indonesia Rissalwan Habdy Lubis mengungkapkan, karenanya pemerintah perlu mulai mendorong peran keluarga yang positif.

“Karena keluarga adalah unit terkecil dari komponen bangsa ini, yang dapat menentukan kualitas masa depan Indonesia,” kata Rissalwan saat dihubungi, Sabtu (29/6).

Baca juga : Pj Gubernur Jateng: Keluarga Berkualitas Berperan Penting Dalam Pembangunan Bangsa

Menurut dia, ada dua persoalan mendasar dari keluarga di Indonesia, yakni faktor luar dan faktor dalam keluarga itu sendiri. Untuk faktor dari dalam yakni tekanan ekonomi yang membuat keluarga hidup dalam kondisi tidak sejahtera. “Akibatnya anak dalam keluarga berpotensi kurang gizi dan menjadi stunting,” ucap dia.

Sementara faktor dari dlm keluarga itu sendiri adalah kemampuan pola asuh dan manajemen keluarga yang masih rendah. “Memang ada sekolah khusus untuk belajar bagaimana cara menjadi orang tua. Sehingga tekanan dan beban hidup dapat mendorong orang tua melakukan kekerasan kepada anak,” beber dia.

Karenanya, perlu kontribusi pemerintah dalam mengatasi dua faktor yang menjadi penyebab persoalan dalam keluarga. Selain itu, perlu peningkatan kesejahteraan keluarga dan kemampuan parenting melalui kampanye dan sosialisasi berkala.

Dihubungi terpisah, Sosiolog dari Universitas Airlangga Bagong Suyanto mengungkapkan hal senada. Ia mengakui pondasi dan penyangga keluarga di Indonesia harus diakui makin rapuh. Selain itu, peran kerabat semakin memudar sehingga keluarga inti harus mampu mengatasi masalahnya sendiri. Sementara, tekanan kebutuhan hidup yang dihadapi makin berat.

Karenanya, masing-masing keluarga, khususnya kerabat dekat, perlu saling membantu dan mendukung guna menciptakan keluarga Indonesia yang baik. “Perlu dukungan keluarga besar, keluarga somah, dan dukungan kelompok sekunder di masyarakat perlu diperkuat,” pungkas Bagong. (Ata/Z-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat