visitaaponce.com

Family Office di Indonesia, Sandiaga Sifatnya Peluang Dana Tambahan

Family Office di Indonesia, Sandiaga: Sifatnya Peluang Dana Tambahan
Pemerintah akan mengkaji pelayanan pengelolaan dana kekayaan perusahaan keluarga (family office) sebuah klaster keuangan.(MI/Fetry)

PRESIDEN RI Joko Widodo melakukan rapat terbatas bersama Menteri Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, Menteri Investasi Bahlil Lahadalia, dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, serta Badan Pengawas Keuangan dan Pembangunan Muhammad Yusuf Ateh, Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara, dan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Mahendra Siregar.

Sandiaga mengatakan pada intinya pemerintah akan mengkaji pelayanan pengelolaan dana kekayaan perusahaan keluarga (family office) sebuah klaster keuangan yang memberikan kemudahan pelayanan bagi keluarga-keluarga besar untuk menanamkan dananya di Indonesia. Indonesia menargetkan akan mampu menarik tambahan dana sekitar US$ 500 miliar.

"Tadi sudah dipikirkan dari segi potensi, dan akan dibentuk tim khusus untuk mengkaji ini dan diharapkan kita bisa menawarkan sesuatu (pelayanan) seperti Singapura, dubai, Hong Kong, ada daya tarik dari pengelolaan dana berbasis keluarga ini di Indonesia," kata Sandi ditemui di kompleks Istana Merdeka, Jakarta, Senin (1/7).

Baca juga : Kementerian BUMN Ungkap Modus Penyimpangan Dana Rp470 Miliar Anak Usaha Indofarma

Dari presentasi gambaran potensi, total komunitas family office dunia mencapai US$11,7 triliun dana yang dikelola. Menurut dia, Kalau Indonesia bisa menarik 5% saja dari total dana kelolaan komunitas family office dunia, maka sekitar US$500 miliar akan bisa masuk ke Indonesia dalam beberapa tahun ke depan.

"US$500 miliar itu cukup besar dalam beberapa tahun ke depan," kata Sandi.

Bentuk Tim Kajian

Oleh karena itu, pemerintah, dalam hal ini Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi akan membentuk tim kajian, mengkaji dari segi regulasi dan dari segi kesiapan Indonesia, yang akan dikaji lintas sektor. Dia tekankan family office ini akan menjadi peluang tambahan, dana tambahan bukan sebuah keharusan.

Baca juga : Miris, Warga Bangka Beli Beras Setengah Kilogram

"Ini kan peluang ya, akan dikaji lintas sektor dan ini akan menjadi peluang tambahan, dana tambahan bukan sebuah keharusan. Sehingga bisa kita launching untuk mendapatkan banyak masuknya dana-dana yang dikelola oleh perusahaan keluarga (family office)," kata Sandiaga.

Dari rapat terbatas tersebut, kata Sandiaga, dikaji terkait masalah regulasinya, dan dia katakan Ibu Kota Nusantara (IKN) sudah memiliki itu (regulasi untuk pengelolaan dana). Tetapi yang mendapatkan banyak permintaan dari komunitas office family dunia, dia katakan, justru Bali.

"Nanti bagaimana kita menyikapinya akan dilakukan melalui kajian dalam satu bulan ke depan," kata Sandi.

Baca juga : Ini Jumlah Dana Pensiun yang Harus Anda Siapkan Agar tidak Menyusahkan Anak

Sampai hari ini, dia katakan untuk penerapannya tidak ada tantangan, sebab menurutnya hanga perlu penyesuaian regulasi.

"Karena kita sudah memiliki dan daya tarik Indonesia sekarang bukan hanya di financial assets tetapi juga di aset-aset lain, aset penanaman modal langsung, juga kegiatan green investment dan filantropi," kata Sandi.

Sandiaga melihatnya, keberadaan family ownership di Indonesia sampai hari ini cukup banyak. Sehingga keberadaan family office di Indonesia akan menjadi peluang.

Selama ini banyak family office Indonesia menempatkan pengelolaan uangnya justru di luar Indonesia.

"Jadi kalau kita sebut low hanging fruits. Jadi quick winsnya ini adalah perusahaan-perusahaan yang dimiliki keluarga Indonesia untuk mengelola investasinya bukan di luar Indonesia tapi di Indonesia," kata Sandiaga. (Z-3)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat