visitaaponce.com

Nelayan Tuna dan Gurita di Sikka Dilatih Teknologi Digital Optimalkan Tangkapan

Nelayan Tuna dan Gurita di Sikka Dilatih Teknologi Digital Optimalkan Tangkapan
100 nelayan Kabupaten Sikka, NTT mengikuti pelatihan teknologi digital oleh Kominfo untuk mengoptimalkan hasil tangkapan ikan tuna dan cumi.(MI/Moat)

KEMENTERIAN Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemkominfo RI) memberi pelatihan  teknologi digital bagi nelayan di Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur, kemarin. Pelatihan ini diberikan bagi nelayan tangkap ikan Tuna dan memancing gurita.

Berdasarkan pantuan media indonesia.com, sekitar 100 nelayan tangkapan ikan tuna dan gurita dikarantinakan di hotel Capa Maumere selama kurang lebih empat jam. Mereka dilatih teknologi digital dengan memanfaatkan handphonenya masing-masing untuk melakukan pencarian ikan melalui aplikasi FashiOn yang di download di playStore. Para nelayan pun terlihat sangat antusias mengikuti pelatihan tersebut sehingga dapat mengukur pemanfaatan teknologi digital pada perikanan tangkap.

Ketua Tim Transformasi Digital Pertanian, Maritim dan Logistik Direktorat Ekonomi Digital Kemenkominfo RI Wijayanto pun mengaku disaat kita dihantam pandemi, justru sektor perikanan malah tumbuh luar biasa pesatnya dibandingkan dengan sektor-sektor lainya yang memang mengalami kemunduran.

Terlepas dari itu, kata dia, pihaknya melakukan gebrakan transformasi digital. Hal ini sangat membantu nelayan manual dalam mencari lokasi tangkapannya dengan teknologi digital. Kominfo menggandeng Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Sikka dan Startup FashiOn mengembangkan program transformasi digital untuk nelayan.

"Kan selama ini Kominfo telah merancang beberapa inisiatif digitalisasi pada enam sektor strategis, yang salah satunya adalah sektor maritim. Sektor strategis maritim diklasifikasikan ke dalam dua macam proses yaitu perikanan tangkap dan perikanan budidaya," papar dia.

Disampaikan Wijayanto bahwa dengan program nelayan digital ini, nantinya para nelayan diajarkan untuk bisa menggunakan teknologi seperti mengetahui lokasi penangkapan ikan, cuaca, gelombang, dan perkiraan bahan bakar (BBM) untuk satu kali trip penangkapan dan juga info harga jual ikan, sehingga dapat mengoptimalkan setiap trip penangkapan ikan dan menambah potensi penghasilan nelayan.

"Dalam era industri 4.0, segala sektor tak lepas dari kemajuan teknologi. Teknologi mendorong peningkatan produktivitas dan memudahkan nelayan dalam melakukan penangkapan ikan. Tidak hanya itu Kominfo juga memberikan pelatihan penggunaan aplikasi kepada 100 nelayan yang ada di Kabupaten Sikka," papar Wijayanto

Dengan adanya program ini, diharapkan nelayan yang bergabung akan menjadi nelayan yang produktif dengan tingkat efektifitas yang tinggi dan bisa menghasilkan ikan yang berkualitas terbaik dengan nilai jual yang tinggi.

"Program ini menjadi pilot project yang diharapkan bisa berlanjut hingga membentuk ekosistem perikanan tangkap yang menghasilkan produk terbaik dan sustainability serta bisa membantu mensejahterakan nelayan-nelayan," harap dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Kabupaten Sikka, Paul Bangkur menyebutkan jumlah rumah tangga nelayan di Kabupaten Sikka tercatat ada 5.085 KK dan jumlah nelayan sebanyak kurang lebih 27.000 jiwa.

Menurut dia, Kabupaten Sikka masuk dalam wilayah pengelolaan perikanan tangkap. Kemampuan produksi ikan tangkap baru mampu 20.000 ton/tahun. Lantaran itu, ia pun menyambut baik dengan program yang dilaksanakan oleh Kominfo dan KKP yang berkaitan dengan digital yang diberikan kepada nelayan tangkap ikan tuna dan gurita di wilayahnya.

"Kegiatan transfer teknologi digital yang diberikan kepada nelayan kami ini sangat penting dan bermanfaat. Ini memudahkan nelayan kami untuk menangkap ikan. Ini sudah pakai digital. Ikan posisi dimana nelayan bisa tahu. Jadi saya ucapkan terimakasih program digital ini bisa masuk di Kabupaten Sikka," pungkas dia. (OL-13)

Baca Juga: Dinsos Cianjur Tunggu Arahan Terkait Bansos Pengalihan Subsidi BBM

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Muhamad Fauzi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat