visitaaponce.com

Budi Daya di Laut Masa Depan Perikanan Indonesia

Budi Daya di Laut: Masa Depan Perikanan Indonesia
Budi daya ikan di Laut(Antara)

DEKAN Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Padjadjaran (Unpad) Yudi Nurul Ihsan menyatakan keyakinannya bahwa budi daya perikanan di laut memiliki potensi besar untuk menjadi landasan masa depan perikanan Indonesia. Dalam hal ini, ia menegaskan perlunya dukungan dari berbagai pihak terhadap upaya Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dalam mengembangkan program ini.

"Ide dari Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono, tentang pengembangan budi daya perikanan, khususnya melalui mariculture (budi daya di laut), sangat perlu didukung. Ini bisa menjadi landasan masa depan perikanan," ujar Yudi seperti dikutip dari Antara, 

Menurutnya, ke depan, perikanan Indonesia tidak dapat lagi bergantung sepenuhnya pada pemanfaatan sumber daya alam atau perikanan tangkap. Terus dieksploitasi, potensi tersebut dapat mengalami penurunan, sedangkan potensi perikanan budi daya masih sangat luas.

Baca juga : Bantu Ekspor Perikanan, Aruna Bantu Nelayan Penuhi Standar Keamanan Pangan Global

Data yang dimilikinya menunjukkan bahwa Indonesia memiliki sekitar 24 juta hektar lahan untuk pengembangan budidaya perikanan di laut, namun hanya sebagian kecil yang telah dimanfaatkan, yaitu kurang dari 5 persen.

Selain luasnya potensi lahan budi daya laut, beragam komoditas juga dapat dikembangkan, termasuk lobster, abalone, kerapu, rumput laut, dan bahkan tuna sirip kuning yang memiliki nilai jual tinggi di pasar domestik maupun global.

KKP telah memiliki program untuk mengembangkan budi daya perikanan di Indonesia melalui pembangunan model budi daya berkelanjutan untuk komoditas unggulan ekspor seperti udang, rumput laut, dan nila salin. Program-program ini telah beroperasi di Kebumen, Wakatobi, dan Karawang.

"Misalnya, untuk budidaya ikan tuna, potensi di Laut Banda, selatan Bali, Jawa, dan barat Sumatera sangat besar. Kita bisa mengembangkan model budi daya dengan menggunakan keramba jaring apung di laut. Gondol (Bali) bisa dijadikan salah satu model untuk budidaya ikan tuna sirip kuning, mulai dari indukannya hingga pemijahannya," tambahnya.

Selain itu, langkah Menteri Trenggono dalam menggandeng negara yang lebih maju dalam teknologi budidaya perikanan, seperti Vietnam dan Jepang, dinilainya sebagai langkah yang tepat untuk mendorong pengembangan budidaya berkelanjutan di Indonesia. Hal ini telah terbukti dengan contoh Vietnam yang pada tahun 1970-an belajar dari negara-negara maju dalam teknologi budidaya perikanan. (Ant/Z-10)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Gana Buana

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat