visitaaponce.com

Bertemu Mendag Korea, Wamendag RI Sampaikan Komitmen Indonesia Tingkatkan Kerja Sama Perdagangan

Bertemu Mendag Korea, Wamendag RI Sampaikan Komitmen Indonesia Tingkatkan Kerja Sama Perdagangan
Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga (kiri)(ANTARA/Nyoman Hendra Wibowo)

WAKIL Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga menegaskan, Indonesia berkomitmen memperlancar arus barang masuk, khususnya bahan baku dan barang modal, termasuk yang berasal dari Korea Selatan.

Pemerintah Indonesia Terus bersinergi dengan seluruh pihak terkait peningkatan kerja sama perdagangan yang saling menguntungkan.

Hal tersebut disampaikan Wamendag Jerry saat mendampingi Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto dalam pertemuan bilateral dengan Menteri Perdagangan, Investasi dan Energi Korea Selatan (Ministry of Trade, Industry and Energy/MOTIE), Ahn DukGeun, di Seoul, Korea Selatan, Rabu (22/5).

Baca juga : Sasar Pasar Korea Selatan dan Jepang, BNI dan BI Kembangkan Xpora

"Indonesia berkomitmen untuk memperlancar arus barang, khususnya bahan baku dan barang modal yang diperlukan untuk pengembangan kerja sama perdagangan yakni melalui Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 8 Tahun 2024. Permendag ini memberikan relaksasi untuk impor bahan baku dan barang modal,” kata Jerry, melalui keterangan yang diterima, Minggu (26/5).

Salah satu relaksasi yang diatur dalam Permendag tersebut

adalah penghapusan syarat pertimbangan teknis untuk tujuh komoditas yang awalnya memerlukan pertimbangan teknis dari Kementerian Perindustrian, yaitu komoditas elektronik, obat tradisional dan suplemen kesehatan, kosmetik dan perbekalan rumah tangga, alas kaki, pakaian jadi dan aksesori pakaian jadi, tas, dan katup.

Baca juga : MALAINDO Expo 2022 Perkuat Kerja Sama Bisnis Malaysia dan Indonesia

"Permendag Nomor 8 Tahun 2024 merupakan langkah nyata pemerintah dalam upaya menciptakan iklim usaha yang nyaman dan bermanfaat melalui percepatan proses perizinan bahan baku dan barang modal," Jerry.

Menanggapi hal ini, Menteri Ahn menanggapi dengan sangat positif kebijakan pemerintah Indonesia yang tertuang dalam Permendag tersebut. Secara khusus, Menteri Ahn mengucapkan terima kasih kepada Wamendag Jerry atas respons cepat dan solusi yang sudah diberikan melalui implementasi Permendag 8 tahun 2024.

"Diharapkan, kebijakan ini akan memperlancar arus bahan baku perusahaan Korea di Indonesia dan mengembangkan akses pasar untuk produk-produk yang dihasilkan oleh kedua negara,” kata Menteri Ahn.

Baca juga : Badan Investasi dan Perdagangan Korsel dan Kadin Jalin Kerja Sama Ekonomi

Dalam pertemuan ini, Menteri Ahn juga mengapresiasi implementasi Perjanjian Kerja Sama Ekonomi Komprehensif antara Indonesia dan Korea Selatan (IK-CEPA), dan akan terus mendukung pemanfaatannya.

"Kami juga mendukung inisiasi pemerintah Indonesia atas pembentukan Unit Pendukung Kemitraan Ekonomi Komprehensif Regional (RCEP Support Unit/RSU). Kami yakin, unit tersebut akan memberikan manfaat yang tidak sedikit untuk seluruh negara anggota," kata Menteri Ahn.

Total perdagangan Indonesia-Korea Selatan pada periode Januari—Maret 2024 tercatat sebesar USD 5,14 miliar. Dari nilai tersebut, ekspor Indonesia ke Korea Selatan sebesar USD 2,7 miliar. Sedangkan, impor Indonesia dari Korea Selatan sebesar USD 2,44 miliar.

Baca juga : Memasuki 5 Dekade Hubungan Bilateral, Kerja Sama Indonesia-Korea Selatan Semakin Menguat

Data Kementerian Investasi atau BKPM menyebut, pada 2023 nilai investasi Korea Selatan ke Indonesia sebesar 2,5 miliar dolar AS. Negeri Ginseng itu menempati posisi ketujuh sebagai negara paling banyak berinvestasi di Tanah Air.

Sebelumnya, Anggota Majelis Nasional Korea Selatan Kim Gi Hyeon mengatakan dirinya berharap, presiden Indonesia terpilih Prabowo Subianto dapat meneruskan kepemimpinan presiden Joko Widodo, dan memimpin pembangunan negeri ini.

"Prabowo memiliki beragam latar belakang dalam perjalanan karirnya. Saya berharap dia bisa memimpin pembangunan Indonesia lebih lanjut dengan didukung stabilitas,” katanya kepada wartawan dalam The Indonesian Next Generation Journalist Network on Korea yang diadakan oleh Korea Foundation bersama Foreign Policy Community of Indonesia di kantornya di Seoul, Korea Selatan, beberapa waktu lalu.

Kim Gi Hyeo yakin Indonesia akan menjadi negara maju yang memimpin di tingkat global. Ia menilai, negeri ini memiliki banyak potensi, salah satunya jumlah populasi penduduk yang banyak.

Indonesia dan Korea Selatan mempunyai kesamaan sejarah karena pernah dijajah. Sebelum menjadi besar seperti saat ini, kata Kim Gi Hyeon, Korea Selatan pun merupakan negara yang kecil dan miskin.

"Dengan berfokus kuat pada pendidikan dan pengembangan sumber daya manusia, kami berkembang menjadi pemimpin teknologi tinggi di tingkat internasional," jelas dia. Baginya, pendidikan atau edukasi sumber daya manusia sangat penting, maka Korea Selatan pun fokus ke bidang tersebut.

Beberapa puluh tahun lalu Korea Selatan membuat dan menjalankan rencana ekonomi lima tahun yang berfokus pada pembangunan infrastruktur seperti jalan, rel kereta, jembatan, pelabuhan, manufaktur, serta petrokimia. Maka ia mengatakan, Indonesia juga bisa mengambil langkah itu.

"Saya yakin Indonesia akan menjadi pemimpin generasi di komunitas internasional berikutnya," kata Kim Gi Hyeon. (H-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat