visitaaponce.com

Raja Tuna Jepang Kyoshi Kimura Meriahkan Festival Tuna Gorontalo

Raja Tuna Jepang Kyoshi Kimura Meriahkan Festival Tuna Gorontalo
Wakil Ketua DPR RI Rachmat Gobel memperkenalkan Raja Tuna dari Jepang Kyoshi Kimura di Festival Ikan Tuna Gorontalo.(Ist)

RAJA tuna dari Jepang Kyoshi Kimura memeriahkan Festival Kuliner Ikan Tuna di Gorontalo. Ia membawa serta lima chef dan para jagoan pemotongan ikan tuna dari Jepang.

"Ini sebagai bagian dari upaya membangun budaya tuna di Gorontalo," kata Rachmat Gobel, Wakil Ketua DPR RI di Gorontalo, Sabtu (3/9).

Gobel memprakarsai festival tuna yang berlangsung di Gorontalo, 2-4 September 2022. Acara ini berlangsung di lapangan Ippot, Tapa, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo.

Festival ini dimeriahkan dengan beragam kuliner ikan tuna, demo memotong ikan tuna, demo memasak ikan tuna, lomba memakan ikan tuna, lomba memasak ikan tuna, dan lomba memotong ikan tuna.

Kimura adalah pemilik jaringan restoran Sushi Zanmai dan perusahaan Kiyomura Corporation. Basis usahanya dimulai di pasar ikan Tsukiji di Tokyo. Ia merupakan kawan kuliah Gobel di Chuo University, Jepang.

Pada 2019, Kimura membuat geger dunia ketika memenangi lelang blue fin tuna dengan berat 278 kg dengan harga fantastis, yaitu 333,6 juta Yen atau sekitar Rp45 miliar. Normalnya, harga blue fin tuna sekitar US$88 per kilogram.

"Pak Kimura melakukan itu sebagai bentuk apresiasi terhadap nelayan ikan tuna. Jadi bukan soal harganya tapi apresiasinya," ungkap Gobel.

Kimura yang memimpin dan melakukan pemotongan ikan tuna itu sendiri. Ikan tuna itu memiliki berat 80 kg yang didapat dari Teluk Tomini. Ia memulai dengan irisan dengan menggunakan katana, pedang yang biasa digunakan oleh para samurai. Kemudian dilanjutkan dengan menggunakan pisau yang lebih pendek dari katana. Lalu ia mencoba satu irisan.


Baca juga: Cerita Adila, Anak Bajang Yang Minta Gimbalnya Dipotong Ganjar Pada DCF 2022


"Ini enak. Banyak lemaknya," kata Kimura.

Hasil pemotongan itu kemudian langsung diiris menjadi potongan-potongan kecil menjadi sushi dan langsung dicoba oleh para pengunjung. Rasanya memang lezat sekali. Lebih lezat dari sushi yang ada di restoran Jakarta. Para pengunjung pun antre memanjang.

Sebelum melakukan demo pemotongan tuna dan pembuatan sushi, pengunjung menyaksikan lelang ikan tuna dari para nelayan Gorontalo. Lelang dipimpin oleh tukang lelang dari Kabupaten Pohuwato, Tunce Bolumulo, 58, pensiunan Dinas Perikanan dan Kelautan Pohuwato.

Ikan yang dilelang pertama adalah ikan tuna ekor kuning dengan berat 85 kg. Harga dibuka dengan Rp1 juta. Lalu mulai tawar menawar oleh pengunjung. Namun harga terus naik sehingga menyisakan peserta Rachmat Gobel dan Kimura. Lelang pertama dimenangi Gobel dengan harga Rp17,5 juta.

Lelang kedua untuk ikan tuna ekor kuning dengan berat 80 kg. Lelang dimenangi oleh Kimura dengan harga Rp18 juta. Biasanya ikan tuna seberat itu berharga Rp3 juta. Setelah itu, Kimura menunjukkan kepada publik bagaimana mengecek ikan dengan kualitas yang lebih baik. Ia mengiris di bagian pangkal ekor. Ikan yang memiliki berat 80 kg ia nilai lebih baik.

"Banyak lemaknya. Sedangkan ikan satunya sudah tidak segar," katanya.

Ikan yang memiliki berat 80 kg itulah yang kemudian dibawa ke panggung untuk demo pemotongan ikan tuna.

Kimura mengatakan, ikan ini dia perkirakan dari kedalaman 50 meter. "Yang lebih enak jika dari kedalaman 100-200 m karena kandungan lemaknya sudah lebih banyak," katanya. (RO/OL-16)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat