visitaaponce.com

Polres Pasaman Barat Tangkap Pelaku Penyalahgunaan BBM Subsidi

Polres Pasaman Barat Tangkap Pelaku Penyalahgunaan BBM Subsidi
Ilustrasi.(DOK MI.)

SATUAN Reserse Kriminal (Sat Reskrim) Polres Pasaman Barat Polda Sumatra Barat melakukan pengungkapan serta penangkapan terhadap pelaku penyalahgunaan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi jenis biosolar. Kedua tersangka masing-masing berinisial NF, 39, dan SR, 27. 

NF ialah warga Air Balam Jorong Kampung Randah, Nagari Parit, Kecamatan Koto Balingka, Kabupaten Pasaman Barat, dan 
SR warga Air Balam Jorong Kampung Randah, Nagari Parit, Kecamatan Koto Balingka. Keduanya diringkus oleh tim Opsnal Satreskrim Polres Pasaman Barat di Muara Talang, Kecamatan Ranah Batahan, Kabupaten Pasaman Barat, pada Kamis malam (8/9), sekitar pukul 19.10 WIB.

Kapolres Pasaman Barat Ajun Komisaris Besar M. Aries Purwanto mengatakan penangkapan terhadap kedua tersangka berdasarkan informasi dari masyarakat dan Laporan Polisi Nomor: LP/A/226/IX/2022/SPKT/RES PASBAR/POLDA SUMBAR 
tanggal 08 September 2022. "Petugas saat itu tengah melakukan patroli dan mendapat laporan bahwa ada penyalahgunaan BBM bersubsidi jenis biosolar di Muara Talang Kecamatan Ranah Batahan," ujar Aries.

Sesampai di daerah Muara Talang, petugas mendapati kendaraan minibus warna putih dengan nomor polisi BA 8934 SM mengangkut puluhan jeriken yang diduga berisikan BBM bersubsidi jenis biosolar yang ditutupi dengan terpal warna oranye. "Tim Opsnal Satreskrim Polres Pasaman Barat langsung melakukan penyergapan kendaraan tersebut di Muara Talang dan mengamankan kedua tersangka beserta puluhan jeriken yang diduga berisikan BBM jenis biosolar," katanya.

Petugas berhasil mengamankan barang bukti berupa 56 jeriken yang berisikan biosolar yang diangkut dengan 
menggunakan kendaraan minibus Daihatsu Grandmax warna putih dengan nomor polisi BA 8934 SM. Dari hasil interogasi awal, kedua tersangka ini mengisi biosolar di salah satu SPBU yang berada di Kabupaten Pasaman Barat. Kemudian ini akan dijual keluar daerah Pasaman Barat dengan harga yang lebih tinggi.

"Karena perbuatan tersangka yang telah melakukan tindak pidana mengangkut dan/atau meniagakan bahan bakar minyak jenis solar yang disubsidi oleh pemerintah, kami menjerat kedua tersangka dengan Pasal 55 Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2001 dengan ancaman hukuman penjara paling lama 6 tahun dan denda paling tinggi Rp60 miliar. Saat ini kedua tersangka dan barang bukti telah kami bawa ke Mapolres Pasaman Barat untuk proses penyidikan lebih lanjut oleh penyidik Sat Reskrim," pungkasnya. (OL-14)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat