visitaaponce.com

PLN Babel Mulai Komersilkan 5 Persen Campuran Kayu Dengan Bahan Bakar Batubara

PLN Babel Mulai Komersilkan 5 Persen Campuran Kayu Dengan Bahan Bakar Batubara
Go-Live Co-firing PLTU Bangka menggunakan Woodchips(Dok. PLN)

SETELAH melakukan uji coba cofiring menggunakan woodchip 5 persen untuk campuran batu bara di PLTU Air Anyir Bangka, pada April tahun lalu. Kini PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Babel mulai mengkomersilkan penggunaan woodchip tersebut.

General Menager PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Babel. Amris Adnan mengatakan, pelaksanaan uji coba melibatkan PLN Puslitbang dan PJB sebagai asset manager PLTU Air Anyir. Hasil pengujian menyatakan penggunaan woodchips sebagai bahan bakar biomassa dapat diterapkan. 

Dari hasil laporan PLN Puslitbang, hasil pembakaran cofiring woodchip 5% di PLTU Air Anyir dapat mengurangi emisi NOx sebanyak 15 ppm dan mengurang emisi SOx sebanyak 65.8 ppm serta secara operasional pembangkit tidak ada pengaruh signifikan terhadap parameter operasi, unit PLTU Air Anyir dapat beroperasi dengan normal. 

"Pada bulan Juni 2022 kami juga telah berkontrak selama 1 tahun dengan pemasok woodchip dengan volume total sebanyak 15.000 ton." kata Amris usai Go live Co firing PLTU Bangka menggunakan woodchips Menuju Babel green energy. Selasa (27/9).

Namun menurutnya, penyediaan woodchips sebagai bahan bakar biomassa, dihadapi dengan ketersediaan dan keterbatasan kayu yang akan dijadikan woodchips. 

"Upaya pendekatan ke stakeholder menjadi kunci dalam proses penyediaan bahan bakar biomassa tersebut."ujarnya.

Ia menjelaskan, woodchips didapatkan dari proses kayu yang dicacah dengan ukuran tertentu yang akan dicampur dengan batubara dan digunakan sebagai bahan bakar PLTU. 

"Kayu yang digunakan untuk dijadikan woodchips didapat dari hutan-hutan produksi atau lahan masyarakat yang telah mendapatkan izin penggunaan dari pihak yang berwenang. Dengan konsep penanaman kembali areal hutan yang sudah diproduksi oleh pemasok,"ungkapnya.

Pihaknya berharap kesinambungan ketersediaan woodchips dapat berjalan dengan baik.

Baca juga : Dana KUR Sebanyak Rp44,98 Triliun Mengalir ke Jawa Tengah

Direktur Operasi dan Pemeliharaan PJP Servis yang mengoperasikan PLTU Air Anyir Bangka. Purnomo Jatiagung  mendukung program pemerintah. Berhasilnya traspormasi PLN ke green akan dikonversi dari batu bara dengan bahan bakar terbarukan woodchip ini.

"Sekarang batubaranya masih 95 persen dan ini akan terus meningkat hingga 100 persen penggunaan energi terbarukan,"ujarnya.

Ia mengaku yang jadi permasalahan saat ini adalah rantai pasokan bahan baku kayunya."Di wilayah bangka kita harap  anggup menyediaan bahan bakunya,"harapnya.

Wakil Bupati Bangka Syahbudi mengaku mendukung yang dilakukan PLN terhadap energi terbarukan itu. Terlebih di bangka masih banyak hutan yang memiliki kayu sebagai bahan baku energi tersebut.

"Ini sangat baik. Dan ini bisa memberikan nilai lebih bagi masyarakat kita,"kata dia.

Di sisi lain. Ketua DPRD Bangka Iskandar meminta masyarakat mengambil peluang dengan mulai adanya energi terbarukan dengan woodchip tersebut.

"Lahan bekas tambang kita banyak yang dibiarkan begitu saja. Nah ini akan menjadi peluang tambah bagi perekonomian masyarakat dengan memanfaatkan lahan eks tambang ditanami dengan berbagai pepohonan."katanya.

Dengan begitu, lanjut Iskandar, jelas akan memberikan nilai tambah bagi perekonomian masyarakat khsusu di Kabupaten Bangka.(OL-7)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Ghani Nurcahyadi

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat