visitaaponce.com

BPBD Wonogiri Pasang EWS Tanah Longsor di Dlepih, Kawasan yang Pernah Terdampak Bencana Besar

BPBD Wonogiri Pasang EWS Tanah Longsor di Dlepih, Kawasan yang Pernah Terdampak Bencana Besar
Petugas BPBD Wonogiri, Jawa Tengah, sedang memasang peralatan peringatan dini bencana tanah longsor(MI/WIDJAJADI)

 

MEWASPADAI potensi bencana hidrometeorologi akibat cuaca hujan ekstrem, Badan Penanggulangan Bencana Daerah Wonogiri, Jawa Tengah, melakukan antisipasi dengan memasang early warning system di Dlepih, Kecamatan Tirtomoyo. Di lokasi itu bermukim sebanyak 255 kepala keluarga.

Pada saat bencana alam tanah longsor pada akhir November 2017, kawasan Dlepih porak poranda. Empat warga tewas, banyak  infrastruktur rusak, dan kerugian mencapai Rp97 miliar lebih.

"Itu bencana alam yang tidak bisa dilupakan, karena menelan 4 korban jiwa dan kerugian materi tidak kurang dari Rp97 miliar. Hingga kini kawasan Dlepih, terutama Dusun Warak masih rawan bencana. Apalagi 255 KK belum bersedia direlokasi," kata Kepala Pelaksana BPBD Wonogiri, Bambang Haryanto, Jumat (14/10).

Karena itu, guna mewaspadai potensi bencana yang tinggi pada saat cuaca ekstrim ini, BPBD melakukan mitigasi bencana, baik struktural maupun non struktural. Kali ini yang dilakukan adalah memasang EWS tanah longsor.

"Dengan pemasangan EWS longsor di Dusun Warak, Desa Dlepih, masyarakat bisa bersiap jika menerima peringatan dini, atas kemungkinan hujan dengan curah luar biasa. Sekira 255 KK bisa bersiap mengevakuasi ketika curah hujan tinggi di kawasan Tirtomoyo," kata Bambang.

BPBD, lanjut dia, terus mengajak ratusan KK untuk bersedia direlokssi. BNPB pun memberi dukungan dengan melakukan sosialisasi dan mitigasi kebencanaan di Wonogiri.

Selain memasang EWS longsor, BPBD Wonogiri juga mengecek kelayakan peralatan 10 EWS tanah longsor di daerah lain, dan 5 EWS banjir di sejumlah kecamatan rawan bencana seperti Nguntoronadi dan Giritontro.

"Kami terus bergerak, berpatroli. Untuk EWS banjir kita terus koordinasi dengan Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo, karena operasionalnya ada di sana. Khusus EWS tanah longsor, jika ada yang rusak akan diperbaiki, agar bisa bersiap memberikan peringatan dini pada warga terhadap munculnya bencana, sehingga warga bisa mnyelamatkan diri serta menekan risiko jatuhnya korban," tandas Bambang. (N-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : NUSANTARA

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat