Antraks Muncul Lagi di Gunungkidul, Wonogiri Awasi Pergerakan Hewan Ternak di Perbatasan
![Antraks Muncul Lagi di Gunungkidul, Wonogiri Awasi Pergerakan Hewan Ternak di Perbatasan](https://disk.mediaindonesia.com/thumbs/800x467/news/2024/03/7f4135a16bd513c42e796165514efdf8.jpg)
PEMERINTAH Kabupaten (Pemkab) Wonogiri melakukan sejumlah antisipasi seiring munculnya kasus sapi antraks di Gedangsari, Gunung Kidul, Yogyakarta. Seperti diketahui, di Gunung Kidul dalam beberapa hari terakhir ditemukan 53 warga yang suspect, dengan 17 diantaranya bergejala, seusai mengkonsumsi daging yang diduga terinfeksi antraks.
"Kami langsung membuat sejumlah antisipasi, karena Wonogiri berdekatan dengan Gunung Kidul, seperti pengawasan pintu perbatasan lalu lintas ternak dan juga koordinasi dengan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Provinsi Jateng," kata Kepala Dinas Pertanian Wonogiri, Baroto Eko Pujanto kepada Media Indonesia, Kamis sore (14/3).
Baroto mengatakan pihaknya langsung memerintahkan petugas keswan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap mobilisasi ternak sapi. Terutama di Pasar Hewan yang berdekatan dengan Gunung Kidul.
Baca juga : Antraks Kembali Muncul di Gunungkidul dan Sleman, Pemkot Yogyakarta Ketatkan Lalu Lintas Ternak
Sosialisasi dan edukasi kepada para petani di kawasan sentra ternak sapi dan juga kambing, dan menghimbau masyarakat luas untuk secepatnya melapor, jika ada keluhan ternak.
“Ini untuk mempercepat dan memudahkan penanganan. Jadi koordinasi penting. Kami juga langsung melakukan desinfektan di sejumlah pasar hewan, guna mengantisipasi penyakit menular," imbuh dia.
Sementara dari koordinasi dengan Disnakkeswan Provinsi Jawa Tengah, Baroto menyebut bahwa pihaknya langsung mendapatkan bantuan vaksin sebanyak 1000 dosis, untuk diprioritaskan ke wilayah selatan yang berbatasan dengan Gunung Kidul, DI Yogyakarta serta wilayah Timur yang berbatasan dengan Magetan dan Ponorogo, Jawa Timur.
“Kami harus meningkatkan cakupan cakupan vaksin untuk semua ternak ruminansia (pemamah biak). Kami tidak ingin kecolongan, karena tahun lalu kasus anthrax juga dimulai dari Gunung Kidul, dan kami tidak mau kena getahnya," pungkas Baroto.
(Z-9)
Terkini Lainnya
Tragis, Anak Bunuh Ayah Kandung di Karanggayam Kebumen, Pelaku Sempat Kabur
BPBD Kabupaten Gunungkidul Terus Distribusikan Air Bersih
Kekeringan, Air Bersih Mulai Disalurkan di Gunungkidul
BAZNAS RI Luncurkan Balai Ternak di Gunungkidul Yogyakarta
Warga Gunungkidul Tewas Diseruduk Sapi untuk Kurban
Sejumlah Desa di Gunungkidul Mulai Krisis Air Bersih
Pertama Kali dapat Fasilitas Fast Track, 352 Jemaah Haji Kloter Pertama Dilepas Pj Gubernur Jateng
Kapolda Jateng Soroti Kasus Sadis Tukang Jagal 4 Nyawa di Wonogiri
Program Keberlanjutan dan Pemberdayaan di Wonogiri bawa Kalbe Raih Proper Emas
Makam Kuno Muncul dari Waduk Gajah Mungkur
Muncul Sapi Antraks di Wonogiri, Bupati Jekek Beri Kompensasi Rp5 Juta
Integrative & Functional Medicine: Pendekatan Holistik dalam Pengobatan Kanker
Hidup Segan Calon Perseorangan
Puncak Haji Berbasis Fikih
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Iuran Tapera ibarat Masyarakat Berdiri di Air Sebatas Dagu
Huluisasi untuk Menyeimbangkan Riset Keanekaragaman Hayati di Indonesia
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap