visitaaponce.com

Kapolda Jateng Soroti Kasus Sadis Tukang Jagal 4 Nyawa di Wonogiri

Kapolda Jateng Soroti Kasus Sadis Tukang Jagal 4 Nyawa di Wonogiri
Ilustrasi(Istimewa)

KAPOLDA Jawa Tengah Irjen Pol Ahmad Lutfhi mengungkap kasus pembunuhan berantai empat nyawa di Wonogiri pada akhir 2023. Adalah Sarmo,35, tersangka yang kelewat sadis menghabisi para korban, dari mulai 2020 hingga terkuaknya kasus pada 7 Desember lalu.

"Kasus pembunuhan ini termasuk kasus menonjol yang diungkap di akhir tahun 2023 ini," terang Ahmad Luthfi dalam jumpa kejahatan akhir tahun di Mapolres Wonogiri Sabtu (30/12).

Menurut dia, terungkapnya kasus penjagalan nyawa di kawasan hutan Puhpelem itu berkat kerja kerasa jajaran reserse Polres Wonogiri diback up Polda Jateng.

Baca juga : Viral, Pelaku Kasus Mutilasi di Sukoharjo-Solo Ditangkap, Tato Naga Jadi Petunjuk

 

Kapolda Jateng Irjen Pol Ahmad Lutfhi menanyai motif tersangka Sarmo, jagal 4 nyawa di Wonogirj saat jumpa pers akhir tahun di Mako Polres Wonogiri, Sabtu (30/12). (MI/Widjajadi)

 

Baca juga : Kementerian PPPA Minta Pembunuh Anak Tamara Tyasmara Dihukum Setimpal

Kronologi kasus 

Pengungkapan kasus pembunuhan ini sebuah prestasi yang membanggakan dari korp Bhayangkara. "Terungkap empat korban meninggal dunia dengan cara dibunuh," kata Kapolda.

Awalnya, terungkap dua pembunuhan dengan korban bernama Agung Santosa, 47, warga Desa Sajen Kecamatan Trucuk, Klaten dan Sunaryo, 47, warga Lingkungan Panggil Kelurahan/Kecamatan Jatipurno.

Sementara dua korban lainnya, yakni Katiyani dan Sudimo merupakan pengembangan hasil pemeriksaan tersangka Sarmo.

Baca juga : Pengamat Sebut Kasus Kematian 4 Anak di Jaksel Diduga Ada Unsur Permasalahan Ekonomi

Katiyani merupakan warga Desa Sanan Kecamatan Girumarto. Terungkap ketika sudah menjadi tulang belulang di sekitar TPU Giriharjo Kecamatan Puhpelem pada 16 Mei 2020.

Sedang korban keempat atau terakhir adalah Sudimo, pemilik lahan yang disewa oleh Sarmo untuk penggergajian kayu di Dusun Ciman Desa Semagar Kecamatan Girimarto.

"Korban Katiyani dibunuh pada April 2020 dengan cara dicekik dan dibenturkan. Kemudian dirampas kendaraan dan uangnya," terang Luthfi.

Baca juga : Anak Perwira TNI Tewas Terbakar di Bandara Halim

Sedang korban Sudimo, lanjut mantan Kapolresta Solo itu, dibunuh Sarmo, dengan cara diracun, lewat minuman teh yang dicampuri apotas. Dua korban terakhir yakni Agung Santosa dan Sunaryo juga ditewaskan dengan diracun dari minuman teh dicampur apotas.

Irjen Lutfhi menegaskan, bahwa bermula dari terunhkapnya dua kasus pembunuhan yang ditenukan. Dengan terkuaknya dua korban ini, maka ada empat orang korban pembunuhan yang dilakukan oleh Sarmo.

Sebelumnya, polisi telah mengungkap dua orang korban yang dibunuh oleh Sarmo, sudah menjadi tulang belulang di kawasan Hutan Dorok Ciman, Desa Semagar, kecanatan Girimarto pada 11 Desember silam.

Terkait dengan pembunuhan berantai yang dilakukan, Sarno dijerat Pasal 338 KUHP subsider Pasal 339 KUHP. Ancaman hukuman hukuman 15 tahun penjara. (Z-4)
 

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat