visitaaponce.com

Tarik Wisatawan, Kota Blitar Andalkan Wisata Sejarah Kebangsaan

Tarik Wisatawan, Kota Blitar Andalkan Wisata Sejarah Kebangsaan
Patung Presiden Soekarno di Perpustakaan Proklamator Bung Karno, Kota Blitar(MI/Ardi Teristi)

DINAS Kebudayaan dan Pariwisata Kota Blitar mengandalkan wisata Sejarah dan Kebangsaan untuk menarik wisatawan.

"Kunjungan wisatawan ke Kota Blitar sudah mulai pulih. Sekarang kunjungan wisatawan rata-rata sekitar 1.000 sehari, sedangkan saat bulan Pancasila bisa dua ribu orang sehari," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Blitar Edi Wasono di kantor Pemkot Blitar, Jumat (28/10).

Salah satu daya tarik wisata kebangsaan di kota yang berjuluk Bumi Bung Karno ini adalah keberadaan Kawasan Makam Bung Karno. Makam Bung Karno selalu menjadi tujuan peziarah, terutama pada saat Bulan Bung Karno yakni bulan Juni.

Pihaknya terus melakukan perbaikan infrastruktur dan menata kawasan Makam Bung Karno. Pun akan terus menambah koleksi museum Peta (Tentara Sukarela Pembela Tanah Air), seperti pesawat tempur dan membangun Monumen PETA Supriyadi.

Sekda Kota Blitar Priyo Suhartono menyebut makam Bung Karno menjadi ikon wisata dari Kota Blitar. Walaupun Bung Karno lahir di Kota Surabaya, Bung Karno memiliki keterikatan dengan Kota Blitar karena orangtua Bung Karno tinggal di Kota Blitar dan dimakamkan di Blitar.

"Kota Blitar juga menjadi dapurnya nasionalisme karena banyak para tokoh nasional yang berasal dari Blitar, seperti Sukarni dan Supriyadi," ucap Priyo saat menerima kunjungan dari wartawan yang bertugas di lingkungan DPRD DIY dan Komisi A DPRD DIY.

Baca juga: UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno Blitar Semarakkan Bulan Bung Karno

Sementara itu, Ketua Komisi A DPRD DIY Eko Suwanto pun mendorong adanya kerja sama antara Pemda DIY dengan Kota Blitar agar membangun kerja sama dalam menggelorakan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari dan berbangsa dan bernegara.

Pasalnya, Kota Blitar memiliki referensi yang cukup lengkap tentang Pancasila dan Bung Karno dalam Perpustakaan Proklamator Bung Karno. Selain itu, Kota Blitar juga menjadi tempat peristirahatan sang Proklamator.

"Kami juga mendorong Pemda DIY lebih menggelorakan destinasi wisata sejarah kebangsaan di DIY. Generasi sekarang lebih senang jika pembelajaran Pancasila bisa dilakukan melalui kunjungan langsung ke tempat-tempat bersejarah," ucap Eko.

Selain menambah pengetahuan dan rasa nasionalisme, wisata sejarah kebangsaan dapat menumbuhkan perekonomian, dari meningkatkan okupansi hotel hingga omset UMKM.(OL-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat