visitaaponce.com

Kemeriahan Anak-anak Difabel Belajar Seni Mural

Kemeriahan Anak-anak Difabel Belajar Seni Mural
Anak-anak Difabel belajar seni mural(MI/Widjajadi)

SEBANYAK 50 siswa difabel dari berbagai Sekolah Luar Biasa (SLB) antusias mengikuti workshop mural yang digagas komunitas seni Solo is Solo dalam rangka memperingati Hari Disabilitas Internasional di Gang Mural Grafiti, kawasan koridor Gatot Subroto (Gatsu), Kamis (1/12).

"Ini sungguh luar biasa, kawan-kawan difabel junior penuh semangat merayakan Hari Disabilitas Internasional 2022 dengan mengikuti workshop atau pelatihan singkat seni mural," ungkap aktivis Solo is Solo, Irul Hidayat, kepada Media Indonesia, di tengah workshop mural untuk anak difabel.

Anak-anak berkebutuhan khusus dari beberapa kelas SLB di Solo Raya begitu cepat memahami materi dan cara corat coret dalam seni mural. Bahkan tidak ada kecanggungan sedikit pun untuk mempraktikkannya di tembok yang ada di gang kawasan Gatsu.

Menurut aktivis bergelar MSc seni urban Institut Kesenian Jakarta (IKJ) ini, pelatihan singkat untuk puluhan anak difabel ini meliputi materi teknik membuat karya seni mural, diterima secara mudah oleh puluhan siswa difabel yang hadir.

"Sepertinya tanpa kesulitan. Dengan cat kuas serta cat semprot. Kita jelasin secara simpel dan anak langsung paham. Jadi lah, satu jam anak-anak menyimak, tanya dan langsung praktik," imbuh Irul.

Yang membuat para seniman komunitas Solo is Solo bangga, peserta tidak ada rasa rendah diri dan mudah diajak berekspresi seni tanpa malu. Belajar seni itu, jika dengan hati cepat masuk dan mudah mempraktikkannya.

"Ya kita sangat mengapresiasi semangat yang ditunjukkan anak-anak difabel ini. Mereka merayakan Hari Disabilitas Internasional 2022 dengan semangat, dan mampu menunjukkan karya seni mural," tutur Irul.

Baca juga: Halte Transjakarta HI dan Lebak Bulus Jadi Pilot Project Halte Ramah Difabel

Begitu usai pemberian materi, anak-anak mencoba mempraktikkan ekspresi seni mural di salah satu dinding bangunan di ujung gang, yang tembus ke kawasan Gatsu. Di daerah Gatsu banyak toko-toko dengan hiasan unik karya seni mural.

Selain workshop mural, kegiatan tersebut juga diisi dengan street performance berupa penampilan musik dan tari oleh siswa SLB Negeri Karanganyar.

Kegiatan perayaan Hari Disabilitas Internasional 2022 ini selain mengenalkan tentang seni mural, juga bertujuan menambah pengalaman, berikut motivasi kepada para siswa disabilitas di sekolah umum dan SLB.

"Mereka tanpa beban dan berani berekspresi di ruang publik. Ini sungguh awal yang baik bagi anak-anak berkebutuhan khusus dalam berkegiatan di ruang publik," pungkas Irul.

Solo is Solo selama ini terus menggelar program edukasi seni publik untuk mereka yang punya semangat berekspresi, termasuk untuk komunitas difabel. Karya para aktivis komunitas Solo is Solo yang digawangi seniman besar Sardono W Kusuma selama 5 tahun terakhir ini telah menghiasi toko-toko serta gang-gang di kawasan Gatsu, yang mendapatkan apresiasi yang luar biasa dari masyarakat luas, terutama pelancong dari berbagai daerah yang mengunjungi Kota Solo.(OL-5)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat