visitaaponce.com

Pedakwah Moderat Wajib Bangun Moderasi Beragama di Masyarakat

Pedakwah Moderat Wajib Bangun Moderasi Beragama di Masyarakat
Dialog Pencegahan Paham Radikal Terorisme kerja sama BNPT dengan PB Darud Da'wah Wal Irsyad di Makassar, Sulawesi Selatan, Selasa (13/12).(Ist)

ORGANISASI kemasyarakatan (ormas) Islam yang moderat dan memiliki pemahaman washatiyah memiliki tugas untuk membangun moderasi beragama di masyarakat. Karena hal ini sebagai upaya untuk membendung penyebaran paham radikal terorisme.

Hal itu diungkapkan Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Brigjen Pol R Ahmad Nurwahid saat menghadiri Dialog Pencegahan Paham Radikal Terorisme di Sulawesi Selatan yang diselenggarakan BNPT bekerja sama dengan ormas Islam Pengurus Besar Darud Da'wah Wal Irsyad (PB DDI), di Makassar, Selasa (13/12).

"DDI itu gudangnya para pedakwah. Tahun depan, DDI tentu juga jadi prioritas, karena kita mau para pedakwah ini bagaimana bisa mengajarkan moderasi kepada para umat, membawa masyarakat menjadi moderat," ungkapnya.

Lebih lanjut, Nurwakhid menjelaskan sebagai lembaga yang mengoordinatori pencegahan radikalisme dan terorisme, BNPT melalui Direktorat Pencegahan terus berupaya membangun kemitraan dan kerja sama dengan ormas-ormas moderat. Sehingga nantinya ormas-ormas moderat tersebut bisa ikut membantu BNPT dalam upaya pencegahan paham radikal terorisme.

"DDI adalah ormas yang sangat moderat, layaknya ormas-ormas yang kita sebelumnya pernah bekerja sama. Kami BNPT terutama Direktorat Pencegahan membangun kemitraan secara sinergis dan produktif dengan civil society atau ormas keagamaan moderat, misalnya dengan Darud Da'wah Wal Irsyad, Nahdlatul Ulama, Muhammadiyah, dan ormas-ormas Islam lainnya," katanya.

Lebih lanjut Nurwakhid menjelaskan, kerja sama dan kemitraan tersebut tak lain adalah upaya dalam membangun moderasi beragama dalam masyarakat, yang nantinya akan ikut serta dalam kontranarasi, kontraideologi, serta vaksinasi ideologi.


Baca juga: Polda NTB Ungkap Kasus Pemberangkatan PMI Anak ke Arab Saudi


"Kemitraan ini untuk apa, untuk membangun moderasi beragama, untuk melakukan kontra radikalisasi terutama di dunia maya, kontra narasi, kontra propaganda dan kontra ideologi, dan untuk memberikan vaksinasi ideologi terhadap masyarakat, supaya imun dan tercegah dari segala paparan radikalisme dan terorisme" ungkapnya.

Ia menjelaskan, ke depan DDI akan menjadi mitra abadi dari BNPT sebagai upaya untuk kesiapsiagaan nasional, dan terus membangun moderasi beragama di lingkungan masyarakat

"DDI insya Allah akan kita jadikan mitra abadi, untuk membangun kesiapsiagaan nasional, dalam hal ini untuk vaksinasi ideologi pada masyarakat, untuk membangun dan mengembangkan moderasi beragama di lingkungan masyarakat," ungkapnya.

Nurwahid pun berharap DDI akan terus berkembang sebagai ormas moderat, sehingga terus membangun pemahaman washatiyah. Dan sebagai mitra BNPT DDI akan terus mengembangkan dakwah-dakwah yang nantinya dapat membantu dalam pencegahan paham radikal di masyarakat.

Sementara itu, terkait dengan pernyataan Direktur Pencegahan BNPT tersebut, Ketua Majelis Istisyar sekaligus Penasihat PB DDI KH Alwi Nawawi mengungkapkan bahwa DDI akan selalu berkomitmen untuk mendukung program BNPT dalam mencegah paham radikal terorisme di masyarakat.

"Karena apa yang dilajukan BNPT ini merupakan tanggung jawab bersama. Agama sendiri tidak akan berjalan kecuali kondisinya kondusif. Karena itu, tugas kita semua yakni mencegah terorisme itu jangan sampai menyebar ke masyarakat," ujar Kiai Alwi.
 
Dalam kesempatan yang sama, Wakil Ketua Umum PB DDI KH Helmy Ali Yafie mengatakan DDI sangat mendukung program BNPT dalam mencegah penyebaran paham radikal terorisme di masyarakat. Menurutnya, DDI merupakan organisasi yang memiliki karakter pendidikan yang moderat sejak para pendiri DDI memprakarsai berdirinya organisasi DDI tersebut.

"Para pendiri DDI ini merespons kelangkaan pendidikan dan dinamika pemikiran Islam yang mulai diinfiltrasi oleh pemikiran-pemikiran yang menentang terhadap kearifan lokal," ujar Kiai Helmy. (RO/OL-16)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat