visitaaponce.com

Pemkab Sukabumi Upayakan Relokasi Warga Terdampak Pergerakan Tanah

Pemkab Sukabumi Upayakan Relokasi Warga Terdampak Pergerakan Tanah
Warga membawa barang-barangnya dari rumahnya yang rusak akibat pergerakan tanah di Desa Pasirsuren, Palabuhanratu, Sukabumi.(ANTARA/Iman Firmansyah)

PEMERINTAH Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, tengah mencari alternatif solusi penanganan tanah bergerak di Kampung Nyalindung, Desa Pasirsuren, Kecamatan Palabuhanratu. Pasalnya, akibat pergerakan tanah yang terjadi Kamis (29/12), puluhan rumah mengalami kerusakan, bahkan beberapa di antaranya ambruk.

Bupati Sukabumi Marwan Hamami mengaku sudah meninjau langsung lokasi. Di tempat itu, ia menampung aspirasi masyarakat korban terdampak pergerakan tanah sekaligus mencari solusinya.

"Alternatif solusi dampak bencana pergerakan tanah yaitu relokasi," kata Marwan di Sukabumi, Senin (2/1).

Menurut dia, seandainya masyarakat sepakat, upaya relokasi harus dipercepat. Pemkab Sukabumi pun akan mencari lahan yang memungkinkan bisa ditempati dengan aman.


Baca juga: Lima Penerbangan Menuju Bandara Ngurah Rai Bali Terdampak Angin Kencang


"Pemindahan atau relokasi harus segera dilakukan agar warga terdampak pergerakan tanah segera terfasilitasi," tegasnya.

Marwan memandang perlu segera ada percepatan karena masyarakat dihantui ketakutan harus tinggal di bangunan yang nyaris roboh. Sebagian ada yang mengontrak rumah, namun sekarang mulai mengalami kesulitan biaya.

"Saya sudah perintahkan BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah) segera bergerak cepat. Teknisnya nanti BPBD sebagai pelaksana relokasi," ucapnya.

Dengan nanti dilakukan relokasi, Marwan menyakini warga akan semakin tenang, sehingga tak lagi mengalami trauma. Bupati meminta masyarakat bersabar karena pemerintah tengah mengupayakan maksimal solusinya.

"Kalau trauma pasti ada karena harta atau aset mereka, seperti rumah, menjadi rusak dan tak bisa ditempati. Mudah-mudahan relokasi bisa segera dilaksanakan," pungkasnya. (OL-16)

 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat