visitaaponce.com

Dukung Konservasi, PGE Lepas Liarkan Monyet Hitam Sulawesi

Dukung Konservasi, PGE Lepas Liarkan Monyet Hitam Sulawesi
Yaki yang hendak dilepasliarkan.(Dokumentasi pribadi.)

MONYET hitam sulawesi atau yaki (Macaca nigra) ialah satwa endemik Indonesia yang hanya terdapat di Pulau Sulawesi bagian utara. Satwa ini sekarang berada dalam status konservasi kritis sehingga dibutuhkan perhatian khusus. Berangkat dari hal tersebut, sejak 2020, Pertamina Geothermal Energy Area Lahendong melakukan konservasi Yaki dengan dukungan Yayasan Masarang sebagai Pengelola Pusat Penyelamatan Satwa (PPS) Tasikoki.

Karena itu, PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGE) melakukan pelepasliaran delapan yaki bersama Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) melalui Balai Konservasi dan Sumber Daya Alam (BKSDA) Sulawesi Utara di Taman Wisata Alam Gunung Ambang Sulawesi Utara pada Selasa (20/6). Kepala BKSDA Sulawesi Utara Askhari Dg. Masikki mengapresiasi keseriusan PGE dalam melestarikan keanekaragaman hayati melalui pelepasliaran yaki. 

"Kami sangat mengapresiasi langkah Pertamina Geothermal Energy dalam melestarikan keanekaragaman hayati melalui pelepasliaran yaki. Kolaborasi dan dukungan terhadap agenda besar seperti ini sangat diperlukan untuk mendukung kegiatan konservasi satwa endemik yang berada dalam status kritis. Kami berharap ke depan, akan lebih banyak pihak yang mengambil langkah serupa agar keanekaragaman hayati di Indonesia terus terjaga," ujar Masikki dalam keterangan tertulis, Selasa (20/6).

Baca juga: Polda Sulawesi Utara Janji Perangi Sindikat Penimbunan BBM Ilegal

Direktur Operasi PGE Ahmad Yani menyampaikan bahwa konservasi Yaki juga merupakan bentuk komitmen dalam melaksanakan parameter Environmental Social Governance (ESG) dalam upaya melestarikan keragaman hayati. "Sejalan dengan komitmen kami dalam memberikan dampak positif ke masyarakat dan lingkungan sekitar, konservasi Yaki juga merupakan bentuk dukungan terhadap Sustainable Development Goals (SDGs) ke-15 yaitu Ekosistem Daratan. Secara spesifik kegiatan tersebut menjadi upaya menghentikan kemusnahan keanekaragaman hayati."

PGE Area Lahendong merupakan salah satu tulang punggung suplai listrik di Sulawesi Utara dan Gorontalo. Saat ini dari lapangan uap panas bumi dan PLTP PGE Area Lahendong mampu menghasilkan listrik sebesar 120 MW yang berkontribusi sekitar 25 sampai 30 kebutuhan listrik masyarakat Sulawesi Utara dan Gorontalo. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat