visitaaponce.com

BNPT Keberadaan Duta Damai Dunia Maya Sesuai Amanat RAN PE

BNPT: Keberadaan Duta Damai Dunia Maya Sesuai Amanat RAN PE
Direktur Perlindungan BNPT Brigjen Pol Imam Margono saat pengukuhan Duta Damai Dunia Maya di Kalimantan Selatan, Kamis (22/6).(Ist)

KEBERADAAN dan pembentukan Duta Damai Dunia Maya merupakan bagian yang sesuai dengan yang sudah diamanatkan dalam Rencana Aksi Nasional Penanggulangan Ektremisme (RAN PE) berbasis kekerasan yang mengarah pada terorisme. Dengan demikian, Duta Damai harus terus berperan aktif dalam menebarkan pesan-pesan perdamaian melalui dunia maya sebagai upaya untuk mencegahan penyebaran paham radikal terorisme.

Hal itu diungkapkan Direktur Perlindungan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Brigjen Pol Imam Margono dalam sambutannya saat acara pengukuhan Regenerasi Duta Damai Dunia Maya regional Kalimantan Selatan (Kalsel) di Hotel Aston Banua, Banjarmasin, Kamis (22/6).

"Pembentukan Duta Damai Dunia Maya ini ada payung kegiatan yang lebih besar namanya Rencana Aksi Nasional Pencegahan Ekstremisme berbasis kekerasan yang mengarah pada terorisme. Kegiatan yang dilaksanakan ini adalah bagian dari RAN PE, dan keberadaan RAN PE ini juga dikuatkan degan Perpres (Peraturan Presiden) Nomor 7 Tahun 2021. Di mana ini menjadi salah satu tool yang sangat baik dalam rangka kita mencegah mulai dari intoleransi dan radikalisasi sampai dengan ekstremisme berbasis kekerasan," ujar Imam dalam keterangannya, Kamis.

Lebih lanjut dia menjelaskan, kegiatan regenerasi atau pembentukan Duta Damai Dunia Maya yang dimotori oleh Pusat Media Damai (PMD) di bawah naungan Subdit Kontra Propaganda Direktorat Pencegahan BNPT ini masuk dalam RAN PE di Pilar 1 tentang Pencegahan. Yang mana hal itu ada di fokus ke-2 dan 4.

"Di fokus kedua itu adalah peningkatan kapasitas stakeholder dalam mencegah ekstrimesme berbasis kekerasan dengan bagaimana cara mengatasinya. Lalu di fokus keempat adalah peningkatan daya tahan dan juga tentang peningkatan kapasitas pemuda. Di kedua fokus itu permasalahan dari yang saya hubungkan dengan kegiatan sekarang ini adalah permasalahannya dibutuhkan peningkatan kapasitas pemuda. Dimana pemuda ini adalah kelompok yang rentan," kata alumnus Akpol 1988 ini.

Untuk fokus keempat, Imam menjelaskan terkait dengan pembuatan modul yang berkaitan dengan adanya internet ramah yang ditujukan bagi kalangan pemuda. "Karena ini semua topiknya adalah topik ramah untuk melawan konten-konten intoleran, radikalisme yang ada di dunia maya pada saat ini," ujarnya.


Baca juga: Polda Jambi Raih Terbaik I Kompolnas Award 2023


Hal itu disebabkan informasi yang sekarang beredar dilakukan kelompok-kelompok yang mendukung kegiatan-kegiatan radikalisasi, ekstremisme, dan terorisme tersebut sudah menggunakan cara-cara yang lebih baru yakni dengan dunia digital.

"Di mana dia mentransformasikan metode penyebarannya dalam  mengglorifikasikannya bukan lagi dengan harus bertatap muka atau harus berceramah, tidak seperti itu. Tapi dia sekarang sudah menggunakan platform digital, dan platform digital ini tidak ada batasnya," ujar mantan Direktur Pembinaan Kemampuan BNPT ini.

Apalagi yang membanjiri platform digital ini, lanjut Imam, adalah generasi dari anak-anak muda mulai dari milenial, generasi X, maupun  Z. Keberadaan platform digital itu dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok radikal tersebut dalam menyebarkan ajaran atau pemahaman yang menyimpang.

"Untuk itulah mulai kita cegah dari hulunya yakni melalui Duta Damai Dunia Maya ini dengan membanjiri dunia maya dengan konten-konten yang sejuk dan toleran. Karena perang saat ini menggunakan platform digital melalui dunia maya, bukan lagi perang berhadap-hadapan, tetapi melalui dunia maya," kata mantan Wakapolda NTB dan Papua Barat ini.

Untuk itu dia mendorong bahwa produk-produk yang telah dibuat oleh Duta Damai itu juga mengikuti zaman, sehingga regenerasi ini juga sangat tepat. "Karena setiap tahun itu selalu dinamis karena ada pergantian-pergantian keinginan. Jadi keinginan-keinginan menjadi ter-update dan bisa tertampung di situ," ujarnya.

Imam juga menyampaikan bahwa Duta Damai Dunia Maya ini harus berkolaborasi dengan pemerintah daerah setempat dan mendapat dukungan dari pemerintah. Turut hadir Kesbangpol Provinsi Kalsel dan Kesbangpol Kabupaten Banjar di acara tersebut agar keberadaan Duta Damai juga bisa dijadikan program yang bisa dilaksanakan oleh pemerintah daerah dengan melakukan kolaborasi.

"Karena yang dilaksanakan Duta Damai Provinsi Kalimantan Selatan ini secara langsung juga membantu kegiatan di pemerintahan daerah dalam rangka kegiatan sosial politiknya. Dan pemerintah daerah juga bisa mencegah maraknya dunia maya dengan intoleransi dan radikal tadi dengan apa yang dilakukan oleh Duta Damai Dunia Maya ini," ujarnya. (RO/I-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat