Orang Tua Harus Berperan Aktif Antisipasi Kejahatan Digital bagi Anak Disabilitas
PERKEMBANGAN teknologi digital tak luput dengan kehadiran kejahatan digital di dalamnya. Ini menjadi sebuah tantangan bagi anak-anak khususnya disabilitas intelektual. Oleh karena itu diperlukan peran penting dari orang tua dalam mengawasi dan mendampingi anak-anak mereka dalam mengeksplor dunia digital.
“Tugas kita sebagai orang tua dan caregiver di sini tidak hanya mengenalkan ruang digital kepada anak kita, tetapi juga bisa mengeluarkan ide-ide kreatif lewat teknologi agar mereka bisa menggunakan teknologi digital dengan positif dan dapat terhindar dari kejahatan digital,” ujar Kepala Sekolah SLB 1 Negeri Makassar, Andi Hamjan dalam sambutannya pada acara Literasi Digital Inklusi untuk Disabilitas di Aula SLB Negeri 1 Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (9/8).
Andi menjelaskan bahwa tanpa pendampingan yang ketat dari orang tua tentang bagaimana mengakses informasi yang ada di ruang digital, anak-anak disabilitas tidak akan mengerti sisi positif dan negatif dari teknologi digital.
Dalam kesempatan yang sama, Rizky Ardi Nugroho selaku Co-Founder Paebrik Soeara Rakjat dalam pemaparan materinya tentang “Literasi Digital yang Inklusif dan Ramah Disabilitas” menyampaikan bahwa orang tua harus mengantisipasi tindak kejahatan digital yang berpotensi
menyerang anak-anak disabilitas dalam penggunaan teknologi digital.
“Ini tentang bagaimana kita melindungi aset-aset digital kita, bagaimana sih anak-anak kita bisa meningkatkan keamanan digital mereka,” ujarnya.
Untuk bisa meningkatkan keamanan digital tersebut, Rizky menyarankan kepada para orang tua dari anak-anak disabilitas untuk bisa mengamankan perangkat dan identitas digital, mewaspadai modus penipuan digital, dan memahami rekam jejak digital mereka.
baca juga: Edukasi Literasi Digital Lewat Program KKN
Ananda Zhafira, psikolog dari Bermakna Psychological Center menjelaskan ada beberapa hal yang menjadi resiko bagi anak-anak disabilitas saat berada di ruang digital. Ia menyebutkan orang tua harus meningkatkan kesadaran diri maupun anaknya untuk bisa menghindari risiko dari dampak negatif dalam privasi data pribadi di dunia digital.
“Jadi ajarkan anak-anak tentang pentingnya menjaga keamanan dan privasi digital, kita juga bisa mengawasi secara terus-menerus dan mendampingi anak saat sedang menggunakan teknologi digital,” ujarnya saat mengakhiri sesi materi.
Kegiatan Literasi Digital Inklusi Disabilitas di Makassar merupakan salah satu rangkaian kegiatan Indonesia Makin Cakap Digital (IMCD) 2023. Acara dihadiri oleh 100 peserta yang terdiri dari orang tua atau keluarga dan siswa-siswi SLB Negeri 1 Makassar. Kegiatan itu sendiri bertujuan untuk melatih para disabilitas, keluarga dan pendamping menjadi cakap digital. Sekaligus memfasilitasi para disabilitas dan sistem pendukung untuk menjangkau layanan publik yang tersedia secara digital. (N-1)
Terkini Lainnya
3 Tantangan dan Kendala UMKM untuk Bertumbuh
Peningkatan Literasi Digital Masyarakat Harus Dapat Perhatian Serius
Judi Online Marak karena Literasi Digital dan Keuangan Rendah
Peran Orang Tua Jadi Faktor Penting untuk Keamanan Anak di Ruang Digital
Literasi Digital Dorong TNI Capai Visi Misi “PRIMA”
Perempuan dan Generasi Muda Pelaku UMKM Didorong Tingkatkan Keterampilan Digital
Setelah Menang Presiden, Pezeshkian Kini Menghadapi Jalan Terjal
Grand Sheikh Al Azhar: Historis dan Misi Perdamaian Dunia
Kiprah Politik Perempuan dalam Pusaran Badai
Program Dokter Asing: Kebutuhan atau Kebingungan?
Pancasila, Perempuan, dan Planet
Eskalasi Harga Pangan Tengah Tahun
Polresta Malang Kota dan Kick Andy Foundation Serahkan 37 Kaki Palsu
Turnamen Golf Daikin Jadi Ajang Himpun Dukungan Pencegahan Anak Stunting
Kolaborasi RS Siloam, Telkomsel, dan BenihBaik Gelar Medical Check Up Gratis untuk Veteran
Ulang Tahun, D'Cost Donasi ke 17 Panti Asuhan Melalui BenihBaik.com
Informasi
Rubrikasi
Opini
Ekonomi
Humaniora
Olahraga
Weekend
Video
Sitemap