visitaaponce.com

Pesan Cinta Lingkungan dalam Parade Budaya SMAN 1 Aesesa

Pesan Cinta Lingkungan dalam Parade Budaya SMAN 1 Aesesa
Banyak cara memberi pesan mencintai lingkungan seperti yang dilakukan ratusan siswa SMA Negeri 1 Aesesa, Kota Mbay, Kabupaten Nagekeo, NTT.(Metro TV/Ignas Kunda)

BANYAK cara memberi pesan mencintai lingkungan seperti yang dilakukan ratusan siswa SMA Negeri 1 Aesesa, Kota Mbay, Kabupaten Nagekeo, Nusa Tenggara Timur (NTT). Sekaligus memeriahkan hari ulang tahun kemerdekaan bangsa Indonesia yang ke-78, para siswa ini menggelar parade budaya dan alam sebagai kegiatan ekstrakurikuler. Parade dilakukan dengan menampilkan pakian tradisional atau tenunan adat NTT serta pakaian modifikasi bernuansa alam. 

Sejak pagi, antusiasme para siswa terlihat dengan berkumpul dan mempersiapkan kostum di lapangan Kantor Bupati Nagekeo sebelum memulai parade. Mereka harus mempersiapkan sebaik mungkin karena akan berjalan kurang lebih 3 kilometer menuju halaman sekolah SMA Negeri 1 Aesesa.

Mereka lalu membentuk dua barisan lalu berjalan dengan santai melewati jalan Soekarno-Hatta sambil menunjukkan kepada warga sekitar busana kreasi yang diciptakan masing-masing kelas. Mereka berjalan penuh antusias sambil bercanda di bawah sinar matahari pagi yang menerangi motif-motif pada busana daerah yang mereka kenakan. Beberapa pakaian daerah, mulai dari etnis Timor, Sabu, Rote, Nagekeo, Sikka, Ende, Bajawa, hingga Manggarai, yang merupakan etnis di NTT ditampilkan dalam parade ini. Sedangkan untuk tema alam atau nuansa alam, para siswa mengenakan rancangan daun-daun motif burung baik burung garuda serta beberapa burung di alam liar sebagai tema parade kali ini.

Baca juga: Maestro Djoko Pekik Meninggal Dunia

Jaya, salah satu siswa kelas 10 yang ikut dalam parade menggunakan pakain dari daun motif Garuda, mengatakan rancangan dari daun merupakan kreasi dia dan teman-temannya satu kelas. Ini sebagai pesan untuk menyintai lingkungan. "Ini daun dari daun glodok yang kami dan teman-teman rancang dengan bentuk Garuda sebagai pesan cinta lingkungan," katanya.

Selain itu, siswa kelas 10 lain, Andini, mengatakan motif dan nuasa alam dalam pakaian rancangan mereka sebagai hubungan yang tidak terlepas antara alam dan budaya. Ia sebagai pesan untuk cinta budaya dan alam. "Ini merupakan rancangan sendiri sebagai pesan untuk anak muda cinta alam dan budaya karena mencintai budaya sudah tentu harus mencintai alam," katanya.

Baca juga: KPU Riau Tutup Penerimaan Pengajuan Perubahan DCS Hasil Pencermatan

Setelah parade, para siswa dengan pakaian masing-masing langsung melakukan pertunjukan di hadapan teman-teman di sekolah serta para dewan juri. Selain itu, para siswa lain yang tidak ikut parade menunggu peserta parade ini dengan mengenakan pakian bermotif adat. Mereka sangat antusias hingga bersorak melihat pertunjukan rancangan pakaian teman-teman peserta parade.

Ele Dedon, salah satu guru pembimbing para siswa, mengatakan nanti pakaian terbaik rancangan para siswa ini akan diberikan hadiah oleh para guru sebagai apresiasi kreativitas. "Nuansa kali ini alam sebagai pesan cinta lingkungan dan anak kelas yang lain menggunakan tenun adat sebagai cinta budaya," katanya. Para siswa dan guru berharap kegiatan ini terus dilakukan pada tahun depan karena mencintai budaya sudah tentu harus mencintai dan merawat alam. (Z-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Wisnu

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat