visitaaponce.com

Pimpinan TNI Diminta Beri Atensi Khusus atas Kematian Pasutri di Boven Digoel

Pimpinan TNI Diminta Beri Atensi Khusus atas Kematian Pasutri di Boven Digoel
Ketua KNPI Kabupaten Boven Digoel Bernoflus Tingge.(Ist)

KETUA KNPI Kabupaten Boven Digoel Bernoflus Tingge mendesak aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas kematian dua warga pasangan suami-istri (pasutri) Distrik Mindiptana, Kabupaten Boven Digoel, Papua Selatan, akibat ditabrak mobil operasional Koramil pada Selasa (15/8) lalu.

Kedua korban ialah Orang Asli Papua (OAP) yakni Ignasius Wareka, guru Sekolah Dasar Inpres (SDI) Oskam Mindiptana, dan istrinya Berta Aponop. Peristiwa nahas tersebut terjadi pada Selasa (15/8) sepulang dari Kota Tanah Merah menghadiri pawai dalam rangka menyambut HUT ke-78 RI.

"Kami sangat prihatin dan terpukul dengan kejadian ini. Lagi-lagi OAP meninggal akibat kelalaian aparat, maka oleh karena itu kami minta agar ini diusut tuntas, melalui proses hukum yang transparan kepada masyarakat. Pelaku harus bertanggung jawab, bukan saja secara hukum tetapi juga dan terutama kepada keluarga korban," ungkap Bernol dalam keterangan yang diterima wartawan, Rabu (16/8).


Baca juga: Kereta Api Tabrak Mobil di Tebing Tinggi, 2 Orang Luka Berat


Dia meminta agar pimpinan TNI dari tingkat bawah sampai atas memberi atensi peristiwa ini karena menyangkut penghilangan nyawa manusia, utamanya OAP. Bernol heran jika oknum aparat Koramil mengemudikan kendaraannya dalam kecapatan tinggi sehingga menabrak masyarakat pengendara motor sampai dua korban meninggal dunia sekaligus.

"Ini kejadian amat serius yang kami minta perhatian Panglima TNI di Jakarta, Pangdam Cenderawasih di Jayapura agar kejadian ini diberi atensi khusus. Oknum Anggota TNI pelaku penabrakan harus diberi sanksi tegas, termasuk pun kalau ada unsur kelalaian pimpinan maka perlu diberi tindakan juga," tegas Bernol.

Dia tidak ingin agar kasus ini mengendap begitu saja tanpa ada proses penyelesaian yang jelas. Masyarakat sampai saat ini bisa mengendalikan diri jika ada proses yang terbuka dan transparan dari internal TNI untuk menuntaskan masalah ini.

"Kami akan terus kawal kasus ini supaya di kemudian hari tidak ada lagi kejadian serupa. Nyawa manusia Papua hari ini seakan tidak berharga lagi, mati sia-sia. Ini yang jadi keprihatinan kami," pungkasnya. (RO/I-2)

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat