visitaaponce.com

Petani Aceh Jual Gabah Beli Emas

 Petani Aceh Jual Gabah Beli Emas
Perhiasan emas.(Antara/Syifa Yulinnas)

SEIRING musim gadu panen padi (musim panen kedua), warga Aceh ramai-ramai menjual gabah. Uang hasil jual gabah itu mereka gunakan untuk membeli emas.

Mereka merasa yakin berinvestasi dalam bentuk emas lebih menguntungkan dan aman dari gejolak ekonomi.

Razali, pemilik Toko Emas Mulia di Kota Sigli, Ibukota Kabupaten Pidie, Provinsi Aceh, kepada Media Indonesia, Sabtu (23/9) mengatakan, sejak sebulan terakhir tempat usahanya ramai dikunjungi pelanggan. Para pengunjung itu sebagian besar datang dari kawasan pedalaman atau berasal dari perkampungan di luar Kota Kabupaten setempat.

Baca juga : Fenomena El Nino, Petani Aceh Bisa Panen Gadu 15 Ribu Hektare

Mereka adalah para petani pemilik lahan sawah atau petani penggarap yang baru saja memanen padi musim gadu (musim tantang kedua). Secara umum mereka membeli emas bentuk perhiasan seperti kalung, cincin, anting atau lainnya.

Karena selain untuk menghindari gejolak ekonomi juga bisa dijadikan sebagai perhiasan kaum wanita.

Baca juga : 3 Mitos vs Fakta Investasi Emas

"Sekarang harga gabah sedang membaik berkisar Rp 6.7000 hingga Rp 7.000/kg. Warga lebih percaya beli emas dari pada menyimpan uang yang semakin lama turun kurs. Kalau emas malah sering meningkat harga. Biasanya mampu menyesuaikan diri dari berbagai harga di pasaran" tutur Razali.

Dijelaskan Razali, para petani itu biasanya membeli emas tidak mengutamakan berapa banyak. Tentu tergantung berapa jumlah uang hasil jual gabah. Jadi jumlahnya sangat beragam bisa saja  1 manyam (3 manyam adalah 10 gram), kadang ada juga 10 manyam. Yang penting berapa saja hasil jual gabah, langsung beli emas.

"Emas itu baru dijual lagi kalau ada keperluan mendadak atau emergensi. Lalu ada juga untuk mahar kawin anaknya" Jelas Razali.

Dikatakan Razali, harga emas sekarang berkisar Rp 3 juta hingga 3.100.000 per manyam. Harga itu lebih miring dari beberapa bulan lalu. (Z-4)


 

Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Zubaedah Hanum

Terkini Lainnya

Tautan Sahabat